[caption caption="Acrobatic Bike (dok. Official Trailer TSB)"][/caption]Sebuah sepeda melaju melintasi area panggung. Seorang pengendara terus mengayuhnya berkeliling, sementara satu per satu personel lainnya ikut menaiki sepeda tersebut. 1, 2, 3, ... Puncaknya, ada total 10 orang di atas sepeda yang melaju itu. Kesembilan orang lainnya mengambil posisi menempel di di depan, belakang, kanan, kiri, serta di atas pengayuh sepeda itu.Â
Dengan total beban sekitar 500 kg, aksi Acrobatic Bike tersebut kontan membuat penonton ternganga. Aksi yang merupakan bagian dari pertunjukan sirkus The Book of The World itu saya saksikan saat gelaran perdananya pada 25 Maret lalu di Trans Studio Bandung. Adalah Bobby Witomo, salah satu performer akrobat tersebut yang berperan di posisi pengendara.Â
"Tugas saya adalah menjaga keseimbangan berat beban di garis tengah." Terang performer muda asal Surabaya itu.
Usai rehearsal pertunjukan pada 19 Maret 2016 sebelumnya, Bobby meluangkan waktunya untuk berbagi cerita seputar pertunjukan dan dunia profesi unik yang digelutinya. Saat itu ia baru saja selesai memainkan perannya di aksi akrobatik permainan api yang ditampilkan dalam setting Persia. Sosoknya terlihat kharismatik dalam balutan kostum Fire Juggling itu.Â
"Permainan api adalah case ke-4 saya. Acrobatic Bike justru case pertama.", terangnya.
[caption caption="Bobby, salah satu performer TSB (dokpri)"]
Bicara soal aksinya di Acrobatic Bike, ia mengatakan bahwa aksi ini sangat menuntut kekompakan tim. Di tim yang terdiri atas personel dengan background beragam itu harus bisa menyatukan hati. Chemistry tim harus benar-benar terbangun. Untuk aksi ini, persiapannya memerlukan waktu 2 bulan. Untuk menjaga keseimbangan beban, berat badan juga terus dikontrol.
Latar Belakang & Hobby
Hobby bela diri sudah digeluti Bobby sejak remaja. Saat SMA, ia menjadi atlet taekwondo Surabaya yang aktif berpartisipasi di berbagai kejuaraan. Saat kuliah, ia aktif di komunitas bela diri kampus dan menjadi pelatih. Bersama komunitasnya, ia berkarya membuat film pendek laga yang diikutkan lomba dan sempat masuk nominasi XXI. Selain bela diri, pemuda kelahiran tahun 1992 ini juga punya keahlian magician yang dipelajarinya secara otodidak. Ia bahkan sempat menjadi asisten pribadinya Romedal. Sistem pendidikan di kampusnya, Universitas Ciputra Surabaya, yang lebih banyak menerapkan belajar di lapangan memungkinkan Bobby leluasa aktif mengembangkan potensi dirinya tanpa menghambat studi.
Keputusannya berhijrah ke Bandung sejak setahun 7 bulan ke belakang tak lepas dari pertimbangan bahwa kota ini lebih kondusif untuk meraih mimpi di bidang yang diminatinya. Di TSB, ia mengaku banyak belajar keahlian baru seperti fire dance, acrobatic movement, dan fighting action dari mentor ahli di bidangnya masing-masing.
Enjoy Bekerja Sesuai Passion