Mohon tunggu...
Evan Saja
Evan Saja Mohon Tunggu... -

orang biasa

Selanjutnya

Tutup

Politik

Potret Riil Politisi Indonesia Tahun 2011

31 Desember 2011   10:11 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:32 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Politisi Indonesia tahun 2011 belum menunjukkan potret yang menggembirakan. Setidaknya itu tergambar dari hiruk pikuk mereka yang tak jauh dari urusan partai sendiri, kepentingan sendiri dan perut sendiri. Urusan kepentingan yang lebih besar sebagai bangsa dan negara dan masyarakat terlupakan.

Ada 3 isue besar yang menyita energi para politisi kita. Namun sepertinya itu hanya pepesan kosong saja. Terbukti sampai saat ini kasusnya atau permasalahannya tidak pernah tuntas.

1. Skandal Century. Mengherankan juga jika kasus yang sudah sampai KPK dan BPK ini tidak jelas arahnya. Selama setahun kita disibukkan dengan upaya saling lempar tanggung jawab antar lembaga. Dari DPR ke KPK ke PPATK dan ke DPR lagi.

2. Gedung Baru DPR. Upaya pimpinan DPR untuk memiliki gedung baru nyaris berhasil. Tetapi tekanan publik dan media membuat mereka dengan tidak menunjukkan rasa malu menunda atau mengurungkan rencana besar Indonesia ini.

3. Korupsi Wisma Atlet. Partai Demokrat secara telanjang menggunakan unsur-unsur partai untuk membajak anggaran negara untuk mengamankan kepentingan mereka di tahun depan. Sayangnya Bendahara mereka terlanjur diciduk KPK. Bahkan si Bendahara pun sudah menarik anggota lain dari internal partai yang terlibat. Dan upaya kelitan, wajah manis dan pencitraan yang terus menerus mampu menjadikan mereka tidak menjadi pesakitan. Dan fenomena ini sekaligus menegaskan, tahun 2011 adalah tahun korupsi pemuda atau pemuda korupsi.

Sayang sekali, akibat semua itu lagi-lagi apesnya jatuh ke rakyat juga. Korupsi, pembajakan anggaran, penilepan membuat rakyat tak kebagian apa-apa. Jika tahun 2012 tidak kondisi tidak lebih membaik maka kita tak tahu apa yang akan terjadi pada bangsa dan negara  ini. Sebab gambaran kemarahan rakyat itu ada di mana-mana.

Jadi mari kita lepas sisi negatif tahun 2011 dengan segala embel-embelnya. Yang positif dapat terus kita bawa ........

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun