Halo, sedikit cerita perjalanan saya menuju covid. perkenalkan saya Natalia Erika tinggal di Kota Surabaya. Saya dinyatakan positif Covid melalui hasil swab yang dilakukan pada tanggal 12 Desember 2020. Awal gejala terjadi tanggal 4 Desember 2020 pada malam hari. Tiba-tiba badan demam dan terasa linu di persendian. Gejalanya mirip seperti gejala awal mau flu/typhus.
Sampai esok harinya masih demam ditambah dengan anosmia (hilangnya rasa dan bau), tidak nafsu makan, keringat dingin, batuk berdahak dan lemas tak berdaya. Ohya gejala ini tidak selalu sama setiap orang ya.
Tanggal 10 Desember berobat ke dokter untuk kemudian disarankan pemeriksaan ke puskemas untuk Covid. Kenapa puskesmas? Karna gratis dan bisa langsung diawasi oleh puskesmas terdekat dimana kita tinggal,
Karena khawatir betul kena covid, sejak hari dimana merasa lemas  memutuskan untuk karantina secara mandiri. Tanggal 12 Desember 2020 saya mendatangi puskesmas, untuk lanjut dengan swab PCR, dan menunggu sekitar 3-4 hari, saat itu hasil saya keluar pada tanggal 18 Desember dan dinyatakan positif Covid dengan CT 32,52 dari standart CT 36.
Ohya semua biaya swab gratis, tidak dipungut biaya apapun. Bahkan kita juga diawasi oleh puskesmas.
Lalu, apa yang saya lakukan saat pertama kali dinyatakan covid?
- Tenangkan pikiran, dan tetap berpikiran positif! ingat tidak semua orang bisa merasakan penyakit unik ini. Ingat, COVID BUKAN AIB!
- Mengabari anggota keluarga, saya menyarankan jangan kepada yang sepuh karna bisa jadi ini jadi berita buruk buat mereka, biar anggota keluarga yang lain yang akan memberikan pengertian.
- Informasikan kepada faskes (puskesmas) terdekat siapa saja kontak erat kita, supaya segera di lakukan swab dan pemeriksaan lanjutan demi memutus penularan.
- Jika ada keluarga sepuh dirumah, saya sarankan untuk karantina diluar rumah, seperti fasilitas yang sudah disediakan oleh pemerintah, atau rumahsakit dll.
- Siapkan diri untuk menjalani 14 hari kedepan dengan penuh semangat dan perasaan positif bahwa kita akan sembuh!
Karena saya mempunyai anggota keluarga yang sudah sepuh, jadi saya memilih karantina di luar rumah, yaitu di Asrama Haji Surabaya. Walaupun karantina diluar rumah, sebelum hasil postif covid saya keluar saya sempat isolasi diri dirumah.
LALU, APA KEPERLUAN STANDAR YANG SAYA SIAPKAN DI AWAL MEMULAI KARANTINA MANDIRI DIRUMAH?
- Air mineral galon kecil, agar tidak perlu keluar kamar sering-sering hanya unk mengisi air dan meminimalisir kontak dengan orang rumah.
- Pisahkan kamar mandi dengan orang rumah, jika hal ini tidak memungkinkan karna kamar mandi hanya 1, bisa dengan membeli cairan desinfektan (saya pakai karbol) stiap kita selesai mandi harap sikat permukaan-permukaan kamar ,mandi, lalu yang paling penting bersihkan juga septitank bekas kita buang air besar dan kecil, karna justru penularan malah dari kotoran, dan droplet bukan keringat.
- Telur rebus, makan 1 hari sekali karna saat sakit banyak sel-sel kita yang rusak, protein dalam telur bisa membantu pertumbuhan sel-sel baru, boleh telur asin juga kalo dirasa bosan dengan telur ayam.
- Perbanyak makan sayur dan buah
- Vitamin dan suplemen makanan. saya menggunakan multivitamin, madu jahe, yogurt, vitamin C 500-1000mg, susu steril. Konsumsinya bisa sekaligus atau seenaknya saja.
- Berjemur dan olahraga, saya memilih jalan kaki ditempat 45 menit.
BAGAIMANA CARA MEMBUANG SAMPAH BEKAS KITA?
- Cari kresek yang bisa diikat, jangan digabung dengan sampah orang rumah lainnya.
- Sobek masker dan lipat agar droplet yang ada di maskermu tidak tercecer dan nempel dipermukaan lain.
Tiba pada tanggal 19 Desember 2020 saya dirujuk dari puskesmas ke tempat karantina di Surabaya, yaitu Asrama Haji,
Beberapa hal ini bisa kamu bawa,
- Baju secukupnya, kalo ternyata kamu karantina lebih dari seminggu titip orang rumah untuk mengirimkan ke tempat kamu karantina ya.
- Handuk dan peralatan mandi, sandal, gaperlu bawa sepatu supaya nggak ribet bawanya.
- Vitamin, madu, yogurt boleh dibawa juga
- Masker 1box
- Minyak kayu putih untuk melatih penciuman