Mohon tunggu...
Eva Lauw
Eva Lauw Mohon Tunggu... Konsultan - -

-

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Kendaraan dan Polusi Suara

9 Desember 2016   05:55 Diperbarui: 9 Desember 2016   07:52 516
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Otomotif. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Setiap aktivitas yang dilakukan pastinya akan menimbulkan suara. Suara merupakan gelombang longitudinal yang merambat melalui medium. Pada perkembangan zaman yang modern ini riuhnya perkotaan menjadi akar masalah dari polusi suara. Polusi suara tidak dapat kita lihat namun sangat dapat kita rasakan. Polusi suara atau kebisingan adalah suara yang dihasilkan menyebabkan ketidaknyamanan maupun ketidaktentraman bagi mahkluk hidup. Polusi suara timbul dari berbagai macam hal misalnya aktivitas pembangunan atau konstruksi, kegiatan industri, kegiatan sosial serta transportasi. 

Polusi suara yang dirasakan paling menganggu ialah yang berasal dari transportasi. Suara kendaraan biasanya antara 60 Db hingga 75 Db. Suara mulai tidak nyaman pada tingkat 65 dB dan mulai mengganggu ketika mencapai 85 dB dan pada tingkat 95 dB sudah sangat mengganggu dan dapat merusak pendengaran. Dengan kemajuan zaman saat ini tentunya suatu daerah akan terus berkemang dengan dinamikanya masing-masing, perencanaan yang kurang tepat terhadap suatu wilayah akan menyebabkan kebisingan tersebut semakin meningkat. Perlu adanya pengkajian yang lebih dalam untuk mengurangi dampak dari polusi suara tersebut.

Berdasarkan data Dinas Perhubungan Kota Balikpapan, pengguna kendaraan bermotor di Kota Balikpapan pada tahun 2014 mencapai 499.160 unit dan akan terus bertambah setiap tahunnya. Bisa dibayangkan betapa menganggunya suara kendaraan bermotor khususnya bagi masyarakat yang tinggal pada koridor utama. Suara yang ditimbulkan dari kendaraan bermotor dan kemacetan mungkin bukan suatu hal yang cukup berarti, namun jika hal tersebut terus-terusan terjadi maka akan sangat membahayakan. 

Tidak bisa dipungkiri, tidak mungkin kita harus melarang penggunaan kendaraan hanya sekedar mengurangi polusi suara karena mobilitas dalam kehidupan sehari-hari pasti terjadi. Pengaruh kebisingan terhadap manusia bukan hanya mengganggu organ pendengaran, tetapi menyebabkan gangguan pada organ-organ tubuh lainnya seperti penyempitan pembuluh darah dan sistem jantung selain itu kebisingan dapat pula menyebabkan gangguan terhadap psikologi seseorang berupa penurunan efektivitas kerja dan kinerja seseorang serta kemamapuan pengontrolan emosi, masyarakat yang tinggal pada kawasan bising cenderung agresif, sulit mengontrol diri dan tingkah lakunya. 

Dampak lain yang ditimbulkan dari polusi suara adalah akan mempengaruhi perekonomian masyarakat, semakin bising suatu wilayah maka daerah tersebut akan pelan-pelan ditinggalkan. Dari hal-hal tersebut maka perlu melakukan suatu pengkajian yang lebih dalam mengenai polusi suara, tujuannya adalah untuk menanggulangi dampak dari polusi suara tersebut sebelum menyebabkan permasalahan yang lebih besar lagi.

Saat ini banyak digencarkan gerakan peduli terhadap lingkungan, namun yang sangat disayangkan adalah masyarakat hanya terfokus terhadap permasalahan yang nampak dimata saja. Sebenarnya banyak hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi kebisingan dari kendaraan, misalnya dengan menggunakan alat peredam suara. Secara konvensional bising dapat diredam dengan menggunakan material peredam. Bahan tersebut diletakan pada titik yang akan diredam suara bisingnya. Sangat disayangkan, penggunaan peredam suara hanya sebatas untuk meredam suara dengan frekuensi yang tinggi, semakin rendah frekuensinya maka semakin banyak material yang digunakan untuk meredam. 

Pada dasarnya pengendali bising aktif merupakan peredam bising dengan menggunakan sumber suara yang dikendalikan dan melawan sumber bising yang tidak dikehendaki. Prinsip yang digunakan dalam kendali bising aktif adalah interferensi destruktif antara bising dan suatu sinyal suara lain. Sistem ini membangkitkan sinyal yang fasanya berlawanan dengan bising yang akan diredam. Meskipun sederhana dalam teori, prinsip ini sulit pada prakteknya. Penyebabnya karena karakteristik sumber bising akustik dan lingkungan selalu berubah terhadap waktu, frekuensi, amplitudo, dan fasa. Selain itu, kecepatan suara bising tidak stasioner.

Cara lain untuk meredam kebisingan adalah mengatasi sumber permasalahannya yaitu kendaraan. Bising kendaraan cenderung terjadi akibat munculnya kemacetan. Untuk mengurangi kemacetan dapat dilakukan manajemen lalu lintas. Manajemen lalu lintas merupakan pengaturan pasokan dan kebutuhan sistem jalan raya yang ada untuk memenuhi suatu tujuan tertentu tanpa penambahan prasarana baru, yang dilakukan melalui pengurangan dan pengaturan pergerakan lalulintas. Manajemen lalulintas biasanya diterapkan untuk memecahkan masalah lalulintas jangka pendek atau yang bersifat sementara. 

Persimpangan jalan merupakan titik dimana sering terjadinya kemacacetan, persimpangan jalan sendiri merupakan bagian dari penting dari jalan raya. Fungsi utama dari persimpangan adalah menyediakan ruang untuk berpindah atau perubahan arah perjalanan. Untuk mengurangi kemacetan pada suatu persimpangan dapat dengan melibatkan pengaturan penggunaan badan jalan. Misalnya penggunaan bundaran lalu lintas atau penggunaan rambu-rambu lalu lintas seperti dilarang belok. 

Hal lain yang dapat mengurangi kemcetan adalah perubahan fisik ruas jalan contohnya adalah pelebaan jalan dan penambahan lajur. Hal-hal tersebut harus diimbangi dengan penggunaan kendaraan secara bijak, saat ini banyak pengguna kendaraan memarkirkan kendaraannya pada badan jalan, sehingga ruang gerak dari kendaraan semakin berkurang. Jadi, selain adanya manajemen lalul lintas, perlu adanya manajemen terhadap penggunaan kendaraan.

Berdasarkan hasil analaisis dapat disimpulkan bahwa, untuk mengurangi polusi suara dapat digunakan peredam suara dan menyelesaikan akar permasalahan polusi suara lewat manajemen lalu lintas. Menurut saya, banyak hal-hal kecil yang dapat kita lakukan untuk mengurangi dan mencegah polusi udara semakin meningkat. Kita dapat menggunakan transportasi umum untuk mengurangi banyaknya penggunaan kendaraan selain itu sebelum memilih daerah hunian pastikan daerah tersebut nyaman dan bebas dari bisingnya kendaraan bermotor karena hal tersebut akan mempengaruhi kualitas istirahat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Hantu Pocong Lembang, Hiburan Siang di Jalan Macet!

5 bulan yang lalu
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun