Mohon tunggu...
Eva Aprelia
Eva Aprelia Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Amikom Yogyakarta

hobi menulis dengan menulis artikel di berbagai platform harapannya bisa dipublish

Selanjutnya

Tutup

Politik

Benarkah Partai Maju akan Ikut Mengguncang Panggung Politik Amerika Serikat?

14 Januari 2023   09:17 Diperbarui: 14 Januari 2023   09:25 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Mengetahui Amerika Serikat sebagai negara yang mendominasi dunia dan segala kebijakan yang dijadikan contoh bagi negara-negara lain. 

Pemilihan umum Amerika Serikat yang dilaksanakan pada November 2020 silam dengan pemberian suara terhadap kandidat partai Demokrat dan Republik. 

Dimana Partai Republik merupakan parpol berhaluan konservatif di Amerika Serikat dengan kandidat mereka pada pilpres tahun 2020 adalah Donald Trump, yang berharap dapat mempertahankan jabatannya selama empat tahun mendatang. Sedangkan Partai Demokrat dimana parpol yang berhaluan liberal di Amerika Serikat dengan kandidat yang maju ialah Joe Biden, sebagai politisi berpengalaman yang dikenal pernah menjabat sebagai wakil Barack Obama selama delapan tahun. 

Ketika suara dominan diberikan kepada kedua kandidat dua partai tersebut, tidak menutup kemungkinan adanya pemberian suara kepada partai lain dimana suara sisanya kemungkinan akan mencakup kandidat a yang disebut sebagai pihak ketiga, yang secara tradisional kurang berhasil dalam kancah politik Amerika Serikat.

Adanya beberapa partai yang menjadi kandidat lain seperti Partai Maju dimana diprediksi bahwa tahun-tahun yang akan datang partai ini akan ikut meramaikan panggung politik Amerika Serikat. Partai Maju ini merupakan gabungan dari orang-orang Republik dan Demokrat, serta organsiasi kecil. 

Menurut Yang, partai ini dibentuk akan menjadi partai terbesar dalam sumber daya di luar dua raksasa yang sekian lama menjadi kekuatan politik paling dominan. 

Dimana partai Maju ini dipimpin oleh Andrew Yang yang sekaligus menjadi pendiri akan partai ini, beliau merupakan pengusaha yang gagal mencalonkan diri sebagai kandidat presiden dari Partai Demokrat di pemilu pendahuluan partai itu dua tahun lalu.

Yang juga gagal mencalonkan diri untuk menjadi wali kota New York City pada tahun lalu. Pandangan kedepan akan Pemilu mendatang, Partai Maju ini akan mengikuti pemungutan suara di 15 negara bagian pada akhir tahun ini dan 50 negara bagian pada tahun 2024, adalah hasil penggabungan beberapa organisasi kecil. 

Termasuk versi kecil Forward Party yang dibuat Yang setelah meninggalkan Partai Demokrat tahun lalu. Dalam pelaksanaannya, administrator Badan Perlindungan Lingkungan di pemerintahan Presiden George Walker Bush menuturkan bahwa "Kami memang harus mengubah sistem, dan itulah mengapa kami mendukung pemungutan suara pilihan berperingkat dan pemilu pendahuluan terbuka. 

Itu berarti calon kedua partai harus bersaing dan berbicara dengan semua orang, bukan hanya yang ada di basis mereka,". Sehingga hal tersebut menggambarkan dirinya sebagai alternatif sentris yang akan mendukung sebagian calon Partai Demokrat dan Partai Republik, atau mengajukan kandidatnya sendiri dalam pertarungan itu, Forward Party atau Partai Maju ini yang kemudian akan mendorong pemilihan berdasarkan peringkat pilihan, dimana bisa juga dikenal sebagai pemungutan suara putaran kedua yang instan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun