Mohon tunggu...
Eunike Fairuz
Eunike Fairuz Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

memiliki hobi melukis dan membaca novel

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Apakah Penggunaan Aplikasi Tiktok Dapat Menunjang Eksistensi Diri Pada Remaja?

21 Juni 2024   11:21 Diperbarui: 21 Juni 2024   11:37 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar. Aplikasi TikTok

Dalam beberapa tahun terakhir, kita telah menyaksikan lonjakan penggunaan jejaring sosial. Lebih dari sekadar platform untuk pertukaran informasi, jejaring sosial telah menjadi fondasi utama dalam membangun hubungan, mengekspresikan diri, dan bahkan membangun identitas digital. "Di antara berbagai platform yang ada, TikTok telah memimpin sebagai salah satu yang paling diminati, terutama di kalangan remaja. Dalam konteks ini, penting untuk mengeksplorasi bagaimana TikTok dapat menjadi alat yang efektif untuk mengekspresikan diri bagi remaja, sambil tetap mempertimbangkan aspek keselamatan dan tanggung jawab (Rahmawati dan Kurniadi, 2022)

TikTok, sebagai salah satu platform media sosial yang paling populer di Indonesia, menawarkan kemudahan dalam melansir kegiatan sehari-hari dengan hasil yang menarik dan didukung oleh backsound musik yang sedang populer. Dikenal sebagai Douyin di Cina, TikTok adalah platform yang cocok untuk segala usia, menawarkan berbagai jenis konten seperti komedi, tarian, olahraga, dan lainnya. Pengguna TikTok dapat mengeluarkan kreativitas dan bakat mereka, menjadikannya sebagai sarana untuk mengimplementasikan dan mengekspresikan diri (Haris dkk., 2023).

TikTok menonjol di antara platform media sosial lainnya karena kesederhanaan dan kemudahannya dalam menghasilkan konten kreatif. Dengan fitur-fitur dan efek yang mudah digunakan, TikTok menjadi primadona di kalangan remaja dan bahkan berpotensi menjadi media yang digunakan oleh influencer untuk menjangkau khalayak yang lebih luas.Melalui TikTok, pengguna dapat menemukan ajang hiburan, mengimplementasikan ide-ide kreatif, dan bahkan meningkatkan eksistensi diri mereka.

Sebagai platform yang mengutamakan konten video, TikTok memungkinkan pengguna untuk mengekspresikan minat dan bakat mereka dalam berbagai bidang seperti seni, musik, dan tarian. Pengguna dapat menyesuaikan profil mereka dengan konten yang mencerminkan minat, kepribadian, dan nilai-nilai yang mereka anut. Tidak hanya itu, TikTok juga memungkinkan remaja untuk membangun identitas digital mereka sendiri.  Melalui kolaborasi dengan pengguna lain dan interaksi dalam komunitas TikTok, remaja dapat memperluas jangkauan audiens dan memperkuat rasa solidaritas, sehingga memberikan ruang bagi ekspresi kreatif yang lebih luas dan mendalam (Kuen dan Kuen, 2020)

Salah satu contoh nyata dari penggunaan TikTok dalam meningkatkan eksistensi diri adalah kisah Emily. Dengan akun TikTok bernama @itsemilyrios, Emily yang merupakan remaja yang selalu merasa kurang percaya diri memutuskan untuk menghadapi ketakutannya dengan membuat konten di TikTok yang berbicara tentang self-love dan self-acceptance. Dengan berbagi cerita tentang perjuangannya dengan percaya diri dan menyampaikan pesan positif kepada pengikutnya, Emily berhasil meraih kepercayaan diri yang lebih besar dan juga menginspirasi ribuan remaja lainnya untuk merasa lebih nyaman dengan diri mereka sendiri.

Namun, dibalik semua manfaat tersebut, penggunaan TikTok juga menimbulkan kekhawatiran akan keselamatan dan tanggung jawab penggunaannya terutama bagi remaja. Dengan jumlah pengguna remaja yang terus meningkat, diperlukan upaya lebih lanjut untuk memastikan bahwa penggunaan TikTok tetap aman dan terkendali. Orang tua dan pendidik memegang peran penting dalam membimbing remaja dalam menggunakan platform ini dengan bijak. Dengan memberikan pemahaman tentang risiko dan konsekuensi yang terkait dengan konten yang diposting dan interaksi online, orang tua dapat membantu remaja untuk menggunakan TikTok dengan cara yang bertanggung jawab.

Dalam menjaga eksitensi remaja dan tanggung jawab penggunaan TikTok, peran orang tua dan pendidik sangat penting. Dengan bimbingan mereka, remaja dapat menggunakan TikTok dengan aman dan bertanggung jawab, sambil tetap menjaga eksistensi diri mereka dalam lingkungan digital yang cepat berubah. Dengan demikian, kita dapat menjaga eksistensi diri remaja tetap terjaga di dunia digital yang cepat berubah, sambil memberikan mereka kesempatan untuk tumbuh dan berkembang secara positif.

Sumber :

Haris, N. A.-F., Zulfan., dan Y. Ayuning. (2023). Eksistensi Mahasiswi Perantauan Blangpidie pada Penggunaan Aplikasi Tik Tok di Kota Banda Aceh. Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah. 8(1): 1--17.

Kuen, M. M., dan F.A. Kuen. (2020). Eksistensi Braggadocian Behavior pada Media Sosial Tiktok (Studi Fenomenologi pada Remaja Di Kota Makassar). Jurnal Ilmiah Pranata Edu. 2(2): 47-55. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun