Mohon tunggu...
Euis Pupu
Euis Pupu Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan Anak Usia Dini (Magister PAUD)

Semua orang akan mati kecuali karyanya, maka tulislah sesuatu yang akan membahagiakan dirimu di akhirat kelak - Ali bin Abi Thalib-

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jurnal Monolog "Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran"

12 September 2021   04:32 Diperbarui: 12 September 2021   08:16 1671
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Euis Pupu, S.Pd

Guru hebat, guru yang bukan hanya bisa menjelaskan konsep dengan gamblang, menjelaskan dan membuat murid pintar dan mendapatkan nilai yang bagus.  Saya sebagai Calon Guru Penggerak dan "Pembelajar Merdeka" harus dapat menginternalisasi semboyan "Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani".

Dalam melakukan pembaharuan yang terpadu, baik guru atau pun murid hendaknya selalu diingat jangan sampai meninggalkan segala kepentingan yang berhubungan dengan kodrat keadaan, baik pada alam maupun zaman. Pembaharuan dalam dunia pendidikan tidak akan lepas dengan nilai dari Guru Penggerak diantaranya Mandiri, Reflektif, Kolaboratif, Inovatif, serta Berpihak pada Murid. Dengan kelima sikap yang dimiliki seorang Guru Penggerak, saya akan mentransfer dan menerapkan pengetahuan yang saya dapatkan di program guru penggerak ini di sekolah/lingkungan asal saya mengenai semua hal yang berkaitan dengan pembelajar merdeka baik teoritis dan praktis, di mulai dari diri saya sendiri. Melalui aksi nyata yang saya lakukan dalam mentransfer pengetahuan, diantaranya dengan menulis artikel, membuat chanel youtobe juga menjadikan sekolah sebagai rumah yang aman, nyaman dan bermakna bagi murid. Langkah-langkah awal yang akan saya lakukan untuk memulai mengambil keputusan berdasarkan pemimpin pembelajaran dengan menuliskan mimpi itu pada gambaran visi. Namun, dalam prakteknya, kalimat tersebut bukan kalimat yang mudah untuk diwujudkan. Perlu perubahan yang mendasar dan upaya yang konsisten. Inilah salah satu tujuan visi, yaitu untuk mencapai perubahan yang lebih baik dari kondisi saat ini. Selanjutnya dalam mewujudkan mimpi, visi dan tujuan sebagai rencana dalam mengambil keputusan sebagai pemimpin pembelaran di butuhkan aktor dalam pengambil kebijakan diantaranya kepala sekolah dan pengawas sekolah binaan. Saya akan memulai sosialisasi baik dalam lingkungan sekolah tempat mengajar, KKG TK ataupun di tingkat kabupaten dalam kegiatan rutin IGTKI (Ikatan Guru Taman Kanak-kanak) juga masyarakat. Dalam setiap pelaksanaan di akhiri refleksi dan evaluasi agar dapat mengukur tingkat keberhasilan.

Mulai hari ini saya akan menerapkan langkah-langkah tersebut. Yang akan menjadi pendamping saya, dalam menjalankan pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran diantaranya kepala sekolah dan pengawas sekolah binaan. Seseorang yang akan menjadi teman diskusi saya untuk menentukan apakah langkah-langkah yang saya ambil telah tepat dan efektif adalah tentunya teman sejawat baik di dalam lembaga maupun di luar lembaga.

Sebagai seorang pendidik, saya akan terus belajar dan berusaha menjadi suri teladan bagi Guru, murid-murid saya dan orang-orang di sekitar lingkungan, dengan melakukan yang terbaik dan terus berpegang pada nilai-nilai kebajikan agar murid-murid saya tumbuh menjadi manusia Indonesia yang berintegritas dan berkarakter dan senantiasa mengambil keputusan-keputusan yang etis dan manusiawi. 

Keputusan yang etis dan manusiawi erat kaitannya dengan etika. Etika tentunya bersifat relatif dan bergantung pada kondisi dan situasi, dan tidak ada aturan baku yang berlaku. Tentunya ada prinsip-prinsip yang lain, namun ketiga prinsip di sini adalah yang paling sering dikenali dan digunakan. Dalam seminar-seminar, ketiga prinsip ini yang seringkali membantu  dalam menghadapi pilihan-pilihan yang penuh tantangan, yang harus dihadapi pada dunia saat ini. (Kidder, 2009, hal 144). Ketiga prinsip tersebut adalah:

  • Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking)
  • Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking)
  • Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking)

Untuk memandu kita dalam mengambil keputusan dan menguji keputusan yang akan diambil dalam situasi dilema etika ataupun bujukan moral yang membingungkan, ada 9 langkah yang dapat Anda lakukan.

  • Mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan
  • Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini
  • Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini
  • Pengujian benar atau salah
  • Pengujian Paradigma Benar lawan Benar.
  • Individu lawan masyarakat (individual vs community)
  • Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy) 
  • Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty) 
  • Jangka pendek lawan  jangka panjang (short term vs long term) 
  • Melakukan Prinsip Resolusi
  • Investigasi Opsi Trilema
  • Buat Keputusan
  • Lihat lagi Keputusan dan Refleksikan

Saya harap keputusan-keputusan yang saya ambil akan semakin menguatkan jati diri saya sebagai seorang pemimpin pembelajaran yang meletakkan kepentingan murid sebagai yang utama seiring dengan filosofi pendidikan dari Ki Hajar Dewantara.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun