Mohon tunggu...
Eunike Lois Stefania
Eunike Lois Stefania Mohon Tunggu... Lainnya - Stefania

love yourself

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perkembangan Jurnalisme Cetak ke Multimedia di Jerman

19 September 2022   00:43 Diperbarui: 19 September 2022   17:29 794
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

dokpriJerman merupakan salah satu negara yang memiliki pengaruh yang sangat besar dalam perkembangan jurnalisme di dunia.

Meskipun ketika internet masuk banyak perusahan media yang tidak berjalan lagi atau gulung tikar. Perusahaan media yang bisa bertahan sampai saat ini adalah perusahaan yang tetap bisa mencetak karya jurnalistik yang memiliki kualitas yang tinggi melalui media online atau multimedia.

Jurnalistik merupakan kegiatan untuk menyampaikan, menulis surat kabar, mengedit, untuk menyampaikan sebuah berita atau peristiwa yang ada.

Penemuan mesin cetak merupakan awal dari jurnalisme di Jerman. Penemuan mesin cetak tersebut dilakukan oleh Johannes Gutenberg tahun 1450. Pada tahun yang sama informasi pertama juga dicetak menggunakan mesin cetak tersebut.

Tiga puluh tahun setelah tahun 1450 yaitu pada tahun 1480, mesin cetak sudah tersebar luas. Persebaran mesin cetak tersebut sampai ke 250 kota di Eropa dan menghasilkan sekitar 27.000 buku dengan 500 eksemplar.

Bisa dikatakan jumlah judul dan eksemplar tersebut menghasilkan kurang lebih 13 juta buku yang dicetak dan beredar pada tahun tersebut.

Pada tahun 1609 terjadi pemberontakan dan kebebasan pers. Pada tahun yang sama terdapat dua surat di Eropa yang berada di Jerman. Surat tersebut adalah Aller Furnemmen dan Avisa Relation Over Zeitung. Setelah munculnya surat tersebut surat kabar di Eropa menjadi sangat berkembang.

Tetapi pada saat itu percetakan dan pemberitaan diatur dengan ketat dan untuk melakukan perizinan dilakukan dengan sangat sulit. Tidak hanya itu larangan dan sistem sensor yang ada dilakukan oleh pihak gereja katolik dengan nama "Indeks Buku Terlarang".

Hal tersebut menimbulkan pemberontakan dari banyak pihak, salah satunya adalah John Milton yang berasal dari Inggris. John Milton mengungkapkan pembatasan dalam pers adalah pembatasan akan kebenaran.

Jerman pada tahun 1625, koran terbit setiap dua kali dalam seminggu. Kemudian pada tahun 1650 Einkommen De Zeitung mencetak berita satu hari satu berita. Kemudian pada awal abad delapan belas surat kabar sudah memiliki komentar, komentar tersebut mengenai politik dan sosial.  

Industri percetakan di Jerman berkembang dengan sangat pesat, Jerman Barat lebih berkembang dibandingkan Jerman Timur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun