Mohon tunggu...
Eunike Pakiding
Eunike Pakiding Mohon Tunggu... Administrasi - Kuli Kopi yang Suka Menulis

Ingat, Pena lebih kuat dari Pedang || Calamus gladio fortior

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Toraja Film Festival Siap Meramaikan Dunia Perfilman Indonesia

19 Mei 2017   13:03 Diperbarui: 20 Mei 2017   09:58 780
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejarah panjang mencatat bahwa, Dunia Perfilman Indonesia dari masa ke masa mengalami banyak perkembangan dibandingkan kali pertama film diperkenalkan. Bangsa Indonesia Pertama kali mengenal Film pada Tahun 1900 yang diperkenalkan oleh Hindia Belanda di Batavia (Jakarta). Kala itu Film belum dikenal dengan sebutan Film, tapi pada masa itu dikenal dengan Istilah “Gambar Idoep”. Film pertama di Indonesia ini adalah sebuah film dokumenter yang menggambarkan perjalanan Ratu Olanda dan Raja Hertog Hendrik di kota Den Haag. Walaupun belum mengambil Background Lokasi di Indonesia, Film ini tercatat dalam sejarah untuk Pertama kalinya Bangsa Indonesia mengenal bahwa yang mereka lihat ini adalah FILM yang kala itu disebut Gambar Idoep.

 Pada Tahun 1926 dirilislah Film Loetoeng Kasaroeng, dimana Film ini adalah Film Pertama yang dibuat di Indonesia. Film Loetoeng Kasaroeng ini diproduksi oleh NV Java Film Company, Disutradarai oleh dua orang Belanda, G. Kruger dan L. Heuveldorp dan dibintangi oleh aktor-aktris pribumi. Sejak saat itu, Dunia Perfilman Indonesia mulai berkembang apalagi ketika Film Hollywood mulai masuk ke Indonesia, sehingga mendokrak minat masyarakat untuk mengenal lebih lagi Industri Perfilman di Tanah Air.

 Bahkan di Tahun 1980-an, Dunia Perfilman Indonesia mengalami kejayaan ketika Indonesia sendiri bisa merajai Bioskop-Bioskop local, Film Catatan Si Boy contohnya. Ini bukti bahwa Industri Film di Indonesia Laris di Negerinya Sendiri, maka guna untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas pelaku-pelaku dunia perfilman , diadakanlah sebuah acara yang diberi nama “FESTIVAL FILM INDONESIA”, ajang penghargaan tertinggi bagi dunia perfilman di Indonesia.

Hingga sekarang ini, Acara-acara seperti inilah yang sebenarnya harus diperhatikan dan diprioritaskan. Secara Manusiawi, Manusia mana yang tidak butuh Apresiasi? Apresiasi atas kerja keras seseorang yang akan jadi pendorong mereka untuk terus berkarya. Apalagi ditengah-tengah perkembangan teknologi? Persaingan begitu ketat. Sehingga dorongan motivasi itu sangat dibutuhkan tiap-tiap individu.

Di Indonesia saja, Industri perfilman begitu banyak dilirik masyarakat apalagi anak-anak muda Indonesia. Di youtube contohnya, bisa anda lihat begitu banyak film dokumenter atau Film-film pendek yang di produksi anak-anak muda kita dari berbagai daerah di Indonesia. Mereka menulis Skenario yang tidak jarang mengikutsertakan ciri Khas Budaya Indonesia. Secara tidak langsung ini merupakan langkah awal mereka mempublikasikan Indonesia di Mata Dunia. Sekarang kita punya sumber daya manusia, mereka punya kreativitas dan Kualitas yang harus diperhatikan. Ajang-ajang penghargaan seperti FFI senantiasa bisa jadi motivator untuk mereka berkarya. Bahkan ajang-ajang penghargaan insan film Indonesia telah bermunculan secara spesifik lagi di tiap-tiap daerah. Contohnya, Festival Film Bandung ajang penghargaan bergengsi untuk insan film Indonesia. Festival film Jakarta, Festival Film Jogja, dan Festival film lainnya yang diselenggarakan  di tiap-tiap daerah sebagai bentuk apresiasi untuk Insan Film Tanah Air.

Nah, Kami pun di Toraja, Melihat perkembangan Filmmaker di Indonesia yang begitu pesat, maka Toraja ke depan ini saatnya membangkitkan anak mudanya untuk berkarya dalam bidang Film, untuk memperkenalkan Toraja pada level Nasional bahkan Internasional. Maka dibentuklah sebuah kegiatan Festival film bertaraf nasional bertajuk Toraja Film Festival (TFF) 2017 yang kepanitiaannya diketuai oleh Belo Tarran, dengan pimpinan direktur Rudy Rantepasang.

 Tujuan dari adanya Festival Film Toraja ini adalah akan mengapresiasi para pembuat film yang telah berkarya melalui filmnya, dengan mengedepankan kolaborasi di setiap divisi dengan berbagai komunitas kreatif yang nantinya di harapkan akan memunculkan suasana industri kreatif di Toraja. Para filmmaker akan bercerita lewat film baik bersifat Dokumenter maupun Fiksi, beragam solusi dan cara pandang tentang Toraja dan masalahnya, Tujuan lain dari acara Festival Film Toraja itu sendiri adalah “memasyarakatkan film” pada seluruh elemen masyarakat. Dengan banyaknya titik road show film yang di rancang juga di harapkan akan membuat budaya menonton dalam masyarakat Toraja.

Meskipun baru pertama kali dilaksanakan di Toraja, TFF mendapat sambutan baik dari para seniman Film Tanah Air, beberapa seniman-seniman film nasional juga akan ikut berparisipasi dalam Toraja Film Festival 2017 ini, antara lain Garin Nugroho, Tino Sarungallo, dan beberapa pelaku-pelaku film nasional lainnya.

Untuk tahap awal Toraja Film Festival ini akan dibuka dua kategori peserta, yaitu kategori umum dan khusus. Kategori peserta umum diperuntukkan bagi siapa saja, baik masyarakat Toraja maupun dari luar Toraja dan film yang diangkat adalah umum dan bebas. Untuk kategori khusus diperuntukkan bagi pelajar dan mahasiswa Toraja atau pelajar dan mahasiswa Toraja dari luar Toraja dengan tema film tentang Toraja.

Berikut tanggal penting yang harus di catat:

  • September 2016-10 Juli 2017 Kelas Film
  • 10 Juli 2017 Batas waktu pengiriman materi film dan kelengkapannya
  • 27 Juli-30 Juli 2017 Pemutaran 40 fIlm semifinalis di To’Tombi Negeri di Atas Awan, sekaligus penilaian fIlm menuju final.
  • 1-5 Agustus 2017 Pengumuman Finalis
  • 13-19 Agustus 2017 Roadshow dan pemutaran Film Finalis di tiga Kabupaten, yakni Mamasa, Tana Toraja dan Toraja Utara.
  • 24-26 Agustus 2017 Pemutaran Film Non Kompetisi Karya Tino Saroengallo, Garin Nugroho, dan karya sutradara ternama lainnya di Art Center, Rantepao, Toraja Utara.
  • 28-29 Agustus 2017 Workshop Film
  • 31 Agustus 2017 Malam Penganugrahan Finalis dan Pemenang Toraja Film Festival.

Untuk Informasi lebih lengkap seputar syarat dan ketentuannya bisa di cek langsung di website penyelenggara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun