Mohon tunggu...
Eunike Pakpahan
Eunike Pakpahan Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa Universitas Negeri Medan

membaca dan mengeksplor hal-hal baru

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Generasi Milenial yang Aktif dan Produktif

29 November 2022   20:53 Diperbarui: 29 November 2022   21:06 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Generasi milenial atau generasi Y adalah sebuah sebutan yang sangat sering kita dengarkan dalam kehidupan masa kini. Tak jarang setiap orang menyebut generasi milenial pada saat berkomunikasi ataupun menyebut generasi yang lahir pada tahun 1981-1996 (saat ini berusia 26-41 tahun) sebagai generasi milenial. Istilah generasi milenial ini atau munculnya generasi Y dilatar belakangi oleh perkembangan teknologi dan infomasi yang kian pesat dan cepat berkembang. Menurut Twenge dalam bukunya yang berjudul "Generation Me: Why Today Young American Are More Convident, Assertive, Entitled, and More Miserable Then Ever Before" (2006) menyatakan bahwa generasi milenial melekat karakter-karakter khas seperti percaya diri, toleran, narsis dan sadar pada haknya. Generasi milenial ini atau generasi Y merupakan generasi yang menyukai hal-hal yang serba cepat atau instan, kriris terhadap fenomena sosial, suka dengan pengalaman, mandiri, suka menjadi pemimpin dan menyukai hal yang baru. Bahkan generasi milenial ini sangat berhungan dengan tekonologi-teknologi canggih yang ada saat ini sehingga sering disebutkan bahwa generasi milenial tidak bisa hidup tanpa teknologi,seperti gadget atau smartphone. Berdasarkan data BPS pada tahun 2020 dari sebanyak 270,2 juta penduduk Indonesia, sebanyak 163 juta orang berada direntang usia 15-64 tahun, penetrasi internet berada diangka 71% dan pengguna media sosial sebesar 59%. Sehingga generasi milenial ini mempunyai inteligensi digital yang sangat tinggi dan sangat senang berkolaborasi dengan media sosial dan internet. Pada studi yang dilakukan Nottingham Trent Univerity menyatakan sebagaian besar generasi milenial, rata-rata memeriksa ponsel mereka 85 kali sehari dan pada waktu malam hari generasi milenial masih menggunakan ponselnya untuk membuka situs pencarian, media sosial maupun aplikasi chat. 

Saat ini kita melihat ada begitu banyak generasi milenial yang mampu berkreativitas dan mempunyai bakat-bakat diluar pikiran manusia. Bakat-bakat dan kemampuan tersembunyi itulah yang semestinya dikembangkan oleh generasi milenial sekarang ini. Karena dengan bakat-bakat dan kemampuan serta kreativitas yang dimiliki generasi milenial akan menghasilkan generasi milenial yang produktif dan aktif. Inteligensi digital yang dimiliki generasi milenial memberikan peluang bagi dirinya sendiri untuk menjadi pribadi yang produktif, bahkan negera-negara sekarang ini mengajak generasi milenial untuk menjadi produktif dengan pemanfaatan teknologi. Karena dengan menjadi masyaraat yang produktif dan aktif,  Negara-negara khususnya Negara Indonesia akan menjadi bangsa yang maju.

Perkembangan teknologi yang canggih dan yang semakin hari semakin berkembang pesat akan menunjang dan menjadi sumber yang bagus dalam membuat generasi milenial yang aktif dan produktif. Seperti halnya pada masa sekarang ini ada begitu banyak peluang menjadi generasi yang produktif, seperti menjadi konten kreator youtube. Hanya dengan mengedit video yang berisi berita atau informasi, kuliner atau tata cara memasak, video musik, video menyanyi, video mengajar, video travelling, vlog sehari-hari, video game, talkshow, video tutorial, video cerita inspirasi, video parodi, web series dan masih banyak lagi konten-konten youtube yang dapat kita buat untuk menjadi generasi milenial yang produktif. Bahkan jika dilihat pada masa kini banyak generasi-generasi milenial yang menghasilkan uang dengan waktu yang singkat hanya dengan membagikan video yang dibuatnya ke youtube. Dan uang yang didapatkan pun bukan jumlah yang sedikit tetapi sangat banyak. Selain konten youtube, generasi milenial juga dapat mengembangkan bakat menulisnya dengan menulis artikel di blog. Degan menulis artikel yang menarik dan bermanfaat di blog bukan hanya mengembangkan bakat menulisnya, tetapi dapat membuat generasi milenial yang produktif dengan menghasilkan uang. Dan bagi generasi milenial yang suka dalam hal berbisnis dapat mengembangkannya dengan berjualan online atau bisnis online. Hanya dengan melakukan jualan online atau bisnis online lewat smartphone atau gadget para generasi milenial dapat menjadi lebih produktif. Bahkan dimasa sekarang ini yang paling terkenal adalah tiktokers. Para generasi milenial dapat menjadi aktif dan produktif dengan menggunakan tiktok, contohnya memosting konten yang bermanfaat dan menarik yang banyak ditonton dan konsisten memosting, menjadi influencer, membuat konten sponsor dan masih banyak lagi hal-hal yang membuat generasi milenial menjadi produktif dengan tiktok. Dengan demikian banyak generasi milenial yang produktif  hanya dengan menggunakan teknologi, seperti membuat kanal youtube, menulis artikel di blog, jualan online atau bisnis online, dan konten tiktok.

Berbagai hal dapat dilakukan oleh generasi milenial atau generasi Y untuk menjadi produktif. Untuk itu generasi milenial harus lebih aktif dan harus mengembangkan inteligensi teknologinya. Tidak sedikit generasi milenial yang gagap akan teknologi bahkan ada begitu banyak generasi milenial yang tidak memanfaatkan teknologi itu sendiri. Sehingga tak jarang dijumpai generasi milenial yang pasif dan tidak mengembangkan inteligensi digitalnya. Namun, Dibalik itu semua generasi milenial harus memiliki karakter-karakter dan mencerminkan nilai budaya yang harus tetap dilestarikan untuk menjadi produktif. Karena banyak sekarang ini generasi milenial yang aktif dan produktif yang tergilas oleh modernisasi. Sebagai generasi milenial tentunya kita tidak lupa asal dan budaya Indonesia yang melekat dalam diri sendiri. Budaya sopan santun, budaya menghargai, budaya menggunakan sosial media, dan budaya berpakaian tentunya tak luput untuk terus diingat dan dilakukan oleh generasi milenial.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun