Mohon tunggu...
Eva Ariska Dwi
Eva Ariska Dwi Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Fondasi Kepemilikan Dalam Ekonomi Islam

2 Maret 2019   17:34 Diperbarui: 2 Maret 2019   18:31 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Dalam dunia ekonomi misalnya, manusia seharsbya bekerja da memiliki sebuah pwkerjaan. Nah, dari pekerjaan tersebut ,mereka dapat memperoleh rejeki dari apa yang mereka telah usahakan tersebut. Setiap manusia itu merupakan makhluk yang baik pada dasarnya hanya saja ketika mereka di hadapka oleh suatau hal yang menbuat mereka terjebak oleh suatu pilihan sering kali mereka malah salah dalam memilih.

Berbicara tentang metodologi, ekonomi sendiri adalah konsep teoritis berbagai metode yangterkait dalam suatu system pengetahuan yang dikenal sebagai hukum muamalah yang menurut para ahlinya di artikan sebagai suatu hal atau dalil dalil yang di atasnya di bangun hukum islam, Kegiatan ekonomi yang di maksud disini adalah untuk memanfaatkan sumber sumber tersebutuntuk kelestarianumat manusia "Maka berjalanlah kamusekalian di penjuru bumi,dan maknlah sebagian dari rezeki nya. Dan hanya kepada nya lah kamu kembali (setelah dibangkitkan". Akan tetapi kebanyakan manusia malah mengingkarinya,bahkan bersikap sombong,congkak, dan rakussehingga mengakibatkan kerusakan lingkungan. Dan mereka tidak mensyukuri nikmat Allah yang di berikan.

Dan dalam hal ini ditegaskan adanya istilah "tafakul" dan "tadamun" atau keamanan social bersama dalam isla. Pola ideal keyakinan islamberisi bahan bahan motivasi yang dapat mendorong seseorang untuk bekerja dan yang dapat mempengaruhi pola pola actual perilaku islam. 

Kalau kita perhatikan, jelas sekali pandangan dan sekaligus ajaran islam mengenai harta kekayaan. Intinya adalah justru semangat ajaran islam untuk membangun umat yang kaya. Sudah barang tentu berbicara mengenai uamat akan mencakup keberadaan individu individu. Umat yang kaya berarti individu yang kaya. Atau dibalik individu kaya kemudian membangun umat yang kaya Dan keduanya bisa terjadi.

Manusia itu adalah khalifah (pemimpin) di bumi, dimana mereka Allah beri keutaaman di dalam dirinya. Potensi manusia itu sama, Cuma dari kadar usahanya saja yang berbeda, bagaimana mereka mampu memanfaatkan peluang di dalamnya. Adapun contoh yang paling terlihat adalah dari masyarakat Eropa itu sendiri.

Mereka menganut system ekonomi kapitalisme yankni pertumbuhan pendapatan nasional (National Income) sebagai asas system ekonomi, membiarkan orang orang kaya memperoleh kekayaan sebanyak mungkin yang mereka mampu, Maka fenomena yang tampak di sana adalah di dominasi monopoli kapitalis, para konsumen dijadikan budak dan di jadikan mangsa oleh kalangan produsen khususnya para pemilik perusaan besar,seperti perusaan minyak,mobil,industry berat dan sebagainya. Mereka mendominisi hampir semuanya.

Ada rasa pesimisme yang dirasakan umat islam miskin dan terbelakang.Padahal dengan kemajuan teknologi kapitalisme yang demikian,umat islam tidak akan maju dan kaya. Umgkapan itu tidaklah benar. Kita harus sanggup mengubah diri kita sendiri untuk maju, sebagaimana dalam uraian di atas. Kita umat islam dan individu menjadi maju dan kaya sangat mungkin dan seharusnya dlakukan. 

Jika sudah kaya dan maju bukan untuk menakut-nakuti atau sombong kepada umat yang lain, karena hal ini juga dilarang oleh Allah. Islam haruslah menjadi agama yang  Rahmatal Li al-amin. Adapun sedikit Tambahan yang dapat saya sampaikan bahwa seharusnya keyakinan lah yang dapat enghapi semua hal tersebut. Yang memberikan kita keyakinan bahwa kemajuan dan kesuksesan itu sangat terbuka lebar untuk di peroleholeh diri kita sediri. Namun syaratnya harus bekerja keras dan sungguh sungguh dalam melakukannya. Disamping itu juga ridho atas allah swt. Sekian dan Terimaksih.

DAFTAR PUSTAKA

Azizy, A.Qodiri. 2004. Membangun Fondasi Ekonomi Umat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.

Aziz, Abdul. 2008. Ekonomi Islam Analisis Mikro Dan Makro. Yogyakarta: Graha Ilmu. 

Al-Maliki, Abdurrahman. 2001. Politik Ekonomi Islam. Bangil: Al-izzah.

Mannan, M.Abdul. 1997. Teori Dan Praktek Ekonomi Islam. Yogyakarta. PT. Dana Bhakti Prima Yasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun