Mohon tunggu...
B. Eustachius Mali Tae
B. Eustachius Mali Tae Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang guru yang sedang belajar menulis

Engkau yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam rahim ibuku (Mzr 139:13)

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Beda Pola Kalimat

29 Januari 2025   12:04 Diperbarui: 29 Januari 2025   12:04 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Di Atambua, Kabupaten Belu kami sering ditertawakan karena bahasa. Jika tidak kontrol diri, kadang bahasa Indonesia yang kami gunakan tidak sesuai dengan pola kalimat yang benar sesuai tata bahasa Indonesia. 

Sebetulnya bukan karena tidak tahu pola kalimat bahasa Indonesia, melainkan karena pola kalimat bahasa daerah kami memang berbeda dibandingkan dengan bahasa nasional saat ini. Dengan bahasa daerah lain juga sepertinya tidak sama. 

Misalnya, kalimat "Saya pergi ke Atambua" jika diterjemahkan ke dalam Bahasa Bahasa Bunaq, Lamaknen susunan kalimatnya berubah. "Neto Atambua mal" yang jika diterjemahkan sesuai urutan kata menjadi "Saya Atambua pergi".  

Inilah kami, bahasa ibu (daerah) kami dengan susunan atau pola kalimat yang unik. Susunan "subjek-predikat-objek-keterangan" tidak cocok dengan susunan kata-kata yang membentuk sebuah kalimat yang utuh sesuai pola kalimat bahasa Indonesia. 

"Saya bantu dia" dalam bahasa Bunaq, "Neto gita tulun" (jika diterjemahkan sesuai urutan kata, "Saya dia bantu").  "Kami tanam jagung di kebun" : "Nei mar gene paol gota" (kami di kebun jagung tanam). Susunannya, Subjek-Keterangan tempat-objek-predikat. 

Lucu, kan? Tapi itulah bahasa ibu kami, yang namanya Bahasa Bunaq. Saat ini penutur Bahasa Bunaq tinggal di Kecamatan Lamaknen dan Lamaknen Selatan, Kabupaten Belu, Timor, NTT.

Di Kecamatan Raihat ada di Desa Aitoun dengan sedikit perbedaan sejumlah kata. Katanya ada juga sebuah dusun di sekitar Webora, Kecamatan Raimanuk, Belu, tapi saya belum bisa pastikan karena belum pernah ke sana. 

Di Kabupaten Malaka, Timor penutur bahasa unik ini ada di Welaus dan sekitarnya, dengan sejumlah kosa kata berbeda. Dan sebagian besar ada di negara tetangga Timor Leste, khususnya di sekitar perbatasan dengan Kecamatan Lamaknen dan Lamaknen Selatan. Kebanyakan mereka tinggal di Maliana, Lebos, Taroman, dan Suai serta beberapa tempat di sekitarnya.   

Satu perbedaan umum adalah ada yang kata-kata yang di dalamnya terdapat konsonan L di tempat lain menggnakan konsonan R. Seperti "air" di kalangan masyarakat Lamaknen dan Lamaknen Selatan menyebutnya "il",  sedangkan penutur di Timor Leste dan Molosoan menyebut air dengan  "ir".  Kata "tidak ada" dalam Bahasa Bunaq "hobel/hober", dan masih ada contoh kata lainnya.    

Menariknya walau ada perbedaan kata, penutur dari berbagai asal berlainan itu dapat saling mengerti dalam pembicaraan harian.   

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun