Mohon tunggu...
Etty Joseberg
Etty Joseberg Mohon Tunggu... -

Hidup memaknai hidup yang lebih hidup.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

OOS, Menakutkan!

1 Maret 2011   05:43 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:10 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lelaki itu suaranya sangat tegas dan lantang, nyali lawan bicaranya menciut, pemilik tubuh kira-kira 162 cm ini berambut kriting, postur badannya sedikit tegap. Warna kulit hitam, hitam pula selalu warna pembungkus tubuhnya yang telah menjadi warna favoritnya itu terlihat tiap aku jumpa dengan orang yang bernama lengkap Nasruddin OOS.

Tepatnya 2 (dua) tahun lalu ku mengenalnya saat aku menapak kaki di LPM Unmuha, sering merepet cirri khasnya bila saja pekerjaan tidak sesaui, ah repetannya itu terkadang banyak yang tak mengerti karena dia banyak menggunakan kata istilah maupun kiasan, apa karena mungkin dia orang Abdya?, orang Abdya pandai bersyair hal sering ku dengarkan, bicara logat Acehnya Abdya banget sungguh mengental, lucu dan unik terkesan ketika mengoceh, orang akan tahu jika dia tersenyum bahwa dia baik hatinya serta peramah.

Ketakutan hati ku berawal tatapan matanya yang tajam, setajam mata pisau mengiri-ngiris mangsanya, terpikir oleh ku, kita pasti diirisnya seperti dia mengiris bawang, begitu mudahka?, iiii kumisnya tak tersusun rapi yang kian tumbuh diatas bibirnya yang memang tak berwarna merah lagi, warna bibirnya kebiru-biruan karena dia candu rokok, bisa ku bilang dia perokok berat. Namun dibalik sosok yang kejam, tegas dan menakutkan itu ternyata dia orangnya sangat menyenangkan, demokrasi, berjiwa besar serta gampang diajak diskusi, semua itu terlihat dalam kesehari-hariannya.

Dia Pembina ku dan juga teman-teman yang lainnya, soal penampilannya yang menakutkan teman-teman ku yang lain juga berpendapat sama, bahkan jika ingin berbicara dengan dia harus hati-hati dalam penggunaan kata, salah-salah kata kita di introgasi habis-habisan, aku sebutnya sih sensitive, hehe

Dia kuliah di fakultas teknik jurusan sipil tahun 2002 lalu, tapi sampai saat ini belum wisuda mungkin bagi dia gelar itu tidak penting mungkin juga karena terlalu aktif diaorganisasi. Menurut aku sih, sangat disesalkan dia orang yang berwawasan tinggi. Hehe

Saat ini hal yang membuat dia istimewa meski belum mendapatkan ijazah kehidupannya pun tidak lagi di tanggung oleh kedua orang tuanya. Serta loyal dan tidak pernah bosan membimbing serta member arahan terhadap anggota-anggota muda di lembaga yang didirikannya bersama teman-temannya yaitu Lembaga Pers Mahasiswa Muhammadiyah Aceh. Dia sangat antusias bila menyakut Lensa.

NB :

http://www.kompasiana.com/inas.oos

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun