Mohon tunggu...
novanti kumala
novanti kumala Mohon Tunggu... -

saya suka coklat

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pengembangan Senjata Nuklir Ancaman Bagi Stabilitas Negara dan Perdamaian Dunia

17 Oktober 2010   16:59 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:21 448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Di zaman sekarang yang segala sesuatunya serba
canggih sebagai akibat dari kemajuan tehnologi muncullah suatu kekuatan
tehnologi di bidang persenjataan yaitu tehnologi nuklir yang lebih dikenal
sebagai suatu senjata pembunuh massal karena kekuatannya yang sangat dashyat
padahal selain sebagai suatu senjata banyak kegunaan dari nuklir lainnya yang
lebih bermanfaat bagi kehidupan manusia seperti untuk sumber energy, dan dalam
dunia kedokteran, tetapi di saat sekarang ini nuklir lebih condong diberdayakan
menjadi suatu senjata yang bisa memberikan jaminan dan kepercayaan diri tinggi
bagi suatu negara yang mempunyai dan mengembangkan nuklir untuk kepentingan
negaranya sendiri.

hal ini dipandang sebagai suatu ironi ditengah-tengah berbagai upaya penciptaan perdamaian dunia. Sekarang ini nuklir tidak hanya menjadi milik negara-negara maju seperti AS, Perancis, Inggris, Russia, India dan China yang memang mempunyai sumber daya yang besar untuk bisa mempunyai dan mengembangkan teknologi nuklir ini sendiri, tetapi juga menjadi milik negara-negara berkembang seperti Korea Utara dan Iran. Tidak hanya negera-negara maju dan berkembang tetapi juga negara-negara kecil dan miskin seperti Afrika Selatan, Pakistan, Belarus, Kazakhstan, dan Ukraina. Hal ini membuktikan bahwa kekuatan nuklir ini dipandang penting untuk dimiliki oleh suatu Negara, terlepas apakah ia adalah negara maju, berkembang, ataupun miskin. Perhatian dunia saat ini terpacu pada pengembangan kekuatan nuklir dari Korea Utara atau Republik Rakyat Demokratik Korea (RRDK) karena sebagai suatu negara berkembang tentunya cenderung pada sumber daya yang dimiliki belum bisa memenuhi semua sumber daya yang diperlukan untuk membangun suatu kekuatan tehnologi nuklir, dan pastinya masih banyak masalah domestik yang harus diselesaikan terlebih dahulu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun