Mohon tunggu...
eva luluk
eva luluk Mohon Tunggu... -

Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum UNY

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Prestasi Pesantren Bukanlah yang Terbelakang

21 Mei 2014   23:23 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:16 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Saat ini bersamaan dengan keprihatinan terorisme global, tentang tuduhan terhadap Islam sebagai non demokratis, seolah semakin menemukan kebenarannya. Pesantren juga dianggap sebagai bagian yang memproduksi sikap non demokratis, atau bahjan radikal dalam wujud teror-teror. Dalam hal ini, bahkan sekedar untuk menjawab sebagai “tertuduh”, tetapi lebih dari itu, ingin ditunjukan dalam kadar prinsip-prinsipnya, bahwa demokrasi sama sekali tidak bertentangan dengan Islam. Secara tekstual maupun kontekstual, dalam keteladanan historis maupun kecenderungan mayoritas dalam masa kontenporer. Sekaligus ini merupakan penolakan terhadap pandangan radikal (teror) yang seolah representasi Islam dan diletakkan dengan pesantren.

Sedangkan artian pesantren adalah lembaga pendidikan berasrama yang siswanya tidak hanya belajar tapi juga tinggal di dalamnya di bawah bimbingan guru, pengasuh atau kiai. Secara tradisional, pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam konvensional, namun banyak dari pesantren yang kini telah menjadi modern dan bahkan memiliki kualitas pendidikan yang tidak kalah dari sekolah biasa. Istilah kerennya, lembaga pendidikan ini disebut boarding school.Kehadiran pesantren modern dianggap menjembatani kesenjangan antara dua kutub tersebut. Selain mengajarkan ilmu umum, pesantren modern juga mengedepankan pendidikan agama dan moral sebagai ciri khas pendidikan pesantren. Kekuatan dalam pembinaan agama, di samping perhatiannya yang tidak kalah pada pendidikan umum, menjadi alasan mengapa pesantren moden banyak dipilih masyarakat. Orangtua yang sadar akan pentingnya pendidikan agama tidak akan tega membiarkan anaknya kering dari pendidikan agama, sehingga akan memilih pesantren daripada sekolah non-pesantren. Selain itu, pesantren menawarkan lingkungan yang kondusif bagi pendidikan, membentuk kepribadian anak untuk menjadi manusia yang tangguh dan berkarakter, dan juga dilatih untuk hidup sederhana, mandiri, disiplin, dan bertanggung jawab.Itulah sebagai contoh-contoh keunggulannya.

Sedangkan mengenai prestasi akademik anak pesantren juga tidak kalah saing dengan anak yang belajar di sekolah umum. Justru banyak anak yang berada dilingkungan pesantren tersebut memiliki bakat yang lebih dari pada anak yang diluar. Sebab, mereka juga dilatih sebagaimana umumnya kegiatan pelajar di usiannya, itu bertujuan agar mereka tidak tertinggal dengan anak-anak umum lainnya. Untuk pendidik yang mereka suguhkan untuk anak-anak juga bukanlah para pendidik sembarangan, misalkan guru-guru yang benar- benar menguasai bidang ajarnya. Namun, hal ini sering kali dianggap remeh oleh orang-orang awam yang sebenarnya tidak tau yang sesungguhnya. Padahal faktanya sangatlah berbeda jauh dengan yang mereka pikirkan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun