Mohon tunggu...
President Archutisme
President Archutisme Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

etta archut

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Masih di Jalan...

26 Januari 2015   22:35 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:20 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Setahun lebih saya menyandang gelar sarjana, sebuah gelar yang kuperoleh tidak mudah, enam tahun sebelas bulan dua puluh tujuh hari lamanya waktu yang kulalui untuk sebuah toga yang yang terpasang dikepala, sebuah kebanggan bagi mereka yang menyandang gelar sarjana.
kini gelar itu sudah memperpanjang namaku, tambahan dua huruf yang menghiasi setiap undangan pesta pernikahan kerabat, Muhammad Sahrir, SH. itu nama lengkapku kini.
setelah selesai kuliah selanjutnya adalah bekerja, itu sebuah keharusan untuk melanjutkan hidup.
Bekerja dimanaki?, sebuah pertanyaan yang setiap saat kudengar dari mereka yang mengenalku selain pertanyaan kapan nikah?.
Memilih pekerjaan adalah sebuah pilihan, pekerjaan banyak, tempat bekerja juga banyak, iming-iming gaji yang melimpah, kesejahteraan hidup dan pasti pilihan jodoh.
Pilihan pekerjaan yang banyak justru malah membuat kita pusing, atau justru menjadi alasan tidak ada yang cocok dengan saya, katanya.
Banyak yang menilai bekerja harus dikantor, gedung mewah, pakaian rapi, kendaraan mewah, gaji selangit, atau menjadi seorang pagawai pemerintah dengan pakaian dinas yang katanya mempermudah datangnya jodoh.
Beberapa rekan Mahasiswaku dulu, saat berjumpa kini mereka pun sudah bekerja, bermacam pekerjaan mereka. bekerja dikantoran, pahlawan tanpa tanda jasa, hingga calon pegawai pemerintah.
Saya masih dijalan, belum bekerja, tidak punya kantor......

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun