Penelitian tindakan bimbingan dan konseling yang dilakukan di SMA N 1 Depok ini sudah berjalan dengan lancar. Tahapan dalam pelaksanaan penelitian ini meliputi tiga tahapan yaitu pra siklus, siklus I, dan siklus II. Kegiatan yang dilakukan pada tahap pra siklus ini adalah pengisian angket pada seluruh siswa kelas XII IPA 2 kemudian melakukan wawancara kepada beberapa siswa. Hasil wawancara pada tahap pra siklus menunjukkan masih terdapat banyak siswa yang tidak bisa menerima dirinya dengan realistis seperti belum mengetahui kelebihan dan kekurangan yang dimiliki dan belum mampu untuk mengoptimalkan kemampuannya. Secara keseluruhan, hasil penelitian yang telah  dilakukan menunjukan bahwa  siswa  kelas  XII IPA 2  yang  menjadi  subjek  penelitian  mempunyai  self acceptance rendah karena mereka merasa kurang bisa menerima fisik yang menurut mereka tidak ideal, kurang perhatiann dari keluarga walaupun berkecukupan harta, belum mengenal kelebihan dan kekurang yang dimiliki, belum mampu untuk mengoptimalkan atau menyalurkan bakat yang dimiliki serta terkadang masih belum dapat berdamain dengan kondisi maupun orang-orang masa lalu yang menyakiti.
Layanan bimbingan kelompok dengan media Uno stucko dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang telah direncanakan. Walaupun  dalam  pelaksanaan  treatment  terdapat  beberapa  hambatan,  namun secara keseluruhan pelaksanaan treatment dapat berjalan dengan baik. Hambatan yang ditemui selama pelaksanaan kegiatan adalah menentukan waktu pertemuan karena anggota kelompok mempunyai banyak kegiatan di sekolah.
Hasil Layanan bimbingan kelompok dengan media Uno stucko terhadap siswa yang memiliki self acceptance rendah memang belum memberikan pengaruh yang besar terhadap penyelesaian persoalan secara keseluruhan, namun mampu meningkatkan self acceptance siswa khususnya pada 6 siswa yang menjadi sampel dalam penelitian ini. Rendahnya self acceptance yang ada pada dirinya dan lingkungan sekitar sehingga menimbulkan persoalan pada dirinya sendiri dan orang lain yang ada disekitarnya.  Menurut  hasil  wawancara  yang  dilakukan,  para  siswa  yang kurang bisa menerima dirinya itu terjadi karena pengaruh dari lingkungan sekitar  sehingga mereka semakin kurang bisa realitis pada dirinya. Dari 36  siswa dalam kelas XII IPA 2 terdapat enam siswa yang memiliki tingkat self acceptance rendah dan sedang. Enam siswa tersebut dipilih menjadi subjek penelitian tindakan bimbingan dan konseling.
Pada siklus I peneliti berupaya untuk dapat meningkatkan self acceptance melalui layanan bimbingan kelompok dengan media Uno stucko. Setelah tahapan pada siklus I ini terlihat ada peningkatan self acceptance akan tetapi belum maksimal karena masih terdapat siswa yang masuk dalam kategori sedang dikarenakan beberapa hal yaitu masih kurang mampu menerima diri dalam menghadapi persoalan, belum mempunyai sifat positif dan perlu validasi dari orang lain serta masih menyalahkan diri sendiri dan belum mampu mengenali kelebihan dan kekurangan serta belum mampu mengoptimalkan bakat yang dimiliki maka penelitian dilanjutkan ke siklus II. Pada siklus II ini siswa sudah mulai nyaman dan mampu lebih terbuka dalam berpendapat didalam kegiatan bimbingan kelompok serta mengikuti layanan sesuai dengan arahan konselor. Berdasarkan  hasil  layanan Bimbingan kelompok dengan media Uno Stucko,  mereka  menyampaikan  mulai  bisa  melihat dirinya sebagai manusia seutuhnya dengan berbagai kelebihan dan kekurangan, mengakui kelemahan dan tidak terus menerus menyalahkan diri sendiri bukan meminta validasi orang lain, dan tidak menyalahkan orang lain atas kejadian masa lalunya dan tingkat penerimaan diri tidak ada lagi yang berada di kategori rendah. Setelah mendapat tindakan dalam siklus II ini semua subjek penelitian yaitu enam siswa berada dalam kategori tinggi dalam penerimaan dirinya.  Kesimpulan dari pembahasan yang telah dilakukan adalah permainan Uno stucko efektif dalam meningkatkan self acceptance pada peserta didik kelas XII IPA 2 SMA N 1 Depok.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H