Indonesia, negara yang kaya akan keanekaragaman budaya, telah menciptakan tradisi yang unik dalam dunia seni dan kerajinan. Salah satu warisan budaya yang paling dihormati adalah seni batik, sebuah karya seni tekstil yang melibatkan proses pewarnaan kain dengan menggunakan lilin untuk menciptakan pola-pola indah. Batik Ecoprint bukan sekadar seni tekstil biasa, tetapi juga mencerminkan komitmen untuk melestarikan alam dan lingkungan. Ibu PKK, sebagai pionir di balik inisiatif ini, telah menjadi agen perubahan dalam menghubungkan warisan budaya dengan keberlanjutan ekologi. Proses pembuatan Batik Ecoprint melibatkan penggunaan pewarna alami yang ramah lingkungan, seperti ekstrak tumbuhan, daun, dan kulit kayu. Selain itu, teknik pewarnaan yang digunakan secara tradisional dan terus diwariskan dari generasi ke generasi, membuat Batik Ecoprint menjadi simbol kelestarian dan ketahanan budaya.
Namun, tantangan tetap ada. Para ibu PKK harus mengatasi hambatan seperti kurangnya pemahaman masyarakat tentang pentingnya produk ramah lingkungan, serta persaingan dengan produk tekstil massal yang lebih murah. Oleh karena itu, dukungan dari pemerintah dan masyarakat lebih luas akan menjadi kunci keberhasilan dalam mempertahankan dan mengembangkan Batik Ecoprint.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI