Catatan Perjalanan dari Negara Bagian Queensland, Australia
Hari pertama di musim dingin 1 Juni 2020, merupakan fase kedua penerapan new normal atau kenormalan baru pasca pandemic COVID-19 di Queensland, Australia. Sebelumnya tahap pertama new normal diumumkan Annastacia Pallaszczuk, Menteri Kesehatan Queensland  yang dilansir pada  situs resmi www.covid19.qld.gov.au di tanggal 8 Mei 2020. Â
Dengan berkiblat pada WHO organisasi kesehatan dunia yang ultimatumnya seperti ini "masa transisi bisa diterapkan jika suatu negara terbukti mampu mengendalikan penularan COVID-19 di wilayahnya". Ibu Annastacia patut bangga dengan warganya yang "berhasil" dalam  penurunan kurva epidemi. Kasus COVID-19 terbanyak ditemukan di New South Wales, di atas tiga ribu kasus lalu di posisi kedua ada di Negara Bagian Victoria. Sementara Queensland mendapati kasus COVID 19 di angka 1,058. Sebaran COVID-19 di Australia, bisa kita pantau langsung di laman Departemen Kesehatan, Australia. Data ter-uptodate setiap hari.Â
Para Queenslander kini sudah diizinkan melakukan perjalanan berjarak tempuh 150km dari tempat tinggal di seluruh wilayah Great Barrier Reef (Baca: Queensland), namun belum dibolehkan untuk menginap di tempat yang dikunjungi. Destinasi favorite Brisbanites (penduduk kota Brisbane) seperti Gold Coasts, Sunshine Coasts,  wilayah pedalaman (hinterland) beserta taman nasional sudah terbuka untuk publik.  Meski demikian  perbatasan Queensland - New South Wales masih ditutup. Hanya kalangan tertentu yang boleh masuk borders Queensland antara lain Pelajar, para pekerja dan truk-truk distribusi.Â
Laga perdana NRL (National Rugby League) dimulai 28 Mei 2020, dengan tampilan sepuluh regulasi baru. Salah satu aturan baru tersebut adalah, hanya ada satu wasit yang mengawasi 26 pemain selama 2 X 40menit. Pertandingan seru masih bisa dinikmati lewat layar kaca. Saya  harus mengelus dada; tim saya Brisbane Broncos harus kalah di laga pertama saat meladeni Parramatta Eels 6-34 di kandang sendiri, Stadium Suncorp, Brisbane. Pahit memang. Stadium yang berkapasitas 52.500 orang ini sepi penonton, yang terdengar hanyalan virtual crowd, yang juga tertera dalam aturan baru NRL.Â
Tiga aturan baku norma kesehatan wajib dipraktikan; menjaga jarak fisik 1.5 meter, fasilitas mencuci tangan yang tersedia dan metode pembayaran dengan cashless (tidak tunai); kita bisa gesek ATM di mesin kasir tanpa batasan pembelanjaan minimum. Masih berlaku pembatasan kegiatan masyarakat, batas maksimal dalam satu kelompok adalah sepuluh orang.Â
Dari Segmen ekonomi, saya melihat toko-toko besar di Queensland memang tidak ada mesin penindai suhu badan untuk customer, ada  dua petugas toko standing by di depan pintu (sebelah kiri dan kanan)  dengan gawai berupa tablet yang bertugas mengatur jumlah pengunjung dalam suatu waktu. Ada juga yang berdiri di samping mesin tissue basah. Tugasnya memastikan tiap orang hanya boleh memakai satu lembar tissue untuk membersihkan handle kerangjang belanja. Selain 3 SOP kesehatan, setiap toko punya regulasi sendiri, misal di supermarket tidak ada batasan berapa pengunjung dalam satu lorong, akan tetapi saat kita berada di Bunning Warehouse, kita diarahkan mengikuti tour mirip IKEA dan hanya ada empat pelanggan di tiap seksi. Bunning adalah toko bangunan terlengkap yang pernah saya kunjungi. Tidak hanya bahan bangunan, kita juga bisa membeli perkakas kebun dan tanaman di sini. Di hari minggu pagi, ada stall yang menjual sarapan berupa roti lapis. Sayang selama badai COVID-19, layanan ini ditiadakan. Â
Pusat belanja berskala besar seperti, Carindale membebaskan biaya parkir bagi pengunjung. Beberapa tenant memang masih tutup. Namun tidak sedikit loh toko yang sudah bertransaksi; Apple, Big W, Supermarket besar Woolies, Myers, Rebel dan tiga toko perhiasan; Proud, Goldmark dan Michael Hills. Kedai kopi dan food court ramai pembeli. Meski harus mengantri menunggu giliran mendapatkan meja. Semua berjalan dengan tertib dan rapih.