aKemarin saya mendapat pesan dari seorang wanita dan baru kemarin kami berkenalan, membuka percakapan di chatting messenger dia mengatakan: "selamat siang, lagi sibuk tidak? Saya mau ngobrol sedikit tentang Wisata di Bori' Kalimbuang Toraja", Tulisnya. Saya heran ada apa gerangan dengan Objek Wisata yang dimaksudkan itu? Saya pikir dia hendak menanyakan arah jalan kesana, tapi ternyata dia bercerita:
"Kebetulan saya orang Toraja, waktu datang kesana kakek saya pesan batu-batunya jangan sampai di Injak-injak atau di duduki. Nah, pas kesana saya sempat cerita dengan kakek-kakek yang tinggal di samping Tongkonan Unik, beliau juga bilang kalau batu-batu Menhir itu tidak boleh diinjak. Cuman sayangnya ketika bercerita dengan beliau saya tidak kepikiran untuk merekam.
Beberapa hari sesudah kesana, teman saya yang dari Makassar juga datang kesana, terus foto-foto sambil duduk bahkan berdiri diatas batu menhir itu. Saya jelaskan kepada mereka kalau batu menhir itu sebenarnya tidak boleh diinjak ataupun di duduki. Kemudian mereka bilang kalau pengelolah disana kok dan tidak ada teguran, berarti tidak ada larangan. Jadi kesannya mereka, saya mengarang-ngarang cerita. Saya hubungi mba siapa tahu punya solusi", Tutupnya.
Pertama, terima kasih sudah berbagi cerita kepada saya, itu tandanya anda masih punya kepedulian terhadap situs-situs sejarah yang dimiliki daerah kita. Saya tidak punya otoritas untuk mencari "pelaku yang telah menginjak-injak" situs sejarah tersebut, tapi mudah-mudahan dengan tulisan ini bisa jadi bahan evaluasi untuk para pengunjung di Toraja.
Masyarakat Harus mengadakan upacara "Rapasan Sapurandanan" yang minimal 20-an kerbau yang dipotong untuk di korbankan. Belum lagi proses pembuatan menhir itu sangat-sangat susah dan menguras tenaga masyarakat Toraja kala itu. Batu-batu ini diambil dari gunung melalui proses penggalian, pemahatan dan di tarik dengan gotong-royong oleh masyarakat setempat ke lokasi pendirian yang memakan waktu berminggu-minggu bahkan ada yang sampai berbulan-bulan.
Terus sekarang? Saya menelusuri di beberapa media sosial di Instagram #Borikalimbuang di penuhi foto-foto tentang objek wisata bori' ada beberapa foto yang bertebaran terlihat pose foto sambil menginjak batu menhir. Mungkin dengan demikian akan menghasilkan hasil jepretan yang luar biasa. Tapi pada faktanya kurang bagus. Tidak usah kita posting satu-satu disini, anda silahkan cek sendiri.
Tidak adanya papan larangan menginjak batu-batu ini dari pengelolah, karena mungkin pengelolah rasa masak Ia ada pengunjung yang sampai naik ke batu-batu menhir melihat fisik batu yang tinggi, sulit dijangkau, dan namanya peninggalan sejarah pasti semua paham bahwa harus di jaga. Tapi Faktanya sekarang, setinggi apapun fisik batu situs sejarah ini, akan diperjuangkan untuk mendapatkan hasil jepretan yang bagus. Kedepannya mungkin bisa Pak Pengelolah pasang tanda larangan yang halus seperti "JAGA AKU, AKU TIDAK UNTUK DI INJAK" dll
Biar pengunjung tahu bahwa itu dilarang, yang sudah terlanjur minta maaf gi.. hehehe lain kali jangan diulangi ya...
Salam
       Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H