Di tepi hutan hiduplah seekor harimau yang bernama mocan dengan sahabat nya seekor panda yang bernama Putri. Pada suatu hari, mocan mengajak manda berlomba menanam pohon pisang.
Putri, mari kita menanam pohon pisang," ajak mocan.
"Ayo, kau di sebelah kiri aku di sebelah kanan," jawab Putri.
Hari berganti hari. Setiap hari Putri merawat pohon pisang miliknya.
"Tumbuh, tumbuhlah pohon pisangku," Putri bernyanyi riang.
Mocan hanya melihat tingkah Putri sambil tiduran di rerumputan.
"Apa kabar Mocan? Bagaimana pohon pisangmu?" sapa Putri kepada mocan.
"Aku khawatir, pohon pisangku belum berbuah," jawab Putri.
Bulan berganti bulan, pohon pisang Putri berbuah. Buahnya besar-besar walaupun pohonnya kecil. Ia akan mengundang kawan-kawannya untuk diajak berpesta pisang. Dan pohon-pohon pisang mocan tumbuh sangat besar tetapi tidak berbuah.
Pohon pisang Putri siap dipanen.
"Bagaimana cara memetik buah pisang ini?" pikir Putri. "Mungkin mocan mau membantuku."
Putri lalu meminta bantuan kepada mocan.
"Maukah kau membantuku memetik buah pisang ini?" tanya Putri.
"Aku bersedia, tetapi buah pisang itu hanya untukku." jawab mocan.
"Dasar pelit! Lebih baik aku tidak menyuruhmu." jawab Putri.
Mocan lalu memanjat pohon pisang Putri. Bau harum buah pisang menggoda selera mocan. Ia segera melaksakan tugasnya.
Putri menunggu di bawah pohon pisang.
"Mocan, mana pisang bagianku?" teriak Putri.
"Sudah aku makan semuanya," jawab mocan.
"Mocan, ini pohon pisangku!" rengek Putri hampir menangis.
"Salah sendiri mengapa tidak bisa memanjat pohon? Padahal pohonnya pendek." ejek mocan.
Putri mulai menangis. Hatinya sedih bercampur marah Ia lalu menendang pohon pisang itu.
Tiba-tiba.... bruk! Pohon pisang itu tumbang. Mocan itu jatuh tertimpa pohon pisang. Dia mengerang kesakitan.
"Ampun Putri, tolong aku! Aku menyesal..." kata mocan dengan perasaan sedih.
Tetapi, Putri hanya berlalu begitu saja menghiraukan teriakan mocan. Sang mocan pun merengek kesakitan mocan menyesal karena kehilangan sahabat baiknya. Jadi dari kisah diatas kita harus saling membantu dan tidak boleh menjadi orang yang rakus kepada orang lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H