Berlibur Ngayogyakarta Penuh Inspirasi

Yogyakarta, 12 Juni 2019 pasca lebaran 1440 H. Momen lebaran tahun ini menjadi salah satu waktu incaran bagi masyarakat Indonesia. Hal ini dikarenakan jangka waktu liburan yang terbillang cukup lama dibanding dengan waktu liburan lebaran tahun lalu. Bagaimana tidak, waktu libur bagi pegawai kantoran dan bahkan siswa sekolah menjadi lebih panjang karena bulan ramadhan yang maju dan syawal jatuh lada hari weekday. Oleh karenanya masa cuti bersama atau liburan terasa panjang hingga mencapai lebih dari 1 minggu lamanya. 

Pic. By me

Berhubung liburan lebaran yang panjang seperti Ini, kota Yogyakarta menjadi salah satu tempat tujuan yang seringkali muncul dalam daftar pencarian wisata. Daerah yang mendapat julukan kota pelajar dan kota wisata ini sudah tersebar luas akan keelokan kota dan keramah-tamahannya masyarakat sekitar. Ini sebabnya banyak wisatawan luar daerah yang amat penasaran dengan Yogyakarta ini. Kota yang isinya penuh dengan para pelajar menjadikan tempat yang selalu dinanti pula oleh para cendekiawan/i untuk sekedar memandang dan mencari inspirasi dalam taburan bumbu pendidikan di Yogyakarta. Kota ini pun dianggap sebagai kota yang tak pernah mati. Karena keramaiannya yang tak pernah kunjung sepi oleh wisatawan lokal maupun wisatawan asing. Bukan hanya pada musim liburan, namun juga pada musim-musim lainnya. Maka tidak heran jika kota ini dijuluki dengan julukan kota hidup sepanjang masa.

Wisata Yogyakarta seperti yang terlihat hari ini di berbagai tempat selalu ramai oleh pengunjung. Mulai dari kedatangan kereta arah Jakarta (Senen), Bumiayu (Tegal), Cirebon  (Jawa barat) dan lain sebagainya. Berbagai penginapan pun terlihat ramai oleh pemesan kamar dan penuh dalam beberapa menit kemudian. Misalnya adalah penginapan di Wisma PU yang beralamatkan di Jl. Laksda Adisucipto No. 165, Sleman, Yogyakarta dengan nomor telepon (0274) 589494. Tempat penginapan ini menjadi salah satu incaran para wisatawan. Di samping biaya sewa kamar yang terbilang murah tidak menguras kantong, fasilitas yang didapatkan pun sanggat memuaskan. Fasilitas lainnya yang jarang sekali ada pada penginapan lainnya adalah kondisi lingkungan yang bersih nan asri menjadi faktor tambahan nilai tersendiri.

Adapun ketika malam datang di kota Yogyakarta ini, bukannya semakin sepi pengunjung namun malah kebalikannya. Dimana para pengunjung sekitaran Yogyakarta lebih senang datang ketika malam hari. Hal ini dikarenakan kondisi cuaca dan situasi kota yang lebih nyaman dan adem. Wisata malam yang kerap kali dikunjungi adalah Malioboro atau pasar Beringharjo yang letaknya tidak jauh dari nol Kilometer (KM Nol). Disamping kondisi cuaca yang adem ini Yogya juga memiliki keistimewaan tersendiri yakni posisi tempat wisata yang berdekatan dan tidak perlu menggunakan angkutan umum ataupun kendaraan lainnya. Cukup dengan berjalan kaki maka tempat wisata akan dilalui dengan sendirinya. Seakan-akan tempat wisata di Yogya itu berjejer rapih tanpa adanya penghalang. Namun itulah keistimewaannya, unik dan khas.

Pic. Koleksi pribadi

Adapun beberapa wisata di kota Yogyakarta ini yang bisa dikunjungi ketika malam hari hanya dengan berjalan kaki karena dekat yaitu Pasar Malioboro, kemudian berjalan sedikit menuju Gedung Istana Negara, lalu ada pula gedung Vredeburg, monumen satoe maret, nol Kilometer, taman pintar, keraton, museum sonobudoyo, alun-alun Lor, alun-alun kidul, tugu Yogyakarta, masjid Agung Kauman dan masih banyak lagi tempat wisata yang bisa dikunjungi. Ketika berada di tempat wisata-wisata yang penuh sesak dengan manusia ini kita dapat mengambil banyak informasi dan menyerap inspirasi yang muncul dalam benak dan pikiran. Kota Yogya juga merupakan tempat yang mampu menginspirasi banyak orang. Tanpa diminta pun kota Yogya ini akan menunjukkan kemampuannya dalam menginspirasi orang-orang disekitarnya. Maka wajib bagi kamu yang hendak melakukan perjalanan menghabiskan masa-masa liburan 1440 H ini.

Pic. Koleksi pribadii

"Jika Yogyakarta menginspirasimu, maka kamu harus mampu menginspirasi orang lain melalui Yogya."-Eva Dianidah