Maraknya hunian mewah di ibu kota Jakarta membuat jurang pemisah antara si kaya dan si miskin semakin dalam. Orang-orang kaya dengan nyaman tidur di hunian berharga ratusan juta sampai milyaran, sementara rakyat miskin ada yang sampai tidur di gerobak (manusia gerobak) karena tidak punya tempat tinggal. Hunian mewah itu menjadikan orang kaya secara eksklusif memisahkan diri dari kehidupan si miskin. Bagaimana mereka bisa peka terhadap keadaan si miskin?
Selain hunian, kita juga sering melihat perbedaan yang begitu kentara antara si kaya dan si miskin di negeri ini. Yang paling dekat saja, ketika Justin Biber mau konser di Jakarta, antrian pembeli tiket dengan harga antara Rp 500.000,- sampai 1,5 juta bak antrian orang miskin yang mengantri pembagian sembako. Wow!
Itulah perbedaan yang juga saya lihat pada acara Metro TV dan Trans 7. Metro TV menyiarkan acara bisnis properti (setiap sabtu-minggu pagi) yang ditujukan untuk orang-orang kaya, sementara Trans 7 menyiarkan acara bernama “Orang Pinggiran” yang menampilkan profil bagaimana orang-orang miskin bertahan hidup. Seharusnya anggota DPR menonton acara “Orang Pinggiran” ini, agar mereka tidak seenaknya menggunakan uang rakyat, tanpa memperbaiki kesejahteraan rakyat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H