Berbicara mengenai remaja, Bagaimana gambaran remaja dibenak kalian? Apa arti remaja menurut kalian? Peran penting apa yang perlu dilakukan remaja?
Sebagian orang berpikir remaja adalah sekelompok individu yang mengenyam pendidikan SMP (sekolah menengah pertama) dan telah lulus dari SD (sekolah dasar).
Tentu saja pemikiran seperti itu tidak sepenuhnya salah tetapi hanya kurang tepat saja. Remaja merupakan suatu periode penting dari kehidupan, suatu periode transisional, masa perubahan, masa usia bermasalah, masa dimana individu mencari jati diri, usia menyeramkan, masa unrealism, dan masa menuju kedewasaan. (Krori,2011) Remaja juga berarti masa peralihan anak-anak menuju dewasa disertai perubahan fisik, psikologis, dan sosio-emotional.
Jadi pada masa perkembangan ini remaja mengalami perubahan yang signifikan dan kemampuan yang dimiliki lebih unggul daripada masa anak pertengahan dan masa anak akhir, dibuktikan dengan kerasionalnya saat berpikir, mampu menyelesaikan masalah dan bisa berpikir abstrak juga logis.
Namun, pada kenyataanya remaja awal rentang usia 15 tahun kerap menemui kejanggalan-kejanggalan yang belum mereka temui pada masa sebelumnya seperti, kerumitan dalam menjalani proses interaksi social, emosi yang bisa berubah setiap menit bahkan remaja bisa saja marah, senang, dan sedih dalam satu waktu.
Hal ini dikarenakan kemajuan pada perkembangan social emotional yang mengalami peningkatan maka dari itu, baik dari segi kompleksnya pemikiran dan emosi dapat memicu anak untuk berinteraksi secara komplek dan mampu meningkatkan hubungan interpersonal dengan memahami kebutuhan, keinginan, dan perasaan orang lain.
Beralih pembahasan tentang perkembangan psikososial remaja, menurut Erikson pada perkembangan ini remaja dituntut untuk menyelesaikan krisis yang terjadi, krisis diartikan sebagai pertikaian social atau konflik internal yang berkaitan pada tahap perkembangan, dengan menyelesaikan krisis maka individu dapat menentukan identitas dirinya pada masa sekarang atau masa depan.
Krisis remaja dibedakan menjadi 2 hal yaitu krisis identitas dan krisis kekaburan identitas. Krisis dirujuk sebagai penyeimbangan antara penemuan identitas yang unik dari dalam diri dengan penyetaraan argumen “siapa sebenarnya saya?” jika seorang individu mampu menyelesaikan krisisnya dengan baik maka ia akan mudah menyesuaikan diri dengan orang lain sebaliknya, jika ia tak mampu mengatasi krisis atau gagal dalam proses ini maka ia akan terhapus dari hubungan social.
Oleh karena itu penting untuk orang tua menempatkan posisinya sebagai sahabat dikala anak menginjak remaja, orang tua perlu keintensifan dalam berkomunikasi lalu menerima pikiran atau cara pandang antara dirinya dan remaja cukup tidak menggurui, membandingkan, dan menyalahkan maka anak akan bangga mempunyai sosok orang tua seperti itu karena anak merasa diberikan keamanan, perlindungan, dan kesejahteraan sesuai porsi masing-masing dengan adanya kedekatan antara orang tua dan anak maka orang tua akan memperoleh beberapa kemanfaatan seperti orang tua dapat mengawasi anak secara flexible tanpa mengekang si anak, dan orang tua dapat mengontrol pengembangan mental anak apakah sesuai atau tidak.
Disamping itu orang tua harus bisa mendampingi dan menuntun anak untuk memecahkan krisis yang terjadi dan merencanakan karir masa depan sesuai kemampuan anak. Orang tua juga penentu tingkat kemoralan anak jika orang tua berperilaku sesuai adab dan tata karma yang berlaku maka anak akan mencontoh perilaku tersebut dan sangat penting bagi orang tua untuk menanamkan nilai moral sejak kecil agar ketika menginjak remaja anak sudah terbekali ilmu dan penanaman karakter yang kuat. Semoga bermanfaat.