Mohon tunggu...
EVA FADILAH
EVA FADILAH Mohon Tunggu... -

biologist, biology teacher\r\n

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Cara Baru Pengobatan Hepatitis B

16 Januari 2014   06:14 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:47 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Penyakit Hepatitis merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di negara berkembang termasuk di Indonesia. Saat ini hepatitis yang kita kenal adalah hepatitis A, B, C, D dan E. Hepatitis ini diakibatkan oleh serangan virus. Diantara sekian banyak jenis hepatitis, virus hepatitis A,B dan C yang paling banyak dan berpengaruh terhadap tingkat keparahan penyakit yang diderita, kematian serta ekonomi. Berdasarkan hasil RISKESDAS 2007, Indonesia tergolong negara dengan endemisitas tinggi, sehingga Indonesia merupakan negara dengan pengidap hepatitis terbesar nomor 2 diantara negara-negara SEARO/WHO cabang Asia selatan dan timur. Diperkirakan 9 diantara 100 orang Indonesia terinfeksi Hepatitis B. Estimasi penderita Hepatitis B dan C diperkirakan 25 juta, 50 persennya (12.500.000) diperkirakan akan menjadi penyakit hati kronis, dan 10 persennya akan muncul peradangan di hati dan kemudian akan menjadi kanker liver (1,25 juta).

Melihat kenyataan yang tersebut, diketahui bahwa penyebaran penyakit ini cukup pesat, terlebih penyakit ini bisa menjangkit kepada siapaun. Penyebarannya yang cepat perlu dilakukan antisipasi yang tepat bagi seluruh lapisan masyarakat, ataupun pengobatan bagi yang telah terjangkit. Pencegahan dilakukan saat kita masih kanak-kanak dengan proses imunisasi. Hal ini terbukti memiliki dampak yang baik. Namun, bagi para pasien hepatitis B yang telah terjangkit, imunisasi kanak-kanak belum maksimal menghalau penyakit tersebut. Diperlukan cara lain untuk dapat mengobati penyakit ini agar tidak semakin parah atau hingga mencapai resiko kanker hati.

Cara pengobatan yang sedang diujikan dan dilakukan adalah menggunakan imunoterapi atau terapi imun. Dengan melakukan terapi ini, diharapkan penyakit hepatitis B akan kalah dengan sendirinya oleh imun pasien itu sendiri. Pengobatan dengan cara tersebut masih memiliki kelemahan sehingga penyakit ini tidak dapat hilang sepenuhnya samahalnya dengan menggunakan obat-obatan seperti ETV. Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengobatan yang efektif, dihasilkan suatu kombinasi pengobatan penyakit hepatitis kronis hati. Kombinasi yang digunakan adalah kombinasi pengobatan menggunakan imunoterapi dan pengobatan obat ETV yang biasa digunakan.

Imunoterapi untuk pengobatan menggunakan sejenis vaksin yang berbeda dengan vaksin yang digunakan pada kanak-kanak. Vaksin yang digunakan merupakan hasil penciptaan model vaksin baru dari jenis virus yang berbahan sama dengan virus hepatitis. Vaksin ini berperan sebagai peningkat kemampuan imun tubuh dan pengaruh obat terhadap pemberantasan virus-virus dalam tubuh pasien penyakit kronis/hepatitis B. Menurut hasil penelitian para ahli, didapatkan bahwa virus berangsur-angsur menurun kadarnya dalam tubuh setelah menggunakan terapi pengobatan ini. Memang lamanya pengobatan tidak satu atau dua hari , namun beberapa minggu terapi, namun hasil yang diharakan ssangat baik yaitu mulai menghilangnya kadar virus dalam tubuh. Hal ini mengindikasikan keberhasilan dari model pengobatan baru, namun memang untuk dapat menyempurnakannya para ahli terus melakukan penelitian. Oleh karena itu, agar penyebaran penyakit hepatitis B/kronis hati ini tidak meluas melalui para penderita, maka pengobatan dengan menggunakan kombinasi imunoterapi melalui imunisasi vaksin dan penggunaan obat perlu dilakukan dan ditingkatkan.

oleh Eva Fadilah, Arlinda Kustiani, Gina Hayatulisma

Mahasiswa Pendidikan Biologi Universitas Pendidikan Indonesia

Sumber:

Kosinska, A D, Zhang E, Johrden L, Liu J, Seiz P L, Zhang X, Ma Z, Kemper T, Fiedler M, Glebe D, Wildner O, Dittmer U, Lu M, Roggendorf M. (2013). Combination of DNA Prime – Adenovirus Boost Immunization with Entecavir Elicits Sustained Control of Chronic Hepatitis B in the Woodchuck Model. PLoS Pathog 9(6): e1003391

Badan penelitian dan pengembangan kesehatan. (2008). Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Departemen Kesehatan, Republik Indonesia

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun