Sampai saat ini, jumlah dan variasi materi ajar BIPA masih minim. Materi ajar BIPA yang sudah disahkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI pun belum dapat dikatakan memenuhi kebutuhan komunikasi yang dimaksud. Materi tata bahasa, keterampilan berbahasa, dan budaya disampaikan secara integratif, tetapi kegiatan belajar di dalamnya belum sepenuhnya menjembatani pemelajar asing untuk dapat berkomunikasi dalam bahasa Indonesia secara layak dengan memperhatikan konteks, masyarakat, dan budaya Indonesia. Selain itu, bahan ajar BIPA yang menggunakan budaya lokal sebagai muatan materinya juga belum banyak dibuat dan digunakan. Padahal, mengajarkan BIPA melalui budaya lokal di mana pemelajar BIPA belajar amat penting karena bisa meningkatkan pemahaman lintas budaya dan menyajikan situasi berbahasa yang nyata, kontekstual, dan komunikatif.
Berdasarkan situasi tersebut, penelitian ini berfokus pada pengembangan model materi ajar BIPA bermuatan budaya Betawi dengan mengintegrasikan 5C yang terdiri atas komunikasi (communication), budaya (cultures), keterkaitan (connections), perbandingan (comparison), dan masyarakat/komunitas (communities). Kelima aspek tersebut menjadi landasan penting dalam mempelajari bahasa Indonesia bagi para penutur asing. Dengan mengintegrasikan kelima aspek tersebut dalam materi ajar menyimak, berbicara, membaca, menulis, dan tata bahasa, pemelajar asing dapat menguasai kompetensi berbahasa Indonesia dengan lebih baik serta komprehensif. Kelima aspek tersebut dibalut dalam sajian topik dan bahasan yang berkaitan dengan budaya lokal Betawi. Dengan demikian, pemelajar BIPA akan terdorong untuk menguasai kompetensi berkomunikasi dalam bahasa Indonesia secara lebih baik.
Model materi ajar yang dikembangkan akan terfokus pada tingkat mahir atau BIPA 7 karena pemelajar pada tingkat BIPA 7 sudah mampu memahami, mendiskusikan, dan berkomunikasi tentang konsep-konsep abstrak seperti topik kebudayaan non-kebendaan yang berkaitan dengan logika kolektif, kebiasaan, dan tradisi. Selain itu, pada level BIPA 7 atau mahir, pemelajar asing sudah menguasai keterampilan berbahasa Indonesia yang cukup tinggi sehingga sajian materi bermuatan budaya lokal Betawi dapat menjadi variasi yang baik dalam meningkatkan penguasaan berbahasa Indonesia pada konteks yang lebih spesifik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H