Mohon tunggu...
Eunike Pakiding
Eunike Pakiding Mohon Tunggu... Administrasi - Kuli Kopi yang Suka Menulis

Ingat, Pena lebih kuat dari Pedang || Calamus gladio fortior

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Detik Pertama Lampu Hijau di Traffic Light, Pengendara Berubah Jadi Singa

10 Juni 2017   09:48 Diperbarui: 10 Juni 2017   14:34 789
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ILUSTRASI/Sumber Gambar: time.com/freepngimg.com

 “Traffic Light” atau yang kerap di sapa “Lampu Merah” adalah Lampu yang ada di persimpangan jalan yang diberi tugas untuk mengatur lalu lintas dari simpang yang satu ke simpang yang lainnya secara bergantian. Saya tidak tahu mengapa sebagian masyarakat Indonesia memanggil Traffic Light dengan sebutan “Lampu Merah” padahal di Traffic Light itu sendiri terdapat 3 warna: Merah, Orange dan Hijau.

 Merah artinya STOP, Orange artinya Hati-Hati (sebentar lagi pergantian Warna Lampu), dan Hijau Artinya Silahkan Jalan. Setiap orang yang berkendara di jalan raya, baik menggunakan motor atau mobil pasti sudah memiliki SIM, karena kalau kagak punya SIM itu artinya melanggar Lalu Lintas dan Harus kena Tilang. Nah, sebelum pembuatan SIM pasti sudah di test dulu kan? Biasa tuh, dikasih buku panduan lalu lintas untuk dibaca sebelum memasuki ruang test. Jadi tidak adalagi pengendara yang tidak tahu aturan di Traffic Light.

Menurut Data dari Badan Pusat Statistik, Tahun 2013 Saja Jumlah Kendaraan Sepeda Motor bertambah dengan pesat; Sepeda Motor dengan Jumlah 84.732.652, Mobil Penumpang 11.484.514, Truk 5.615.494, sedangkan Bis 2.286.309, Sehingga Total Kendaraan 104.118.969. tidak heran bahwa kemacetan sering terjadi  di kota-kota besar karena perkembangan kendaraan juga semakin besar. Dan muthlak itu akan terus bertambah seiring dengan perkembangan teknologi.

Selain kemacetan yang merupakan masalah terberat lalu lintas di Indonesia. Ada satu Tradisi kita pengendara di Indonesia yang sangat menyebalkan. Dan ini tidak hanya di satu daerah saja yang melakukannya tapi hampir semua merata ke daerah-daerah lain di Indonesia. Apa itu?

Membunyikan Klakson di Detik Awal Pergantian Lampu Merah ke Hijau saat di Traffic Light.ini sangat… sangat menyebalkan…!!! Seperti kejadian tadi pagi saat saya berangkat ke kantor. Baru saja detik pertama pergantian lampu merah ke Hijau, bunyi klakson beruntun dari belakang. Ini bukan yang hanya satu kali mencet tapi yang bunyinya panjang macam klakson truk, malah Plat Motor saya penyok di Tabrak dari belakang. Untung saya tidak jatuh, walaupun sempat ngomel-ngomel sih. Pernah juga saya mendapati kejadian seorang pengendara kena tilang di Traffic Light yang kebetulan disitu ada Pos Polisi dan Banyak Pak Polisi yang mengatur Lalu Lintas. Si pengendara ini ternyata menerobos lampu merah. Ketika di Tanya katanya kenapa menerobos? Katanya:  tadi saya lihat masih orange pak, eh tahunya langsung merah”kan tadi sudah lampu orange jadi mesti hati-hati. Akibatnya kena tilang kan?

Melihat dari kejadian ini, kita seharusnya banyak-banyak belajar budaya Antrideh,biar jangan kesannya seperti singa yang siap menerkam. Kasihankan pengendaran lain. Tidak mungkin pengendara yang di depan mau langsung terbang? Ini detik pertama loh… Lewat Traffic, sejenak jadi tempat menilai kepribadian orang. Yang bunyinya paling keras adalah karakter orang yang tidak sabar.

Terakhir dari saya bahwa, mari bersama kita belajar budaya antri saat berada di jalan raya. Jadilah pelopor keselamatan berlalu lintas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun