Mohon tunggu...
Eva yulia
Eva yulia Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswi Uin Walisongo semarang

Saya Eva Yulia mahasiswi Uin Walisongo Semarang fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu politik prodi Sosiologi semester 4

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Perubahan Sosial pada Dunia Pesantren

25 Juni 2019   23:11 Diperbarui: 26 Juni 2019   00:04 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Indonesia merupakan negara muslim terbesar di dunia oleh karena itu, saat ini di Indonesia terdapat ribuan pesantren yang tersebar di seluruh pelosok nusantara, tetapi tiap tiap dari pesantren yang ada di Indonesia ini mempunyai ciri khas yang berbeda beda. 

Hal ini bisa terjadi di karenakan perbedaan figur kyai yang ada di pondok pesantren tersebut, dan juga lingkungan sosial yang ada di tiap tiap daerah yang terdapat di pondok pesantren tersebut dan terletak pada orientasi pesantren dalam menghadapi persoalan persoalan yang berkembang pada masyarakat yang ada di sekitar pondok pesantren.

Pada era globalisasi yang serba modern ini,biasanya pondok pesantren hanya bisa di rasakan oleh orang orang yang berjiwa pesantren saja seperti para santri , para alumni pondok pesantren , para kyai dan orang orang yang memang ingin memperlajari tentang islam secara mendalam dan juga orang orang yang peduli terhadap perkembangan yang ada di dalam pondok pesantren. Pada era globalisasi ini biasanya orang orang yang belum pernah merasakan  bagaiamana kehidupan pondok pesantren, mungkin hanya bisa menebak tanpa mengetahui lebih mendalam bagaimana pengaruh perubahan sosial terhadap pondok pesantren tersebut.

Kemudian, sebagian orang yang belum pernah merasakan bagaimana berada di dunia pesantren ada yang berprasangka buruk akan keberadaan pondok pesantren yang dianggap oleh sebagian orang bahwa pondok pesantren itu sebagai sebuah ancaman, tentu saja pemikiran tersebut merupakan hal yang sangat fatal karena mereka hanya melihat  dari gambaran tekstual di media tanpa mengetahui dan menyadari bagaimana kehidupan yang ada di pondok pesantren sebenarnya penuh dengan ketenangan dan perdamain kalau mereka dapat merasakan dunia pesantren yang sesungguhnya itu seperti apa.

Di era globalisasi ini perubahan sosial pada dunia pesantren hanyalah untuk menyesuiakan diri terhadap perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin maju dan untuk memenuhi adanya tuntutan dan kebutuhan yang ada. Keberadaan pesantren sebagai Lembaga Pendidikan islam yang di kelola seutuhnya oleh para kyai dan para santri santri yang ada di pesantren tersebut,pada dasarnya sangatlah berbeda dalam segi tempat kegiatan maupun bentuk penggelolaanya. 

Hal ini dapat di lihat dengan adanya banyak pondok pesantren yang telah mengalami perubahan dan sudah mengembangkan diri baik dalam sistem pengajaran maupun dalam kurikulum masyarakat. Hal ini bisa terjadi karena sebagian besar pondok pesantren yang ada di Indonesia sudah melakukan perubahan sosial dan mengikuti era yang berkembang pada saat ini.

Tetapi, tidak semua pondok pesantren yang ada di Indonesia melakukan perubahan tersebut masih banyak pondok pesantren yang ada di Indonesia ini, yang senantiasa masih mempertahankan sistem tradisonal yang merupakan ciri khasnya, yaitu pesantren yang senantiasa masih mempertahankan kitab kitab islam klasik sebagai inti dari pendidikanya dan di dalam pesantren tersebut tidak memperkenalkan pengajaran ilmu pengetahuan umum. 

Dalam hal ini pesantren berfungsi sebagai sebuah Lembaga Pendidikan yang mendidik para santrinya untuk mencetak menjadi para kyai, ustadz, atau sebagai guru ngaji yang bertugas untuk menyebarkan agama islam kepada masyarakat, sehingga terbentuklah masyakat yang religious (Relaguse Community) yang dapat mengetahui ajaran islam dengan baik dan dapat menjalankan perintah Allah dan bisa menjauhi laranganya.
Perubahan yang terjadi pada dunia pesantren sangatlah terlihat jelas. 

Pertama, kita lihat pada system Pendidikan pesantren pada era ini, pesantren tidak hanya mengajarkan kitab kitab klasik saja tetapi juga mengajarkan santri santrinya dengan memperkenalkan pengajaran ilmu pengetahuan umum (ilmu modern). 

Kedua, berdirinya pesantren dulu pesantren hanya tumbuh dan berkembang di masyarakat pedesaan saja tetapi sekarang pesantren tumbuh dan berkembang di masyarakat perkotaan yang lambat laun semakin bertambah. Ketiga, dalam segi kyai juga mengalami perubahan di mana pada pesantren pedesaan kita mengenal dengan "kyai nasab" jadi kyai yang ada di pedesaan itu menjadi kyai sebab keturunan "dzurriyah" akan tetapi seiring perkembangan zaman tumbuh dan berkembanglah pesantren pesantren yang ada di perkotaan muncullah dengan istilah "kyai nasib" istilah tersebut merupakan sebutan untuk orang yang mempunyai keahlian dalam bidang Agama dan mempunyai keahlian dalam mengelola pesantren. (M.Shodiq, 2011)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun