Â
Â
Ini kali pertama saya menghadiri pertemuan penuh makna setelah lima tahun terakhir. Bukan di resto mewah apalagi berhawa sejuk. Kesejukan itu saya rasakan di dalam dada, mirisnya mereka berada dekat dengan saya. Ya, Kampung Sitanala di Tangerang ini hanya berjarak 30 kilometer dari Jakarta, tempat saya tinggal. Tapi mengapa yang peduli dengan mereka hanya Hafiza ? Jawabnya mudah saja, karena Hafiza memiliki Citra Cantik Indonesia. Sebuah predikat yang lebih dari pantas untuk disandangnya. Wajah cantik Hafiza, didedikasikan untuk kaum OYPMK, padahal lebih pantas bila dia berada di atas panggung dalam ajang Putri Kecantikan. Tapi itu tidak dilakukannya, tumpukan ilmu, tangan terampilnya dan rasa solidaritas semua mencuat bila dia berada di antara kaum OYPMK. Semua yang dilakukannya semata untuk mengangkat derajat kaum OYPMK, yang tersisih, yang terbuang dan nyaris tanpa harapan.
Â
Â
Saya bukan cuma kagum pada Hafiza, tapi juga iri. Aura Citra Cantik Indonesia dimiliki oleh Hafiza seutuhnya; muda, cantik, berprestasi dan jiwa sosialnya semua melebur menjadi satu dalam dirinya. Tidak takut pada opini masyarakat yang telah mendiskriminasikan OYPMK, juga jauh dari patah semangat. Setiap hari Minggu Hafiza hadir merangkul, mengayomi, mendidik, mengajarkan, menebarkan semangat dan memecahkan masalah yang dihadapi oleh OYPMK.
Â
Â
Semoga saja masih ada perempuan lain di Indonesia yang memiliki kepedulian terhadap mantan penderita kusta. Yang mau dan mampu mengangkat derajat mantan penderita kusta dengan pemberdayaan diri. Mereka juga tidak mau terus menerus hidup dari uluran tangan para donatur. Mereka ingin mandiri secara utuh, baik mental maupun ekonomi. Hafiza bukan sekedar perempuan inspirasi tapi juga pejuang yang tangguh. Harapannya perjuangan tanpa lelah Hafiza dan teman-temannya bisa membawa kaum OYPMK terangkat derajatnya.
Â