Setelah menetapkan tujuan, perencanaan dan treatment dilakukan bersama dengan konseli. Langkah selanjutnya adalah penetapan kontrak dan komitmen secara prosedural dan terjadwal. Konseli diajak untuk berperan aktif dalam mengatasi permasalahan dengan bantuan konselor. Konselor memberikan treatment pada aspek kognitif, yang kemudian membawa perubahan pada aspek emosi, perilaku, dan reaksi fisiologis konseli melalui teknik-teknik seperti cognitive restructuring, problem solving, dan pekerjaan rumah.
Final stage
Corey (2012: 359) menyatakan bahwa pada tahap ini konselor memberikan dan menerima umpan balik, memberi kesempatan untuk mempraktikkan perilaku baru, belajar dari pengembangan perencanaan untuk menerapkan perubahan di luar konseling, mempersiapkan anggota menghadapi kemungkinan perburukan, dan mendampingi dalam meninjau pengalaman kelompok serta pemaknaan bagi dirinya.
Â
KECEMASAN
Â
Pengertian kecemasanÂ
Kecemasan berasal dari bahasa Latin yang berarti kaku dan mencekik. Para ahli mendefinisikan kecemasan sebagai perasaan afektif tidak menyenangkan yang disertai sensasi fisik yang memperingatkan akan bahaya yang akan datang. Seringkali, kecemasan sulit ditentukan dengan tepat tetapi selalu dirasakan. Menurut Nevid, kecemasan adalah keadaan aprehensi atau kekhawatiran akan hal buruk yang akan segera terjadi.
Menurut Chaplin (1999; 32), kecemasan adalah perasaan campuran ketakutan dan keprihatinan tentang masa depan tanpa alasan khusus. Kecemasan bisa ringan atau kuat, meluap-luap, dengan dorongan sekunder berupa reaksi menghindari. Para ahli menyimpulkan bahwa kecemasan adalah emosi yang ditandai dengan kekhawatiran berlebih, ketegangan, dan kewaspadaan saat menghadapi situasi ancaman tanpa objek yang jelas.
Adapun ciri-ciri kecemasan adalah sebagai berikut :
Â