Gadget merupakan perangkat digital yang memiliki berbagai fungsi. Kata gadget sendiri berasal dari bahasa Inggris yang diartikan sebagai gawai dalam bahasa Indonesia. Dalam era modern saat ini, penggunaan gadget telah menjadi bagian integral dalam kehidupan sehari-hari, terutama di kalangan remaja. Tetapi, tahukah kalian apa dampak dari penggunaan gadget di kalangan remaja?Â
Seperti yang kita ketahui, gadget merupakan media komunikasi yang saat ini sedang berkembang pesat. Dengan adanya gadget, tentu hal ini memudahkan kalangan remaja dalam berbagi informasi dan berkomunikasi. Manfaat dari gadget sendiri juga beragam, yaitu untuk menghitung, mengakses internet, mengirim pesan, bermain games, dan jejaring sosial seperti Facebook atau Twitter. Namun, tanpa disadari, sebagian besar remaja saat ini telah menggantungkan hidup mereka pada gadget. Penggunaan gadget yang berlebihan dapat mengakibatkan kecanduan gadget. Hal ini berdampak negatif terhadap kesehatan fisik dan psikologis remaja.Â
Kecanduan gadget dapat menyebabkan ketidakstabilan emosional, kesendirian, kegelisahan, agresi, kurang empati, fobia sosial, dan tidak dapat mengendalikan diri. Selain itu, gadget juga dapat mempengaruhi perilaku seksual remaja. Sebagian dari mereka sering kali mengakses website hanya untuk melihat konten-konten seksual baik berupa gambar maupun video. Bahkan di beberapa aplikasi tertentu, terdapat beberapa konten yang mengandung unsur pornografi di dalamnya. Hal ini menjadi pemicu awal terjadinya seks bebas dan meningkatnya angka pernikahan dini.Â
Oleh karena itu, pemahaman remaja tentang seksual tidak lepas dari peran orang tua, karena edukasi awal tentang seks dimulai pada kehidupan dilingkungan keluarga. Keengganan dan rasa malu remaja untuk berkomunikasi dengan orang tua sebagai tempat berbagi tentang masalah seks menjadikan mereka kehilangan arah dan gagal memahami pentingnya pendidikan seksual.Â
Peran orang tua sangat dibutuhkan remaja dalam memberikan informasi pengetahuan seks yang tepat. Â Mengingat anak remaja memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, maka masa inilah yang sesungguhnya penting bagi orang tua untuk diperhatikan dalam memasuki nilai dan norma yang berlaku dalam lingkungan keluarga dan masyarakat. Diperlukannya pendampingan orang tua dalam kegiatan belajar remaja baik kegiatan belajar intrakurikuler maupun ekstrakurikuler, mengawasi dan mengarahkan remaja untuk mengakses konten-konten positif dan menggunakan gadget secara tepat sehingga memberikan manfaat positif bagi proses pembelajaran dan perkembangan remaja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H