Mohon tunggu...
Evaliana Wulan Ningsih
Evaliana Wulan Ningsih Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya sangat menyukai musik mulai dari musik klasik hingga pop. Bahkan disaat saya belajar atau mengerjakan tugas saya juga mendengarkan musik karena saya merasa lebih fokus. Saya juga suka membaca buku terlebih buku dengan genre fiksi dan komedi, itu membuat saya sangat terhibur.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengatasi Pengangguran di Era Digital, Dampak dan Solusi terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia

6 Oktober 2024   22:27 Diperbarui: 10 Oktober 2024   13:26 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengangguran di Indonesia merupakan masalah yang sampai sekarang masih saja terjadi. Pada era digital seperti sekarang  yang seharusnya mempermudah untuk memperoleh informasi tentang lowongan pekerjaan masih ada yang kesulitan untuk memperoleh informasi tersebut dikarenakan terkendala pada akses internetnya, hal lain yang mempersulit untuk mendapatkan pekerjaan adalah tidak memiliki keterampilan atau keahlian dalam suatu bidang pekerjaan yang diperlukan.

Pengangguran pada era digital mengarah pada keadaan dimana seseorang tidak memiliki pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya, di era digital yang dituntut harus serba bisa agar dapat tetap bertahan di era teknologi yang semakin canggih ini. Era digital membawa perubahan yang besar terhadap dunia kerja, seperti munculnya Artificial Intelligence (AI). 

Adanya articifial intelligence atau biasa disebut dengan AI bisa menggantikan pekerjaan atau tenaga manusia dalam berbagai sektor industri salah satunya seperti pekerjaan administrasi dan perkantoran, artificial inteligence (AI) bisa dengan mudahnya untuk memproses otomatis tugas memasukkan data ke dalam sistem terutama di bidang administrasi.

Terdapat beberapa dampak pengangguran di era digital terhadap perekonomian di Indonesia, seperti:

1. Dampak Sosial Ekonomi:

  • Penurunan pendapatan seseorang atau keluarga, terjadinya pengangguran sudah pasti berdampak terhadap pendapatan seseorang. Bagi seseorang yang tidak memiliki pendapatan atau pemasukan akan sulit untuk memenuhi suatu kebutuhan dan keperluannya. Hal ini juga sangat berdampak terhadap pendapatan atau pemasukan keluarga, menurunnya kemampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, tempat tinggal, dan pendidikan terlebih bagi mereka yang memiliki anak.
  • Peningkatan Kemiskinan, pengangguran yang terjadi karena sulitnya mendapatkan pekerjaan  akan mengakibatkan terjadinya kondisi yang buruk terhadap ekonomi masyarakat dan menghambat peluang untuk memperbaiki status sosial.
  • Kesehatan mental dan fisik, pengangguran dapat menyebabkan seseorang mengalami stres, kecemasan hingga depresi. Perasaan putus asa dan ketidakpastian akan membuat kesehatan mental dan fisik seseorang jadi tidak stabil. Tanpa pekerjaan akan sulit untuk mendapatkan layanan kesehatan baik bagi seseorang ataupun keluarga.
  • Peningkatan tindakan kriminalitas, akibat dari pengangguran ada beberapa orang yang melakukan apa saja termasuk tindakan kriminalitas agar dapat tetap bertahan hidup. Hal ini tentu saja dapat menciptakan lingkungan yang tidak aman dan sangat merugikan.
  • Kualitas pendidikan, tidak jarang terjadi terutama di Indonesia karena keterbatasan perekonomian mengakibatkan kurangnya motivasi anak anak ataupun remaja untuk melanjutkan pendidikannya.

2. Dampak pada sektor ekonomi:

  • Penurunan daya beli dan konsumsi, seseorang yang mengalami pengangguran tentu saja akan mengurangi pengeluarannya untuk sesuatu yang tidak benar-benar diperlukan dan akan fokus terhadap kebutuhan dasarnya saja.
  • Menurunnya permintaan pasar, karena tidak memiliki pekerjaan sudah dipastikan tidak mendapatkan pemasukan yang pasti, maka daya beli juga akan rendah. Perusahaan akan kurang bersemangat dalam memperluas atau meningkatkan kapasitas produksi karena kurangnya permintaan terhadap produk yang mereka buat.
  • Keterampilan yang hilang, apabila seseorang mengganggur atau tidak bekerja dalam jangka waktu yang terlalu lama maka bisa saja membuat seseorang tersebut kehilangan keterampilan, kemampuan, dan juga keahliannya. Sehingga mereka yang mengalami hal ini akan kurang siap bahkan tidak siap untuk memasuki pasar kerja saat ada kesempatan.
  • Transformasi sektor ekonomi, akibat pengangguran yang tinggi dapat mendorong pergeseran dari sektor tradisional menuju sektor yang berbasis teknologi informasi. Sektor-sektor tertentu, seperti jasa dan teknologi informasi dapat berkembang sementara sektor lain seperti manufaktur dan pertanian bisa saja mengalami penurunan.

3. Dampak pada Usaha Mikro, kecil, dan Menengah (UMKM):

  • Kurangnya investasi, UMKM akan mengalami kesulitan dalam memperoleh modal atau investasi saat kondisi ekonomi sedang tidak stabil. Investor akan lebih hati-hati dalam berinvestasi terhadap UMKM pada saat tingkat pengangguran yang tinggi dan ketidakpastian ekonomi.
  • Risiko kebangkrutan, apabila permintaan dan pendaptan menurun maka UMKM akan mengalami risiko kebangkrutan. Bagi seseorang yang terlibat dalam usaha tersebut maka akan mengakibatkan kehilangan pekerjannya sehingga hal ini dapat memperburuk tingkat pengangguran.
  • Keterlibatan dalam komunitas, UMKM seringkali dijadikan tulang punggung ekonomi lokal. Dampaknya tidak hanya terasa pada mereka sendiri tetapi juga bagi komunitas di sekitarnya yang bergantung terhadap  mereka untuk memperoleh suatu pekerjaan.

Solusi dalam mengatasi pengangguran di era digital:

  • Penciptaan lapangan kerja baru, pemerintah menciptakan lapangan kerjan yang baru, seperti proyek infrastruktur, program konservasi lingkungan, dan pengembangan energi terbarukan. Apabila hal ini dilakukan maka akan mengurangi tingkat pengangguran dan juga dapat berkontribusi terhadap pembangunan yang berkelanjutan.
  • Dukungan kesehatan mental, pemerintah menyediakan dukungan kesehatan mental bagi mereka yang terkena dampak atau mengalami pengangguran, seperti melakukan layanan konseling, dan menyediakan program rehabilitasi psikologis agar dapat membantu untuk mereka mengatasi stres dan kecemasan.
  • Program pelatihan keterampilan digital, program pelatihan keterampilan ini harus selalu di kembangkan agar dapat meningkatkan kualitas dan kemampuan tenaga kerja agar dapat menyesuaikan diri dengan kebutuhan pasar.
  • Kemitraan dengan sektor swasta, mendorong kerjasama terhadap pemerintah untuk meningkatkan institusi pendidikan, dan sektor swasta agar dapat mengembangkan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan industri saat ini. Hal ini akan sangat membantu dalam memastikan bahwa lulusan siap untuk memasuki dunia kerja.
  • Pendidikan keuangan, seperti memberikan pelatihan atau pengetahuan tentang manajemen keuangan dan cara untuk memulai suatu bisnis, agar seseorang dapat lebih siap untuk memulai usahanya sendiri.
  • Pembangunan infrastruktur digital, di daerah terpencil sebaiknya ditingkatkan infrastruktur teknologi dan akses internet secara menyeluruh di wilayah Indonesia. Ini dapat membantu masyarakat untuk memanfaatkan peluang kerja yang ditawarkan oleh ekonomi digital.
  • Memberikan dukungan kepada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), menyediakan pelatihan dan juga konsultasi bagi pemilik usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) tentang bagaimana cara mengelola usaha mereka, cara pemasaran secara digital, dan cara menggunakan teknologi untuk dapat meningkatkan efisiensi dan daya saing.

Kesimpulan  

Agar dapat mengatasi permasalahan pengangguran ini sangat diperlukan kerjasama antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat. Dengan memfokuskan pada penciptaan lapangan kerja, dukungan kesehatan mental, pendidikan terhadap keterampilan, kemitraan dengan sektor swasta, pendidikan keuangan, melakukan pembangunan infrastruktur digital, dan memberikan dukungan kepada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), maka kita dapat mengurangi dampak atau bahkan mengurangi pengangguran dan meningkatkan daya saing tenaga kerja hingga di pasar global, apabila hal ini dilakukan maka akan sangat membantu dalam menciptakan ekonomi yang lebih stabil di masa yang akan datang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun