Mohon tunggu...
evalina gunawan
evalina gunawan Mohon Tunggu... -

gadis biasa yang agak konserfatif tapi optimis dalam menghadapi hidup.....

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Jabat Tangan

25 Mei 2010   08:08 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:59 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kadang bila terjadi suatu perselingkuhan atau pun pacaran boleh dikatakan terlaksana atas keinginan dua belah pihak. Mari kita berteori kecil-kecilan.

Setahun yang lalu saya patah hati (hehehehehe maaf bukannya mengumbar cerita pribadi saya lho...hanya sebagai contoh nyata...) Cowok itu melakukan hal yang bagiku sangat pengecut. Berani menjalin hubungan dengan seorang wanita tapi tidak berani untuk menyudahinya. Yang dilakukannya adalah berlindung dibalik ketiak seorang wanita. Meminta wanita lain memakai handphone miliknya dan menyuruhnya menelpon saya dan mengaku sebagai pacarnya. Lhoooo?? Lalu saya bagaimana? Dengan tegar saya mecoba menelpon balik ke nomor cowok itu. Dan pemiliknya sendiri yang mengangkatnya. Saya bertanya kepadanya apa betul wanita yang menelpon ke nomor saya adalah pacarnya. Dan dengan entengnya dia mengiyakan pertanyaan saya.

Maka mengalunlah lagu Skeeter Davis "The End of The World"..... atau lagunya Olga "Hancur Hatiku".... Hari itu bertepatan peayaan makan "kuecang" (bagi keturunan Tionghoa tentu tahu kuecang adalah kue ketan yang dibungkus dengan daun bambu)

Ibarat di film-film romans saya menangisinya sepanjang minggu (bodoh bukan?) Hati pun tambah sakit membaca sms gelap yang datang yg "katanya" dari pacarnya itu; "Kamu jangan mimpi pacaran sama Eqi,tau tidak kamu tuh jelek banget. Tidak sesuai dengan kriteria Eqi. Kamu tuh yang memburu Eqi ya? Kasian banget jadi wanita" dan sebagainya dan sebagainya

Sialnya lagi hari itu saya mendapat tugas dari mama harus menbagi kuecang-kuecang itu ke kerabat. Alhasil.... pengojek kuecangnya pun berlinangan air mata.

Masih ingat akan janji saya kepadanya...pada perayaan hari makan kuecang saya mengirimnya juga buat dia. Dan secara jantan (meskipun daku seorang betina) aku mengirim kuecang itu...ikhlas bo, ga disertai sumpah serapah. Tapi kutitip bersama kuecang itu..cincin pemberiannya lengakap dengan pembungkusnya. Dia tidak tahu pengorbanan seorang wanita ini demi memakai cicncin pemberiannya itu (yang rupanya kekecilan) saya menahan sakit...dan akhirnya lama-lama cincin itu pas juga dijari manisku. (Tindakan yang bodoh sekali...jangan dicontoh ya teman-teman)

Dan......karena masih ada efek sakit hati karena diputusi dngan cara "brutal (menurut saya)... saya pun mengirimkannya sebuah pesan singkat. Dalam pesan itu saya mengatakan padanya bahwa tuduhan cewek dia itu salah. Saya tidak pernah merasa mengejar seorang pria. Andaikata benar.. mari kita pakai teori jabat tangan. Andaipun saya yang mengejar sama saja dengan saya mengulurkan tangan untuk "berjabat tangan" dengannya, bila dia menolaknya.... "jabat tangan" itu toh tidak akan terjadi bukan? Dan sampai setahun kemudian dia tidak pernah menjawab sms saya itu.

Saya mengira teori yang saya pakai masuk diakal...benar tidak? Suatu hubungan...baik pacaran ataupun perselingkuhan... tidak mungkin terjadi hanya dari satu pihak saja. Ibarat dua tali yang tadinya terpisah...akan menyambung menjadi satu apabila "kedua" ujung tali itu disatukan atau disimpul. Sama dengan orang berjabat tangan.... bukan jabat tangan namanya kalau dia sendiri yang melakukannya. jabat tangan terjadi bila dua belah pihak mengulurkan tangannya...itu namanya jabat tangan...^^, semoga bermanfaat......

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun