Politik dinasti ( dynasty politics ) secara sederhana adalah sebuah kekuasaan dimana sekelompok orang yang masih mempunyai hubungan keluarga atau elit politik diberi dan atau mendapat posisi dalam struktur kekuasaan politik yang memang sudah tak asing lagi dan sudah menjadi tradisi di indonesia dimana kekuasaan hanya terbagi dan terdistribusi pada kerabat dan keluarga sedarah mengingat indonesia merupakan negara demokrasi hal ini sangat bertentangan dengan semangat hakiki demokrasi dimana demokrasi yg mengizinkan warga negara ikut serta baik secara langsung atau melalui perwakilan dalam perumusan, pengembangan, dan pembuatan hukum menjadi bertolak belakang dengan politik dinasti yg posisi struktur kekuasaan politik hanya diduduki oleh para keluarga elit politikÂ
Adapun menurut Mosca tokoh sosiologi yg berasal dari italia mengemukakan teori politik dalam salah satu bukunya The Ruling Class yang membahas tentang dinasti dan demokrasi Mosca menyatakan bahwa " setiap kelas pada faktanya, menunjukan kecenderungan untuk membangun tradisi yang turun menurun atau untuk menjadi sekumpulan orang seketurunan jika tidak bisa dalam aturan hukum (Darwis)" berdasarkan sifatnya manusia akan selalu berusaha mencapai kesempurnaan yaitu kekuasaan dan akan dipertahankan ketika telah tercapai salah satu cara mempertahankannya adalah warisan turun temurun yg secara fakta kekuasaan yg diwariskan akan lebih banyak dampak negatifnya kekuasaan merupakan hasil perjanjian (the contract social) dan tidak bersifat mutlak kekuasaan tidak datang dari tuhan dan tidak turun temurun, kekuasaan juga bukan atas dasar kitab suci (Firdaus syam :2010)
Salah satu contoh kasus politik dinasti yakni Jokowi dodo presiden republik indonesia yang mana putra sulungnya Gibran Rakabuming Raka yang menjabat sebagai walikota Surakarta yang dilantik pada 26 februari 2021, Menantu atau suami dari kahiyang ayu anak kedua presiden jokowi dodo ,Bobby Nasution yg resmi dilantik sebagai Wali Kota Medan, pada 26 Februari 2021 secara pelan tapi pasti kekuasaan jokowi meluas dengan menempatkan sanak kerabat di jabatan penting sedangkan baik Gibran maupun Bobby, keduanya adalah pendatang baru di dunia politik Indonesia. Namun, mereka telah mendapat dukungan partai politik besar, di mana Jokowi berada, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), sekalipun melawan kader-kader menjanjikan lainnya yang telah berkiprah di PDI-P lebih lama
Adapun menurut pengamatan penulis Kekuasaan politik seharusnya diperebutkan dengan tujuan untuk menciptakan suatu tatanan yang baik bagi semua dan partai politik merupakan alat untuk mencapai tujuan tujuan tersebut, politik dinasti tidak boleh berkembang di indonesia karena akan membuka peluang para elite politik untuk berlindung dibalik selimut atas nama keluarga mereka akan menjadikan rakyat sebagai syarat dari negara bukan prioritas suatu kebijakan untuk itu pemerintah yg merupakan pihak yg mempunyai kewajiban untuk memberi sanksi bagi para pelaku politik dinasti  juga masyarakat yg mempunyai peran mengawasi tindakan yg dilakukan oleh elite dan melakukan penolakan apabila ada tindakan yg menyimpang dan merugikan rakyat serta aturan mengenai larangan politik dinasti di sosialisasikan ke masyarakat sehingga masyarakat tidak takut untuk melaporkan kejadian tersebut
Referensi :
Darwis. Elit Politik dalam konflik ibukota di kabupaten Morowali. Jurnal Study Pemerintahan vol 2 Agustus 2011. jsp.umy.ac.id diakses 1 April 2023
Syam, Firdaus. 2010. Pemikiran Politik Barat; Sejarah, Filsafat, Ideologi, dan pengaruhnya terhadap dunia ke-3. Jakarta:Bumi Aksara
https://nasional.tempo.co/read/1685509/dinasti-politik-jokowi-dari-anak-menantu-hingga-ipar
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H