Memprihatinkan sekali kasus ini ,ketika seorang guru yang patut di Gugu dan di tiru melakukan hal yang tidak senonoh  terhadap anak didiknya , apa yang harus di gugu dan di tiru haruslah yang baik dan benar bukan pelajaran traumatis yang akan dikenang sang murid sepanjang hayatnya  di iringi intimidasi  kekuasaan berkaitan kelulusan .
Apa yang ada di benak seorang pelajar  belasan ketika  guru Biologi plus wakil kepala sekolah nya menginginkan hal yang tak seharusnya dia lakukan karena itu bukanlah waktu dia dan kapasitas dia sebagai pelajar untuk melakukanya tentu ada keterpaksaan dan rasa tertekan disana ,walaupun usia nya sudah belasan dan masih kategori remaja tetapi mereka tetaplah anak  tak pantas ia mendapatkannya .
Kini setelah berbulan bulan di pendamnya  terbongkarlah semuanya , waktunya terpecah konsentrasi antara urusan sekolah menjelang ujian kelulusan   dan masalah pribadi yang dihadapi  ,  dengan di kelilingi  antara orang yang mendukung dan mencibirnya  tetapi sepanjang itu adalah kebenaran semoga dia tegar dan kuat menjalaninya karena masa depannya masihlah panjang .
Pak guru boleh saja mengajarkan biologi dan mengenal betul anatomi   karena ada dimata pelajaran yang di ajarkannya tetapi bukan untuk di praktekan pada muridnya  , kalaulah pak guru  iseng atau ada masalah di keluarga  bukan murid anda yang menjadi pelampiasannya kenapa tak anda gunakan agama sebagai perisai untuk membentengi nafsunya.
Kini apa yang pak guru dapat ? anda di nonaktifkan dan mulailah hari hari pak guru sebagai pesakitan dan terancam jabatan wibawa yang selama ini di sandangnya dan ini menyeret juga ke nama baik sekolah itu terbukti ketika kepala sekolah juga sempat meminta kepada si murid untuk tak melanjutkan kasusnyadan berdamai  , sehingga walaupun ada mediasi tetap saja harus di selidiki  dan tugas KPAI lah untuk mengawal kasus ini hingga tuntas agar kelak di kemudian hari tak ada lagi anak yang terzalimi akibat guru bejat ini .
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI