Mohon tunggu...
EVA SUSANTY
EVA SUSANTY Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawati

belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Butir-butir Gula Pasir Terakhir

22 Juli 2024   12:13 Diperbarui: 16 Agustus 2024   16:24 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kopi time,,,,,,, dengan penuh semangat Ayah menyalakan tombol air panas dispenser, terus tangannya meraba-raba tempat penyimpanan kopi, hampir tak dapat dipercaya ternyata benda yang dicarinya itu tidak juga tersentuh, penasaran kepala Ayah melongok ke dalam lemari penyimpanan.

"Ibuuuuu, kopi habis yaaaa,,,,,?

"iya habis, minum kopi ngga kira-kira, sehari tiga bungkus"

"ya udah bikin teh aja"

"teh juga habis, beli dulu ke warung, tapi ngga tau tuh gula putihnya cukup apa ngga"

Berkelebat Ayah beranjak ke dapur memeriksa toples tempat gula pasir diikuti Ibu untuk memastikannya. Toples gula sedikit di tengadahkan untuk melihat berapa banyak isi di dalamnya, yah ternyata gulanya memang tinggal sedikit. Tanpa disuruh lagi Ibu dengan sigap mengumpulkan butiran-butiran gula pasir yang menempel di dinding toples, akhirnya ,,,,,,lumayanlah bisa dapat dua sendok makan gula, sudah cukup untuk membuat segelas teh manis.

Tak perlu waktu lama segelas teh manis Ayah sudah tersedia,

Aahh, diseruput pelan-pelan teh manis hangat pun seteguk demi seteguk meluncur ke dalam tenggorokan Ayah,

Nikmat rasanya sore hari menyeruput segelas teh manis hangat, terbayar sudah semua perjuangan untuk membuatnya dan tanpa disadari kejadian tadi pun sudah terlupakan.

Terlupakan bersama tegukan segelas teh hangat yang sudah tercampur dengan manisnya butir-butir  gula pasir terakhir.

Bekasi, 22 Juli 2024

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun