Mohon tunggu...
Ety Budiharjo
Ety Budiharjo Mohon Tunggu... profesional -

Cinta Dengan Menulis, Menulis Dengan Cinta. My Blog is : etybudiharjo.com

Selanjutnya

Tutup

Foodie

5 Makanan Thailand Selera Nusantara

27 April 2015   15:31 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:38 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertama kali makanan Thailand yang pernah saya coba adalah Tom Yum Gung. Sepengetahuan saya Tom Yum Gung adalah menu khas Thailand yang cukup populer di Nusantara ini. Kepopuleran itulah yang menggugah rasa penasaran saya untuk mencobanya.Bukan hanya penasaran dari segi rasa saja, tapi juga jenis menunya. Apakah itu berupa makanan utama atau hanya sekedar hidangan penutup. Ternyata setelah menu itu sudah terhidang di depan mata, Tom Yum Gung itu tidak lebih dari semacam sup. Cuma beda pada komposisi isi dan warna saja, warnanya merah cerah bak mentari bersinar. Sedikit berminyak tapi tidak kental bahkan cenderung encer.

Oh ya, perbedaan lain pada sup ini, yaitu soal rasa. Rasanya asam, pedas dan sedikit manis, tapi menurut lidah saya rasa asamnya lebih dominan. Komposisi isinya juga beda dari sup yang biasa kita makan, isinya ada udang, tomat, jamur,serai ditambah dengan perasan air jeruk. Mau tau kesan pertama saya setelah mencoba menu ini ? Hmmm…segerrrr dan bikin ketagihan. Dan Tom Yum Gung merupakan muara dari selera saya untuk menjelajah menu-menu Thailand lainnya. Selain itu Tom Yum Gung jugamerupakan jenis sup yang lain dari biasanya. Karena kebanyakan sup yang pernah saya coba bercita rasa gurih dengan kuah bening tapi tidak begitu dengan Tom Yum Gung.

1430123172461507810
1430123172461507810

Menu lain dari negri dengan julukan Gajah Putih ini yang pernah saya coba adalah Jim Jum. Nah, kalau menu yang ini mirip dengan sup kebanyakan lainnya. Kuahnya berwarna bening, yang membuat sup ini jadi terasa unik yaitu tempat sajiannya. Wadah unik itu berupa pot terbuat dari tanah liat atau tembikar. Aroma khas yang memancar dari Jim Jum ini berasal dari kaldu daging bacon yang direbus bersamaan dengan kubis, telur, soun dan daun basil.

Seperti diketahui daging bacon adalah daging yang diris tipis lalu dipanggang setengah matang. Jadi terbayang kan, jika sup ini tidak ada unsur minyaknya sama sekali. Penambahan jenis sayuran yang berbeda semakin menambah kelezatan sup ini. Bukan hanya itu saja, Jim Jum bisa dikategorikan sebagai sup sehat dan bergizi tinggi. Satu porsi dalam pot mampu membuat tubuh terasa lebih bugar dan sehat.

Jujur saja hanya dua menu itulah yang sudah pernah saya coba. Karena dalam lima tahun ini, Indonesia benar-benar sedang diserbu oleh aneka ragam kuliner. Satu belum dicoba sudah muncul menu lain, bukan saja dari dalam negri melainkan juga dari luar negri. Lihat aja, beberapa bulan yang lalu Kompasiana telah membuka sebuah komunitas kuliner bernama Kompasiana Penggila Kuliner ( KPK ). Hal ini membuktikan bahwa kuliner di Indonesia makin marak dan kaya variasi.

Menurut saya, makanan dari Thailand ini memang belum begitu melekat di hati masyarakat lokal. Saya sendiri tidak begitu tahu apa penyebabnya, padahal banyak loh masyarakat Indonesia yang sudah bolak balik ke Bangkok. Satu kemungkinan yang masih menurut saya yaitu soal rasa. Ada baiknya makanan Thailand rasanya disesuaikan dengan lidah Nusantara. Apabila kemungkinan itu benar, saya coba browsing jenis makanan Thailand yang mirip-mirip dengan masakan Indonesia. Misalnya saya sekeluarga penggila bebek, ternyata Thailand juga punya menu berbahan dasar bebek, namanya Kao Na Phet.

14301232661361343553
14301232661361343553


Karena saya belum pernah mencoba menu ini jadinya saya tidak bisa menceritakan secara detail tentang menu ini.Hasil dari perburuan saya di internet, bebek ini diolah dengan cara dipanggang. Dihidangkan dengan nasi dan semangkuk sup bebek. Wah…wah…membaca ceritanya aja saya sudah membayangkan tiga rasa yang muncul dari lidah, apalagi kalau bukan nik’mat, lezat dan amazing. Yang membuat menu ini menjadi amazing adalah sup bebek.

Sepengetahuan saya mengolah bebek itu gampang-gampang susah. Hal yang membuatnya begitu karena bebek mempunyai bau amis tingkat tinggi. Kebanyakan olahan bebek yang ada di Nusantara adalah dengan digoreng atau sekalipun berkuah haruslah menggunakan aneka rempah. Perlakuan ini dimaksudkan agar bau amis nya hilang dan menjadi lezat. Jadi, sup bebek pada menu Kao Na Phet ini benar-benar membuat saya penasaran untuk segera mencobanya.

Menu lainnya yang sangat memasyarakat di setiap lidah Nusantara yaitu Pad Thai. Rasanya setiap Negara pasti memiliki menu ini, apalagi kalau bukan mie goreng. Sebenarnya bukan saya tidak berkesempatan untuk mencoba Pad Thai. Hanya saja yang terlintas dalam benak saya menu ini pasti nggak jauh beda dengan mie goreng lainnya. Ternyata berdasarkanreferensi dari beberapa orang, rasanya berbeda dengan mie goreng yang ada di Asia Tenggara. Pad Thai mempunyai ciri khas pada toppingnya yang terdiri dari taburan kacang tanah giling, bubuk cabe, acar cabe dan siraman saus ikan. Kalau saya bayangkan Pad Thai ini mirip seperti Mie Goreng Gila, alias mie goreng dengan tingkat pedas level 15.

Hampir setiap Negara di Asia memiliki menu bernama kari atau karee, demikian pula dengan Thailand. Negri yang selalu diserbu oleh para shopping holicini juga memiliki hidangan kari. Pasta kari berwarna merah menyala ini berisi suwiran daging ayam yang sudah digoreng. Sebagaimana kita ketahui, menu kari ini tidak terlepas dari keberadaan santan. Kuah santan dipadu dengan kari merah merupakan hidangan referensi yang layak dicoba. Nama masakan bergenre kari ini Panang Gai, sekali lagi menu kari Panang Gai juga memiliki cita rasa pedas. Biasanya masakan kari yang identik dengan kuah santannya selalu didominasi rasa gurih. Tapi Panang Gai menambahkannya dengan rasa pedas, sehingga terbayang peluh yang bercucuran bila menyantap menu ini.

1430123352745650115
1430123352745650115

Itu adalah jejeran menu dari begitu banyak makanan khas Thailand. Saya hanya mengulas lima saja, alasannya karena menurut saya ke lima menu tersebut mempunyai cita rasa yang mirip dengan lidah Nusantara. Saya ingin merasakan menu-menu yang juga dimiliki oleh Nusantara tapi dengan versi Thailand. Oleh karenanya saya berharap bahwa menu tersebut masuk ke dalam list restoran Thai Alley. Besarnya rasa keinginan saya untuk menyantap – saya tidak mau hanya sekedar mencicip, menu tersebut di Thai Alley sebanding dengan keinginan saya untuk menyambangirestorannya.

Saya benar-benar ingin memberikan tantangan kepada restoran Thai Alley. Sanggupkah Thai Alley menggoyang lidah Nusantara dengan menu-menu andalannya ?Tentu saja tanpa mengurangi cita rasa aslinya. Saya kira salah satu keberhasilan sebuah restoran yang berbasis impor, akan tetap bisa eksis asalkan mampu menghadirkan menu-menu yang bisa menggoyang lidah Nusantara. Sebagai contoh misalnya restoran ayam yang digoreng dengan balutan tepung, sudah hampir dua dekade lebih masih tetap eksis. Dan bukan suatu hal yang mustahil jikamenu-menu Thailand bisa juga seperti itu. Saya yakinThai Alley sanggup membuktikannya !

@etybudiharjo

Sumber gambar diambil dari twitternya @ThaiAlley

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun