Mohon tunggu...
Etri Asih
Etri Asih Mohon Tunggu... -

Saya mahasiswi pgsd kebumen yang ingin belajar untuk menjadi yang lebih baik....

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Cara Menjadikan Anak Kritis, Kreatif dan Problem Solver

1 Desember 2011   12:15 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:57 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Pendidikan merupakan suatu usaha yang terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif dapat mengembangkan potensi yang ada pada dirinya. Pembelajaran seperti apakah yang diharapkan ??? Pembelajaran disini yang menekankan pada keaktifan siswa tentunya berorientasi kepada kemampuan berpikir siswa sehingga mereka dapat berpikir kritis dan kreatif yang nantinya dapat mereka gunakan dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.Dalam suatu pembelajaran diharapkananak mampu berpikir kritis, kreatif serta problem solver. Dengan hal ini maka akan memperhangat dan menghidupkan suasana pembelajaran karena tidak hanya terpaku oleh guru, akan tetapi anak juga ikut berpartisipasi atau aktif.

Berpikir kritis merupakan berpikir secara cepat dan rasional sebagai bentuk tanggapnya dengan lingkungan yang ada di sekitarnya, sehingga dapat memecahkan sebuah masalah dengan baik serta juga dapat membawa suatu kemanfaatan. Dalam suatu pembelajaran guru harus mampu menjadikan siswanya kritis. Menjadikan anak kritis merupakan sesuatu yang membutuhkan prosesdan bertahap, tidak secara otomatis guru langsung dapat menjadikan anak kritis. Untuk menciptakan anak kritis, dapat dilakukan dengan cara guru memberi kebebasan anak untuk berpikir serta mengemukakan pendapat yang ada di pikirnya

Pembelajaran yang diberikan oleh guru juga hanya pembelajaran yang hanya memberikan suatu pengetahuan saja, akan tetapi guru juga perlu membelajarkan tentang sikap, sifat, nilai serta karakter yang dapat menunjang anak untuk kritis. Guru disini diharapkan juga tidak membatasi cara berpikir anak. Karena apabila guru membatasi cara berpikir anak, hal inilah yang dapat menghambat perkembangan berpikir anak yang nantinya anak akan merasa takut serta acuh terhadap pembelajaran. Selain peran guru, peran orang tua juga sangat penting untuk membimbingnya serta memberikan suatu motivasi.

Seperti kita ketahui kreatif merupakan kemampuan berpikir mental yang memupuk ide-ide asli dan pemahaman-pemahaman baru. Jadi anak yang kreatif mampu menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dengan yang lain. Anak pastinya mempunyai kekreatifan yang berbeda-beda, karena pribadi anak pastinya unik. Dalam pengembangan kekreatifan anak sebaiknya guru maupun orang tua tidak membatasi atau melarang anak untuk berkreasi serta memberikan kebebasan. Dengan hal ini maka anak akan lebih leluasa untuk berkreasi caranya sendiri..

Menghargai hasil kreasi anak merupakan sesuatu yang perlu dilakukanagar dapat mendorong serta memotivasi anak untuk selalu kreatif. Dengan adanya suatu penghargaan maka anak akan merasa senang, sehingga anak akan senantiasa berkreatif bahkan meningkatkan kekreatifannya. Dalam pengembangan kekreatifan anak, guru sebaiknya memberikan tantangan kepada anak agar anak mampu berpikir dan memecahkan suatu masalah. Tantangan disini lebih mengacu kepada pengembangan kreativitas anak. Jadi guru tidak boleh memanjakan anak. Karena dengan guru membiasakan memanjakan anak, maka hal inilah yang menjadikan kreativitas anak tidak akan berkembang.

Jika anak sudah mampu untuk berpikir kreatif dan kritis, maka dapat disebut sebagai problem solver. Karena problem solver gabungan antara kreatif dan kritis. Akan tetapi jika anak hanya mempunyai salah satu karateristik tersebut, anak belum bisa dianggap sebagai problem solver. Menjadikan anak sebagai problem solver dapat dilakukan dengan memberikan rangsangan suatu masalah kepada anak, untuk di analisis kemudian dipecahkan sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan ini maka anak akan berusaha memecahkan masalah yang dihadapinya. Sebagai calon pendidik maka kita harus mampu menjadikan anak didik yang kreatif, kritis dan problem solver.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun