Mohon tunggu...
Eunike Janny
Eunike Janny Mohon Tunggu... -

menulis adalah dialog batin dalam keheningan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dialog Batin dalam Keheningan

2 Juli 2014   02:20 Diperbarui: 25 Juli 2015   17:58 405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kau salah kalau mengira aku kesepian menjadi pohon yang sebatang kara disini karena aku sangat mencintai keheningan, terutama keheningan malam hari. Entah sejak kapan aku bersahabat dengannya lalu jatuh cinta padanya, bertingkah bagaikan anak remaja yang sedang dimabuk asmara. Tiap hari tiap jam tiap menit selalu memikirkannya, mencuri-curi waktu di tengah keramaian hanya untuk bersua dengannya. Tak ingin diganggu saat sedang berdua dengannya. Bersama dengannya waktu seolah berhenti. Hanya ada aku dan keheningan itu.

Kau yang mungkin sulit memahami duniaku sama seperti aku yang sulit memahami duniamu. Kau yang fasih berdoa dan melafalkan ayat-ayat indah dalam bahasa asing ke seluruh penjuru dunia. Kau yang menguasai tujuh bahasa manusia untuk berkhotbah di tujuh benua. Kau yang memiliki karunia bahasa roh untuk berbicara dengan yang ada dan tiada di bumi dan di surga. Sungguh semua itu menakjubkan dan kau luar biasa dengan segala bakat, kemampuan, dan karunia yang kau miliki itu.

Tapi maafkan kebodohanku ini, sungguh aku tak mengerti satu katapun yang keluar dari bibirmu itu. Aku tak mengerti apa yang sedang kau lantunkan lewat bahasa asingmu yang indah itu. Aku tak mengerti apa yang sedang kau sampaikan lewat tujuh bahasa manusiamu yang hebat itu. Aku tak mengerti apa yang sedang kau ucapkan lewat bahasa rohmu yang ajaib itu.

Aku hanya mengerti bahasa keheningan

Dalam keheningan aku mendengar suara Tuhan

Dalam keheningan semua menjelma menjadi doa

Lidahku adalah doa

Pikiranku adalah doa

Hatiku adalah doa

Keheningan adalah bahasa Tuhan yang mudah kupahami

Segala bahasa yang kau miliki itu adalah terjemahan rumit yang sulit kumengerti

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun