Kita baru saja memperingati Hari Bumi pada tanggal 22 April. Â Jika kita memperhatikan isu lingkungan yang sedang marak akhir-akhir ini, yang tenggelam di timpa isu pemilu, Anda mungkin akan menyadari bahwa bumi kita dalam bahaya. Bahaya seperti apa? Tanpa kita sadari bahaya itu sudah sedemikian dekat dengan kita dan keluarga kita.Â
Ini faktanya. Plastik ada di dalam makanan dan minuman kita, bahkan di udara yang kita hirup
Badan organisasi kesehatan dunia  (WHO) telah menyatakan potensi bahaya dari minuman dalam kemasan plastik setelah penelitian terhadap beberapa merek air minum kemasan populer menunjukkan bahwa 90 % air kemasan mengandung partikel plastik. Penelitian lain pada air keran juga menunjukkan hasil yang sama. Mikroplastik juga sudah mencemari garam laut. Udara juga sudah tercemari mikrofiber.
Apakah bahayanya bagi manusia?
Mikroplastik yang masuk ke dalam tubuh kita dapat merusak organ tubuh, mengganggu keseimbangan hormon, daya tahan tubuh, dan fungsi reproduksi manusia. Mikroplastik yang terhirup menempel di paru-paru dan menyebabkan kanker paru. Mikroplastik maupun zat kimia yang dilepaskannya dapat berakumulasi dalam rantai makanan, dan merusak seluruh ekosistem, termasuk tanah tempat kita menanam tanaman konsumsi.Â
Plastik yang selama ini kita sepelekan, kita gunakan tanpa pikir panjang bahkan kita buang sembarangan, akhirnya akan menjadi malapetaka bagi kita dan keturunan kita.
Waktunya sudah tiba dan tidak ada kata terlambat, kita harus berubah. Mulailah dengan langkah sederhana namun penting, antara lain:
1. Kurangi penggunaan plastik.
 2. Gunakan kembali plastik anda. Hindari penggunaan plastik single-use .
3. Tolak penggunaan plastik jika mungkin.
4. Pindahkan sampah yang mencemari lingkungan tempat tinggal Anda atau tempat yang Anda kunjungi.