Pemuda, adalah individu yang sedang mengalami perkembangan baik dalam segi fisik, maupun pemikirannya. Indonesia sebagai negara dengan kepadatan penduduk terbesar keempat di dunia, mempunyai 25% populasi pemuda dari total seluruh penduduk Indonesia. Pemuda pada masa ini selalu diidentikan dengan “Semangat” yang membara, ataupun pemikiran inovatif tentang segala hal yang dapat menciptakan pembaharuan ataupun gebrakan di tengah-tengah kehidupan masyarakat. Pemuda sudah selayaknya menjadi sumber tekad utama masyarakat agar bangsa ini lebih mencintai keragaman yang dimilikinya.
Menjadi pemuda bukan berarti selalu melawan pendapat orang lain, dan menganggap bahwa gagasannya adalah gagasan paling inovatif dan paling benar. Menjadi pemuda yang seutuhnya mestinya menghargai pendapat orang lain dan menghargai pemikiran dari orang lain. Pemuda harus menjadi generasi penerus bangsa yang menjadi panutan masyarakat agar masyarakat percaya bahwa suatu hari nanti bangsa ini bisa menjadi bangsa yang berkompeten dan maju.
Ibarat sebuah bangunan yang kuat, dibawahnya pun perlu fondasi yang kuat agar bangunan itu tetap kokoh. Sama halnya dengan Indonesia, jika Indonesia mau menjadi bangsa yang kuat maka pastilah masyarakat terutama pemuda harus menjadi penopang yang kuat untuk mewujudkannya. Cintailah bangsa ini dengan segala keanekaragamannya dengan begitu bangsa ini akan berkembang kearah yang pasti.
Bangsa yang kuat sudah pasti mempunyai arah yang pasti dan cita-cita yang jelas, sehingga masyarakat yang hidup dan tinggal didalamnya akan merasa nyaman. Pemuda Indonesia sudah wajib menjadi “navigator” bagi bangsa ini. Memang pemuda umumnya minim pengalaman ataupun tidak memiliki pengalaman, tetapi pemuda mempunyai semangat dan impian yang kuat yang berguna bagi kehidupan masa depan bangsa.
Usaha tidak akan terlaksana tanpa impian terlebih dahulu. Pemuda juga harus sadar bahwa ada sebuah sarana untuk mewujudkan impian mereka, yaitu pendidikan. Pendidikan adalah sarana yang baik untuk mematangkan pemikiran-pemikiran dan mengembangkan kepribadian ke arah yang lebih baik. Pemuda juga harus mengutamakan pendidikan bukan malah mengesampingkannya. Pendidikan merupakan faktor penting yang menentukan kualitas seseorang.
Pemuda tidak boleh membiarkan diri untuk kehilangan semangatnya dalam mencintai bangsa ini. Bangsa ini tidak boleh kehilangan dukungan untuk terus maju. Pemuda akan kehilangan jati diri jika bangsa ini luntur kebudayannya. Jika bangsa ini luntur kebudayaannya, maka akan memudahkan bangsa asing untuk merendahkan harkat dan martabat bangsa ini. Tentu saja kita tidak ingin bahwa sendi-sendi kehuidupan bangsa dan negara ini dikuasai oleh bangsa asing, seperti ketika kita dijajah Belanda selama kurang lebih 350 tahun.
Pemuda perlu mengingat sejarah perjalanan bangsa ini agar faham feodalisme maupun komunisme tidak berkembang kembali di bangsa tercinta kita ini. Pemuda juga harus senantiasa menjaga keutuhan bangsa ini dari segala pengaruh buruk dari bangsa asing. Kita sebagai bangsa yang sudah berkembang tidak boleh dibodohi lagi oleh bangsa asing. Kita berhak dan harus menentukan sendiri jati diri bangsa ini.
Mari kita sekilas melihat kembali perjuangan pemuda jaman dahulu untuk memerdekakan bangsa ini dari tangan penjajah. Mereka tidak henti-henti nya untuk berjuang agar rakyat Indonesia bisa makmur dan mandiri serta bebas dari pengaruh bangsa lain. Mereka berani mempertaruhkan nyawa mereka dan berani mengambil resiko atas tindakan mereka demi kepentingan rakyat. Kita ingat kembali dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia, Bung Tomo pada saat melakukan perjuangan di Surabaya baru berumur 25 tahun pada saat itu.
Pemuda pada masa ini harus mempunyai mental “baja” dan pantang menyerah seperti pemuda waktu jaman perjuangan kemerdekaan. Tentu saja perjuangan pemuda jaman sekarang mempunyai gaya perjuangan yang tentu saja berbeda dengan pemuda jaman dahulu waktu jaman perjuangan. Kita bisa menyebut bahwa perjuangan pemuda jaman dahulu merupakan perjuangan fisik, tetapi pemuda jaman ini harus berjuang melalui pemikiran-pemikiran yang membawa perubahan di tengah-tengah masyarakat dengan cara-cara yang inovatif tanpa menggunakan kekerasan.
Pemuda perlu meredam emosi saat menyampaikan pandangan-pandangannya, dan mesti bertindak etis dalam merealisasikan pandangannya. Etis di sini mempunyai arti bahwa dalam menyampaikan pandangannya harus sesuai dengan jalur yang benar. Misalnya, dalam menyampaikan pendapatnya melalui demonstrasi tidak harus bersikap anarkis yang merugikan anggota masyarakat lain. Pemuda selayaknya menjadi pembawa kedamaian dan kesejukan di tengah-tengah masyarakat. Merdeka Indonesiaku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H