Bahasa Indonesia Di Media Sosial Dan Pengaruhnya Pada Siswa SD
   Penggunaan bahasa Indonesia di media sosial mencerminkan dinamika sosial dan budaya masyarakat. Dalam konteks ini, ada dua jenis bahasa: bahasa resmi dan bahasa tidak resmi. Bahasa formal digunakan di lembaga lembaga publik, sedangkan bahasa informal yang berbentuk bahasa gaul. Lebih banyak digunakan di kalangan pengguna media sosial seperti Instagram dan Twitter. Media sosial juga mendorong kreativitas linguistik, namun seringkali berujung pada penurunan kualitas penggunaan bahasa Indonesia. Penggunaan bahasa Indonesia di media sosial sangat penting, untuk komunikasi yang efektif dan jelas (Ati Sandi R, 2023).
   Bahasa Indonesia berfungsi sebagai media komunikasi, serta memungkinkan pertukaran informasi dan interaksi yang lebih baik (Alya Melati, 2022). Namun penggunaan bahasa yang salah dapat menimbulkan kebingungan dan kesalah pahaman. Istilah dan singkatan asing semakin sering digunakan, sehingga membahayakan kemurnian bahasa. Dengan menggunakan bahasa indonesia yang tepat dan benar, pengguna dapat meningkatkan kredibilitas dan citra positifnya di mata orang lain (Alya Melati, 2022). Selain itu, penggunaan bahasa yang tepat juga membantu melestarikan bahasa nasional di tengah  globalisasi dan kuatnya pengaruh budaya asing.
   Pertama, bahasa yang sopan dan terstruktur mencerminkan kredibilitas dan profesionalisme, yang dapat meningkatkan persepsi positif. Kedua, menggunakan bahasa yang jelas membantu menghindari kesalah pahaman dan membuat pesan lebih mudah dipahami. Ketiga, bahasa yang baik menunjukkan identitas budaya dan kebanggaan terhadap bahasa seseorang (Ati Sandi R, 2023). Oleh karena itu, penggunaan bahasa yang tepat di media sosial berkontribusi dalam membentuk citra positif di mata masyarakat. Penggunaan bahasa indonesia di media sosial, oleh siswa sekolah dasar adalah fenomena yang kompleks.
   Di satu sisi, media sosial bisa menjadi alat yang bermanfaat untuk mengembangkan kreativitas dan sosialisasi. Oleh karena itu, perlu adanya upaya bersama untuk menciptakan lingkungan media sosial yang sehat (Budiman, 2022). Diera digitalisasi sekarang, banyak berbagai kalangan memanfaatkan teknologi di bidang tertentu bahkan dalam dunia pendidikan. Informasi dan teknologi memuat konten dan situs. Media sosial bisa di kunjungi oleh semua kalangan, baik anak anak maupun orang dewasa (Handayani et al, 2022). Penggunaan Bahasa Indonesia di media sosial berpengaruh signifikan terhadap siswa sekolah dasar. Siswa sering meniru gaya komunikasi yang dilihat, dapat menyebabkan kesulitan dalam memahami teks akademis.
Penggunaan bahasa gaul di media sosial dapat secara signifikan mempengaruhi pemahaman bahasa Indonesia siswa. Siswa yang sering menggunakan bahasa gaul cenderung mengalami penurunan dalam kemampuan berbahasa. Bahasa Indonesia memainkan peran penting di media sosial bagi siswa sekolah dasar, sebagai alat komunikasi dan pembelajaran. Media sosial juga menjadi platform untuk pembuatan konten yang mendidik, memperkenalkan budaya, dan memperkuat identitas nasional (Tati Sherina et al, 2024). Pengaruh media sosial terhadap siswa sekolah dasar, dapat bersifat positif atau negatif.
Pengaruh media sosial terhadap siswa sekolah dasar:
1.Pengaruh  Positif
a.Peningkatan Akses InformasiÂ
Media sosial dapat menjadi sumber informasi yang bermanfaat bagi siswa seperti, dapat mengakses materi pembelajaran yang memungkinkan mempelajari hal-hal baru, atau memperluas pengetahuan.
b.Komunikasi dan Kolaborasi
Media sosial memungkinkan siswa  berkomunikasi dengan teman sebayanya dan meningkatkan kolaborasi dalam proyek dan diskusi.
c.Kelompok Kreativitas
Melalui platform seperti  YouTube dan Instagram, siswa dapat menemukan dan mengembangkan bakat dan kreativitasnya.
2.Dampak Negatif:
a.Kesulitan Berkonsentrasi
Penggunaan media sosial secara berlebihan dapat mengalihkan perhatian siswa serta mempengaruhi prestasi akademik mereka.
b.Konten yang Tidak Pantas
Siswa mungkin terpapar  konten yang tidak sesuai usia, seperti kekerasan, pornografi, dan ujaran kebencian, yang dapat memengaruhi perkembangan psikologis.
c.Cyberbullying
Media sosial dapat menjadi platform cyberbullying yang dapat berdampak negatif pada kesehatan mental.
d.Siswa Kecanduan Media Sosial
Penggunaan media sosial yang berlebihan dapat menyebabkan kecanduan. Ketika siswa menghabiskan lebih banyak waktu online dibandingkan, berinteraksi dengan teman secara langsung  atau melakukan aktivitas fisik.
Dampak media sosial terhadap siswa sekolah dasar sangat bergantung pada cara penggunaannya. Orang tua dan guru hendaknya memberikan bimbingan yang tepat kepada anak, mengenai penggunaan media sosial. Untuk memastikan  penggunaan tersebut tetap sehat dan berdampak positif bagi tumbuh kembang anak (Imas Rosadah,2022).