Mohon tunggu...
Etty Maria
Etty Maria Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswa S2 Akuntansi

Mahasiswa S2 FEB Universitas Tanjungpura

Selanjutnya

Tutup

Financial

Mempertajam Pemahaman Akuisisi dalam Konteks Pengembangan Perusahaan: Pendekatan Multidisiplin

18 April 2024   10:10 Diperbarui: 18 April 2024   11:08 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : adcolaw.com/id/blog/akuisisi-adalah-strategi-perusahaan-dalam-kegiatan-bisnis

Menjalankan sebuah bisnis membutuhkan pemahaman mendalam tentang berbagai istilah yang kerap digunakan dalam dunia usaha. Salah satu istilah penting yang sering terdengar di era transformasi dan disrupsi digital saat ini adalah akuisisi. Akuisisi merupakan sebuah proses yang terjadi dimana sebuah perusahaan membeli sebagian besar atau seluruh saham atau aset perusahaan lain dengan tujuan untuk memperoleh kendali atas bisnis tersebut. Akuisisi dapat terjadi kapan saja, bergantung pada situasi dan kondisi yang dihadapi oleh perusahaan, tidak hanya perusahaan besar, banyak perusahaan kecil atau yang sedang berkembang terpaksa setuju untuk mengakuisisi perusahaan lain dalam upaya untuk bertahan di tengah persaingan perdagangan yang semakin ketat. Bagi sebagian orang kata akuisisi mungkin terdengar asing, tetapi bagi mereka yang berkecimpung dalam dunia bisnis, akuisisi merupakan salah satu tindakan yang sering dilakukan oleh para pengusaha untuk mempertahankan dan mengembangkan usaha mereka. Akuisisi merupakan salah satu strategi yang digunakan untuk mempercepat pertumbuhan sebuah perusahaan.

Akuisisi perusahaan merupakan hal yang biasa dalam praktik bisnis di Indonesia bahkan di seluruh dunia. Kita sering mendengar berita tentang akuisisi perusahaan besar, di mana ukuran kesepakatan yang terlibat cukup besar sehingga menarik perhatian media. Meskipun demikian, merger dan akuisisi sebenarnya lebih sering terjadi di perusahaan kecil dan menengah daripada di perusahaan besar. Akuisisi atau acquisition merupakan suatu proses penggabungan dua perusahaan di mana perusahaan pengakuisisi membeli sebagian besar atau seluruh saham dari perusahaan yang diakuisisi. Dengan demikian, perusahaan pengakuisisi memperoleh kendali atas aktiva bersih dan operasi perusahaan yang diakuisisi. Berikut adalah beberapa definisi akuisisi dari berbagai sumber:

  • Menurut PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan), akuisisi adalah proses penggabungan bisnis di mana perusahaan pengakuisisi dapat mengendalikan aktiva bersih dan operasi perusahaan yang diakuisisi.
  • Michael A. Hitt mendefinisikan akuisisi sebagai upaya untuk mengakuisisi atau membeli perusahaan lain dengan membeli mayoritas saham dari pemegang saham perusahaan yang diakuisisi.
  • Marcell Go berpendapat bahwa akuisisi adalah hak untuk menguasai sebagian saham anak perusahaan, melalui pembelian saham hak suara anak perusahaan, dalam jumlah yang cukup besar (lebih dari 50%).
  • P.S. Sudarsanan mengatakan bahwa akuisisi adalah perjanjian di mana satu perusahaan membeli aset atau saham perusahaan lain, dan pemegang saham perusahaan lain menjadi subjek akuisisi, mengakhiri kepemilikan perusahaan.
  • Summer N. Levine mendefinisikan akuisisi sebagai transaksi antar perusahaan di mana pembeli akan menguasai sebagian besar atau seluruh aset penjual.
  • Sudana (2011) menyatakan bahwa akuisisi adalah penggabungan dua perusahaan di mana perusahaan yang mengakuisisi membeli sebagian saham perusahaan yang diakuisisi, kendali atas perusahaan yang diakuisisi diserahkan kepada perusahaan yang mengakuisisi, dan kedua perusahaan tersebut melanjutkan bisnisnya sebagai badan hukum independen.

Dalam konteks hukum bisnis di Indonesia, akuisisi berarti perbuatan hukum untuk memperoleh seluruh atau sebagian besar saham dan/atau kekayaan perusahaan lain. Pihak yang mengakuisisi harus melakukan penelitian dari segi hukum atau legal due diligence sebelum melakukan akuisisi untuk mendapatkan data objektif tentang perdagangan yang direncanakan.

Proses akuisisi merupakan langkah strategis yang dilakukan perusahaan untuk meningkatkan pertumbuhan bisnisnya secara signifikan dan lebih cepat dibandingkan dengan pengembangan dari dalam. Akuisisi dianggap lebih efektif dan berpengaruh dibandingkan dengan upaya berkembang secara internal, yang tidak hanya memerlukan modal besar, tetapi juga strategi yang kompleks serta memakan waktu lebih lama untuk memperoleh hasil yang berarti. Salah satu keuntungan utama dari akuisisi adalah kemampuannya untuk mengurangi tingkat persaingan usaha artinya dengan mengakuisisi beberapa entitas bisnis yang menjadi target, perusahaan dapat menggabungkan kekuatan pasar mereka, sehingga persaingan di pasar menjadi lebih longgar, apabila perusahaan yang diakuisisi bergerak dalam bidang usaha yang sama, maka secara otomatis dapat mengurangi persaingan akan tetapi, jika jenis usahanya berbeda, maka akan tercipta kerjasama untuk mendukung pengembangan usaha dengan menembus pasar baru yang juga menjadi salah satu tujuan utama dari akuisisi. Dengan mengakuisisi perusahaan lain, perusahaan dapat memperluas jangkauan pasarnya dan memperbarui strategi pemasaran untuk mencapai pertumbuhan yang lebih cepat. Akuisisi juga memberikan peluang bagi perusahaan untuk mendapatkan keterampilan manajemen yang lebih baik, apabila manajemen perusahaan sebelumnya kurang optimal, maka akuisisi akan membawa manajemen baru yang lebih handal dalam mengelola seluruh sumber daya perusahaan bahkan, pengembangan sumber daya manusia seringkali dilakukan dalam bentuk pelatihan ulang dan peningkatan keterampilan untuk seluruh individu di perusahaan.

Secara umum, tujuan utama akuisisi antara lain:

  • Memperluas saluran penjualan dan meningkatkan pangsa pasar
  • Mengembangkan bisnis menjadi lebih baik dengan mengelola sumber daya yang dimiliki secara lebih efektif
  • Mengurangi persaingan dengan mengakuisisi pesaing atau perusahaan yang berpotensi menjadi ancaman
  • Meningkatkan efisiensi proses bisnis dengan menggabungkan operasi perusahaan
  • Mempercepat penyerapan teknologi baru antar perusahaan melalui konsolidasi kepemilikan.


Adapun kelebihan Akuisisi diantaranya adalah Peningkatan Modal Perusahaan menjadi salah satu keunggulan utama dari strategi akuisisi adalah peningkatan modal perusahaan secara signifikan. Melalui akuisisi, perusahaan dapat mengakumulasi aset baru, sehingga total aset bisnis dapat meningkat hingga dua kali lipat atau bahkan lebih. Hal ini memberikan peluang bagi perusahaan untuk mengembangkan bisnisnya dengan lebih cepat dan besar. Selajutnya memperluas Monopoli Pangsa Pasar dengan mengakuisisi perusahaan pesaing, strategi akuisisi memungkinkan perusahaan untuk memperoleh kontrol yang lebih besar atas pangsa pasar. Secara bersamaan, perusahaan dapat menguasai pangsa pasar yang sebelumnya dikuasai oleh pesaing tersebut, memperluas monopoli pangsa pasarnya. Kelebihan terakhir adanya proses yang lebih mudah dibandingkan Merger, proses akuisisi dianggap lebih mudah untuk dieksekusi dalam akuisisi, perusahaan pengakuisisi dapat dengan cepat menggabungkan perusahaan yang diakuisisi dan menyelaraskan legalitas serta kebijakan dengan perusahaan sebelumnya tanpa harus memulai semuanya dari awal seperti dalam merger. Sedangan Kekurangan Akuisisi diantaranya terdapat biaya modal dan administrasi yang tinggi akuisisi merupakan proses yang padat modal, terutama dalam hal biaya dan transfer manajemen. Oleh karena itu, perusahaan kecil atau bangkrut seringkali terlibat dalam akuisisi agar biaya yang dikeluarkan tidak terlalu besar, timbulnya risiko ketidakmampuan mengendalikan sumber daya apabila perusahaan pengakuisisi tidak mampu mengendalikan sejumlah besar sumber daya yang diperoleh dari akuisisi, maka akan terjadi guncangan yang signifikan. Pada akhirnya, proses akuisisi menjadi tidak efisien dan gagal memberikan proyeksi pendapatan yang diharapkan dan yang terakhir penghambatan perubahan budaya perusahaan menjadi salah satu tantangan terbesar dalam akuisisi adalah proses adaptasi budaya perusahaan.

Penyatuan dua budaya perusahaan yang berbeda seringkali memakan waktu lama, terutama bagi pemegang saham lama dari perusahaan yang diakuisisi. Akuisisi seringkali disamakan dengan "keharusan budaya" yang menempatkan beban besar pada departemen sumber daya manusia perusahaan. Dalam dunia bisnis, akuisisi dapat terjadi dalam berbagai bentuk tergantung pada tujuan dan strategi yang ingin dicapai perusahaan. Berikut adalah beberapa jenis akuisisi yang umum dilakukan:

  • Akuisisi Horizontal Akuisisi horizontal terjadi ketika sebuah perusahaan mengakuisisi perusahaan lain yang memproduksi jenis produk atau jasa yang sama. Jenis akuisisi ini bertujuan untuk memperluas pangsa pasar dan mengurangi persaingan dengan cara menggabungkan kekuatan perusahaan sejenis. Adapun contohnya Pada tahun 2018, perusahaan bir Anheuser-Busch InBev mengakuisisi perusahaan bir saingannya, SABMiller, dengan nilai transaksi sebesar $107 miliar. Akuisisi ini memungkinkan Anheuser-Busch InBev untuk memperluas pangsa pasar dan mengurangi persaingan di industri bir global.
  • Akuisisi Vertikal Berbeda dengan akuisisi horizontal, akuisisi vertikal melibatkan pengambilalihan perusahaan yang beroperasi pada rantai pasokan yang sama, baik sebagai pemasok bahan baku atau sebagai perusahaan yang melengkapi produk akhir. Akuisisi jenis ini bertujuan untuk mengintegrasikan rantai pasokan secara vertikal guna meningkatkan efisiensi dan pengendalian atas proses produksi. Adapun contohnya ada tahun 2017, perusahaan teknologi Google mengakuisisi perusahaan perangkat lunak keamanan siber Cloudflare dengan nilai $628 juta. Akuisisi ini memungkinkan Google untuk mengintegrasikan teknologi keamanan Cloudflare ke dalam layanan cloud-nya, sehingga meningkatkan efisiensi dan pengendalian atas rantai pasokan layanan cloud.
  • Akuisisi Konglomerat Akuisisi konglomerat terjadi ketika sebuah perusahaan mengakuisisi perusahaan lain yang bergerak di bidang usaha yang sama sekali berbeda, baik secara vertikal maupun horizontal. Cakupan akuisisi jenis ini biasanya jauh lebih besar dan seringkali dilakukan oleh badan usaha milik negara atau perusahaan besar untuk mendiversifikasi bisnisnya. Adapun contohnya Pada tahun 2021, perusahaan konglomerat Korea Selatan, Samsung, mengakuisisi perusahaan otomotif Inggris, Jaguar Land Rover, dengan nilai transaksi $8 miliar. Akuisisi ini memungkinkan Samsung untuk mendiversifikasi bisnisnya ke industri otomotif, yang sebelumnya tidak ada keterkaitan dengan bisnis utama Samsung di bidang elektronik dan teknologi.
  • Akuisisi Aset Dalam akuisisi aset, perusahaan secara langsung mengambil alih aset perusahaan lain, seperti mesin, peralatan, atau properti. Jenis akuisisi ini seringkali terjadi ketika perusahaan yang asetnya diambil alih sedang mengalami kebangkrutan dan telah menjalani proses likuidasi, sehingga asetnya harus dilelang untuk melunasi utang. Adapun contohnya Pada tahun 2019, perusahaan ritel Walmart mengakuisisi aset bisnis e-commerce dari perusahaan India, Flipkart, dengan nilai transaksi $16 miliar. Akuisisi ini dilakukan setelah Flipkart mengalami kesulitan keuangan dan harus melikuidasi sebagian asetnya
  • Akuisisi Manajemen Akuisisi manajemen melibatkan pejabat dari satu perusahaan yang memperoleh kendali atas perusahaan lain dan menjadi pemegang saham di perusahaan tersebut. Eksekutif dari perusahaan pengakuisisi biasanya bekerja sama dengan pemodal dan mantan eksekutif dari perusahaan yang diakuisisi untuk membantu kesepakatan pembiayaan dan proses akuisisi. Adapun contohnya Pada tahun 2013, eksekutif Michael Dell bersama dengan perusahaan investasi Silver Lake Partners mengakuisisi perusahaan Dell Inc. dengan nilai transaksi $24,9 miliar. Dalam akuisisi ini, Michael Dell dan Silver Lake Partners memperoleh kendali atas perusahaan Dell Inc. dan menjadi pemegang saham utama
  • Masing-masing jenis akuisisi memiliki tujuan dan strategi yang berbeda, sehingga pemilihan jenis akuisisi yang tepat sangat penting untuk memastikan keberhasilan akuisisi dan pencapaian tujuan bisnis perusahaan dan dari contoh-contoh tersebut menggambarkan bagaimana setiap jenis akuisisi dilakukan oleh perusahaan-perusahaan besar dengan tujuan dan strategi yang berbeda-beda, seperti memperluas pangsa pasar, meningkatkan efisiensi, mendiversifikasi bisnis, mengambil alih aset, atau mengambil alih kendali manajemen.

Pembahasan mengenai akuisisi ini dapat menjadikan strategi penting dalam dunia bisnis modern, di mana perusahaan-perusahaan besar maupun kecil dapat mengambil langkah strategis untuk memperluas cakupan bisnisnya, meningkatkan efisiensi operasional, memperkuat posisi di pasar, dan mengembangkan keunggulan kompetitif dengan cara mengakuisisi perusahaan lain yang memiliki potensi untuk mendukung pencapaian tujuan bisnis tersebut, baik melalui akuisisi horizontal, vertikal, konglomerat, aset, maupun manajemen, tentunya dengan mempertimbangkan secara matang berbagai kelebihan dan kekurangan yang menyertainya, sehingga proses akuisisi dapat berjalan lancar dan memberikan hasil yang optimal dalam menghadapi persaingan bisnis yang semakin ketat di era transformasi dan disrupsi digital saat ini. Dengan demikian, akuisisi merupakan senjata ampuh bagi perusahaan yang ingin tumbuh lebih cepat dan merajai pasar dengan mengakuisisi pesaing, memangkas biaya operasional melalui integrasi vertikal, memperluas lini bisnis melalui akuisisi konglomerat, mengakuisisi aset bernilai tinggi dari perusahaan bangkrut, atau mengambil alih kendali manajemen perusahaan lain. Namun, dibalik potensi keuntungan besar, akuisisi juga mengandung risiko tinggi seperti biaya modal besar, kegagalan mengintegrasikan budaya perusahaan, serta kehilangan fokus bisnis utama. Oleh karena itu, akuisisi harus direncanakan dan dilaksanakan dengan strategi matang agar dapat menjadi katalis pertumbuhan eksponensial bagi perusahaan di tengah guncangan disrupsi digital yang mengguncang dunia bisnis kontemporer. (Etty & Maria)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun