Mohon tunggu...
Eunice Mariyani
Eunice Mariyani Mohon Tunggu... Administrasi - Ditebus dan dibayar lunas

Saya sarjana teknik industri, selain bekerja, menulis dan berjualan online. Berusaha meningkat dan menjadi berkat, karena itu terus belajar, membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

JNE Sang Penghubung Kecamatan-Kecamatan se-Tanah Air

15 November 2014   17:30 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:45 459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14160238121082614973

Sebelum Presiden Indonesia Ir. Joko Widodo menggagas tol laut yang akan menghubungkan pulau-pulau di Indonesia yang terbentang luas dari sabang sampai Merauke, ada JNE. JNE pada mulanya adalah perusahaan kurir yang berada di bawah bayang-bayang TIKI, perusahaan kurir terkemuka di Indonesia. Saya masih ingat saat mengirimkan paket dengan JNE. Saat itu tempat kontrakan JNE masih kecil, satu-satunya di kota saya. Tetap saat itu juga, saat saya masih berada di sana, kiriman saya segera diangkut oleh truck. Dan keesokan harinya teman saya di Jakarta mengirim kabar bahwa kiriman sudah sampai. Sebuah profesionalitas yang layak dipertahankan. Tetapi sekarang JNE sudah seperti gurita yang cabang-cabangnya tersebar di mana-mana di seluruh pelosok tanah air. Kemanapun saya pergi di kota saya, saya menemui cabang-cabang JNE. Apakah profesionalitas masih dipertahankan? Saya pilih untuk menjawab ya. Dalam hal kecepatan dan keakuratan pengiriman JNE layak diperhitungkan sebagai yang terbaik di tanah air. Begitu juga dengan pilihan produk yang ditawarkan. Kita bisa memilih layanan dengan harga murah atau harga tinggi yang memberi jaminan bahwa satu hari sampai. Petugas pun selalu berusaha bersikap ramah. JNE memberi pelayanan baik kepada pelanggan dengan memberi TV LED agar pelanggan tidak bosan menunggu saat antrian membludak. Apalagi dau kantor di kota saya juga memberi layanan 24 jam.Di masa depan masih banyak kesempatan bagi JNE untuk segera bangkit membenahi semua sektor dan memberi fasilitas-fasilitas dalam bisnis untuk menjadi raksasa terbesar yang mendistribusikan begitu banyak barang ke seluruh pelosok di tanah air. Walaupun JNE akhirnya juga mengembangkan sayap melayani pengiriman ke luar negeri.

Sebagai salah satu pedagang toko online, lebih dari empat tahun terakhir ini, saya sangat tidak asing dengan JNE. JNE adalah mitra dan memegang peranan penting dalam kelanjutan usaha saya. Bahkan saya berani bilang peranan JNE sangat vital bagi semua pengusaha online di tanah air.  Terkadang saya mengirim kue-kue yang harus tiba segera di tujuan. Suatu kali asisten saya yang mengirim dengan JNE tidak mengirim dengan layanan YES karena memang pembeli hanya membayar layanan reguler. Tetapi saat itu saya bermaksud memberi layanan yang bagus kepada pembeli dan bermaksud mengirimkan barang dengan layanan YES dengan konsekuensi kekurangan pembayaran akan saya tanggung. Tetapi karena sudah terlanjur dikirim dengan reguler, saya menelpon JNE untuk meminta tolong supaya kiriman dengan nomor resi tertentu ini cepat dikirimkan. Saya sangat senang karena jawaban yang saya terima saat itu sangat melegakan. Saya juga menelpon JNE Jakarta keesokan harinya dan dilayani dengan sangat baik. Dan surprise ... hari itu juga, hari Sabtu (malam minggu) kiriman diantar ke tujuan di Jakarta Barat pada pukul tujuh malam. Pada saat kebanyakan orang mencari hiburan setelah seminggu bekerja keras. Tetapi kurir JNE masih setia berjuang untuk memberi layanan yang terbaik. Salut. Kami berdua, penjual dan pembeli merasa puas.

Untuk menyebut pengalaman pengiriman saya dengan JNE adalah daftar yang panjang. Pernah juga saya mengirim untuk seseorang yang berkerja di BRI Bandung. Saya kirim hari Jum'at ... eh... hari Sabtu barang diantar ke tujuan. Tetapi barang tidak diterima karena kantor tutup. Ya... untuk alamat yang ditujukan ke kantor, seharusnya JNE paham kalau hari Sabtu sebagian kantor tutup, maka kiriman baru bisa diantar kembali pada hari Senin. Kemudian ada pengalaman lain bahwa pembeli yang sangat memerlukan barang ingin barang tiba sebelum pukul sepuluh pagi. Dalam hati saya merasa ini bukan permintaan yang gampang, karena JNE tidak bisa memastikan pukul berapa barang akan tiba. Tetapi saya tetap mencoba megirim email menyatakan hal ini kepada petugas JNE. Saya tidak menerima balasan email tetapi hari itu juga saya menerima kabar dari pembeli yang bersuka cita menyatakan bahwa barang sudah diterima pagi hari dan dia bisa memakainya tepat pada waktu yang diinginkan. Dan sekali lagi saya kagum dengan pelayanan JNE. Khususnya JNE Jakarta saya nilai kinerjanya sangat baik. Saya juga sering menerima paket dengan JNE. Layanan mereka juga sangat baik. Saat tidak ada orang di rumah sehingga petugas harus kembali, JNE menelpon saya menanyakan kapan di rumah ada orang sehingga mereka bisa mengantar ulang barang.

Tetapi ada juga saat-saat yang mengesalkan yang saya ingat sewaktu saya mengirimkan suatu produk yang berharga mahal ke pedalaman di Sulawesi. Sampai dua minggu barang belum juga diterima. Seminggu barang belum diterima saya masih bisa maklum karena tempat tujuan termasuk daerah terpencil. Saya tanya ke JNE pusat bagaimana nasib kiriman saya mereka juga masih harus memeriksa dulu. Sampai hampir tiga minggu sampai akhirnya barang tiba. Saya juga pernah punya pengiriman tidak enak saat mengirim barang yang bisa pecah ke Sulawesi. Barang sampai ke tujuan dalam keadaan pecah. Saya menerima review terjelek di toko online saya. Tetapi saya tahu itu bukan salah JNE. Ini pelajaran bagi saya untuk berhati-hati. Setelah bertahun-tahun berjualan online, keahlian mengepak barang sekarang sudah menjadi keahlian lain saya. Bagaimana barang bisa sampai dengan aman tanpa menambah berat yang berati tambahan ongkos. Kalau kiriman ke Maluku, customer sengata datang sendiri ke kantor untuk mengambil barang. Dengan demikian mereka bisa memperoleh kiriman dengan lebih cepat. Semoga ke depannya pelayanan JNE di Indonesia timur bisa meningkat dengan pesat dan baik. Saya juga kesal karena beberapa kali harus nombok ongkos pengiriman karena selisih 0,02 kg dari berat yang ditentukan, saya yang seharusnya bayar 1 kg jadi bayar 2 kg. Bagaimana nih JNE? Kalau selisih 0,2 mungkin masih masuk akal saya dicharge lebih. Tetapi 0,02 kg? Tetapi peraturan tetaplah peraturan yang harus ditaati. Maka di sini kembali keahlian mengepak harus dimiliki oleh penjual online.

O ya tarif JNE ini dihitung per kecamatan. Karena itu sebaiknya kita tahu kecamatan tujuan. Bisa di track di www.jne.co.id Saya menyebut JNE ini sebagai penghubung kecamatan - kecamatan yang ada di Indonesia. Jangkauannya sangat luas, lebih luas dari kebanyakan ekspedisi lain. Karena itulah banyak lapak online yang memakai JNE sebagai kurir pilihan. Saat saya mulai berjualan di suatu lapak, JNE adalah satu-satunya pilihan. Sekarang sudah ada lima pilihan kurir yang bisa digunakan. Dan saya tetap memilih JNE.

Dulu sebelum saya berminat untuk menggunakan kartu member saya untuk mengumpulkan poin, ada layanan lebih dari JNE yaitu menjemput kiriman. Walaupun hanya 1 kg pun mereka mau mengambil barang. Ini adalah service yang sangat special. Kurir lain menetapkan batas berapa nbanyak kiriman baru mereka mau mengambil. Itupun datangnya lama. Berbeda dengan jadwal pengambilan barang JNE yang teratur waktunya. Kalau berhasil saya akan mengupload gambar yang menunjukkan sebagian kecil dari resi JNE yang sempat saya ambil gambarnya saat mereka mengambil barang di tempat saya. Sekarang JNE memakai e-connote. Dan saya pun mencoba mengumpulkan poin sebagai bukti bahwa kita adalah pelanggan setia.

[caption id="attachment_354315" align="aligncenter" width="640" caption="Resi biru JNE"][/caption]

Pengalaman saya JNE ini cukup inovatif. Saya yakin JNE tidak akan berhenti di sini saja. Tahun depan usia JNE akan menginjak seperempat abad. E-commerce akan semakin berkembang di Indonesia. Bahkan e-commerce ini bisa dikembangkan untuk mengatasi kemacetan. Kalau Mentri Susi Pudjiastuti saat masih menjadi pengusaha. memiliki Susi Air untuk mengantar ikan-ikannya, mengapa JNE tidak memiliki JNE Air? JNE ke depannya akan membutuhkan pesawat sendiri demi mengantar barang-barang kiriman yang akan semakin membludak. JNE juga memerlukan tambahan armada darat yang cukup banyak. Juga JNE harus ambil bagiman dalam konsep tol laut Presiden Joko Widodo. Karena itu saya kira ada baiknya bila JNE mulai memikirkan untuk menjual sahamnya ke publik untuk mendapatkan tambahan modal. Saat ini sepertinya belum ada perusahaan kurir Indonesia yang go public, JNE bisa menjadi pelopornya. Saya bermimpi suatu saat nanti saya bisa memiliki saham JNE. Saya menantikan hari itu.

tag: jne24tahun

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun