Mohon tunggu...
Alpha Savitri
Alpha Savitri Mohon Tunggu... -

Istri dan Ibu yang antusias belajar apa pun dari siapa pun.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Semakin Mahal Sekolah Kok Semakin Diburu?

9 Januari 2014   13:13 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:59 1588
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Setiap awal Januari seperti ini, di seputar desa saya sudah betebaran spanduk promo dari sekolah, mulai playgroup hingga perguruan tinggi swasta. Pendaftaran tahap I, istilahnya. Sebagai orang yang tinggal di pinggiran Sidoarjo, saya pantas berbangga karena di wilayah saya, yang pinggiran ini, sudah banyak bertebaran sekolah. Jadi orangtua tidak perlu repot-repot menyekolahkan anaknya ke Sidoarjo maupun Surabaya.

Tapi yang bikin saya miris adalah sekolah-sekolah itu ternyata relatif mahal. Saya jadi ingat, tahun ajaran baru yang lalu anak saya masuk playgroup (tidak ada pos paud terpadu di lingkungan saya). Tentu saja sebelum menjatuhkan pilihan, saya mengunjungi sekolah demi sekolah di seputar lingkungan rumah. Hasilnya, uang pendaftaran berkisar 3 jutaan (ada yang 6 juta), dan SPP rata-rata 200 ribuan (ada yang playgroup saja sudah bayar Rp 350 ribu per bulan). Memang ada yang SPP-nya 60 ribu untuk playgroup, tapi itu hanya satu sekolah.Masing-masing playgroup  unjuk kepameran program, misalnya, berenang, komputer ( wah, apa mata anak tdk rusak ya, usia 3 tahun sudah harus belajar komputer), dan lain-lain.

Yang bikin saya heran adalah, sekolah-sekolah yang biayanya relatif mahal untuk ukuran pinggiran kota tersebut sampai menolak-nolak siswa. Sementara sekolah yang murah malah kekurangan siswa. Fenomena apa ini? Mungkin anggapan banyak orang di wilayah seputar rumah saya, semakin mahal biaya, jelas semakin bagus kualitasnya? Atau menganggap  sekolah mahal itu prestise tersendiri, baik bagi yang sekolah maupun orangtua?

Saya pribadi tidak terlalu percaya, mahalnya biaya sekolah berbanding lurus dengan hasilnya. Bisa iya bisa juga tidak. Karena banyak faktor yang berpengaruh dalam perkembangan seorang siswa. Sejarah pun membuktikan orang-orang besar tidak melulu semasa kecil bersekolah di sekolah mahal.

Kehebatan seringkali ditemukan justru dari keterbatasan. Seperti yang kita lihat dalam fiksi sejarah Laskar Pelangi. Keterbatasan materi tidak lantas membuat siswa-siswi dan guru patah arang. Justru dari keterbatasan itu mereka banyak menemukan ide-ide kreatif yang sangat bermanfaat untuk kehidupannya kelak.

Sekolah yang baik untuk siswa, menurut saya adalah sekolah yang memberi bekal siswanya untuk sadar, kenapa mereka harus bersekolah. Sekolah yang menurut saya baik untuk anak saya adalah sekolah yang mampu menumbuhkan ide-ide kreatif, mengajarkan anak  untuk tidak membeda-bedakan asal-usul, warna kulit dan lain sebagainya. Sekolah yang mengajarkan kecintaan terhadap lingkungan.

Berbekal dari kriteria tersebut, saya menjatuhkan pilihan pada sebuah playgroup yang relatif tidak mahal, relatif  tidak difavoritkan oleh banyak orangtua di wilayah saya namun keunggulannya melebihi yang lain, yakni:

1. Memiliki halaman sangat luas untuk bermain

2. Tidak mengajari siswanya berkomputer, membaca, berhitung

3. Mengajari anak untuk bermain

4. Memberikan dasar-dasar keimanan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun