Pada era digital yang terus berkembang ini, banyak usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang mulai melakukan adaptasi untuk mengikuti dinamika pasar yang semakin maju. Salah satunya adalah UMKM keripik usus di Desa Tawar, Kabupaten Mojokerto, yang sebelumnya mengandalkan pemasaran secara konvensional dan belum pernah melakukan pembukuan.Â
Melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) -- Belajar Bersama Komunitas (KKN-BBK) 5 Universitas Airlangga, sejumlah mahasiswa berperan dalam mengimplementasikan digitalisasi dengan tujuan untuk membantu UMKM ini memperluas jangkauan pasar melalui platform e-commerce, seperti Shopee. Selain itu, pembukuan yang dahulu belum pernah dilakukan, kini beralih ke sistem pembukuan yang lebih terstruktur dan profesional.Â
Program ini diawali dengan pembuatan akun toko Shopee untuk UMKM keripik usus yang dipandu oleh mahasiswa mengenai langkah-langkahnya pada Sabtu (18/01/2025). "Sebelumnya saya sudah berencana untuk menjual di Shopee juga, tapi masih bingung dan takut salah", ujar Bu Mesni, pemilik UMKM keripik usus. Kesulitan tersebut banyak dialami oleh pemilik UMKM yang belum familiar dengan platform e-commerce, sehingga pendampingan langsung dari mahasiswa sangat dibutuhkan dalam tahapan ini.
Oleh karena itu, salah satu mahasiswa mendampingi pemilik UMKM untuk melakukan tahapan selanjutnya, seperti cara pengambilan gambar, mengunggah hasil foto pada akun Shopee, serta pembuatan deskripsi produk yang dapat menarik minat pembeli. Mahasiswa juga memberikan bimbingan tentang cara mengiklankan produk agar lebih terlihat oleh konsumen yang potensial di platform Shopee. Dengan bantuan ini, produk keripik usus Desa Tawar diharapkan dapat bersaing dengan produk sejenis di pasaran online yang semakin berkembang.Â
Setelah produk berhasil dipasarkan melalui Shopee, para mahasiswa juga mengajarkan ketentuan pengemasan dan pengiriman produk agar terjaga kualitasnya hingga diterima oleh konsumen. Dalam hal ini, mahasiswa memberikan dukungan berupa perlengkapan pengemasan, salah satunya bubble wrap, dengan tujuan mahasiswa dapat mempraktikkan secara langsung tahapan pengemasan yang tepat. Dengan demikian, pengalaman pelanggan dalam membeli produk semakin memuaskan, yang pada akhirnya dapat meningkatkan reputasi UMKM tersebut di platform e-commerce.
Pada Selasa (21/01/2025) mahasiswa KKN-BBK 5 UNAIR melanjutkan kegiatan selanjutnya dengan program kerja GEMILANG (Gerakan Pintar Mengelola Keuangan) yang berfokus pada pencatatan arus keuangan produksi keripik usus per-harinya. "Saya juga ingin tahu setiap harinya itu untung apa enggak, soalnya pernah ditanyain orang pajak omsetnya berapa, saya cuma bisa kira-kira", ujar suami dari Bu Mesni.Â
Pernyataan tersebut memberikan ide bagi penanggung jawab program GEMILANG untuk membantu dalam pembuatan pencatatan keuangan di buku dalam bentuk tabel sederhana. Informasi yang tertera dalam buku pencatatan keuangan mencakup penjualan dan pengeluaran setiap harinya untuk mengetahui laba/ruginya.
Kegiatan monitoring dilakukan pada minggu berikutnya, tepatnya pada Kamis (29/01/2025) untuk mengetahui progress dari setiap pencatatan yang dilakukan. Melalui kegiatan ini, mahasiswa juga memberikan masukan dan evaluasi untuk membantu pemilik UMKM memperbaiki kekurangan dalam pencatatan dan mengoptimalkan penggunaan data keuangan yang telah tercatat. "Semenjak rajin mencatat, saya jadi tahu hari ini untung apa rugi", ungkap suami Bu Mesni. Hal ini menunjukkan pentingnya pengelolaan keuangan yang terstruktur untuk mengukur kinerja usaha agar dapat mendukung pengambilan keputusan yang lebih tepat dan strategis untuk masa depan UMKM.
Dengan adanya pendampingan tentang digitalisasi pemasaran serta pengelolaan keuangan yang baik, UMKM keripik usus di Desa Tawar diharapkan dapat berkembang lebih pesat, mengoptimalkan potensi yang ada, serta meningkatkan daya saing di pasar yang semakin kompetitif. Program KKN-BBK 5 ini bukan hanya sekadar memberikan bantuan, tetapi juga memberikan keterampilan yang bermanfaat bagi pemilik UMKM untuk terus berinovasi dan bertumbuh dalam dunia bisnis yang terus berubah.