Konsep Allah Menurut Al Qur'an Surat Al Baqarah Ayat 163 dan 255

Ayat 163 ini ditujukan kepada tuhan kamu semua baik yang mukmin, kafir dan munafik menegaskan tentang ke esaan allah yang mana konsep islam itu ialah tauhid, keyakinan bahwa allah itu memang satu satunya yang berhak disembah dan patut disembah tanpa ada menyekutukannya dan dalam islam pun ini merupakan inti dari keimanan kita yang berarti merupakan bentuk pengesaan allah, bentuk pengesaan allah ini ada berbagai aspek yakni :

• Rububiyah: bentuk keyakinan bahwa allah ialah satu satunya pemelihara, pencipta, pengatur dan penguasa alam semesta. disini difokuskan bahwa allah yang memberikan rezeki dan mengatur seluruh alam semesta.
• uhuliyyah: yaitu bentuk meng esakan allah dengan secara ibadah kita yaitu difokuskan seperti solat, puasa, zakat, doa dan nazar yang mana itu ditujukan hanya kepada allah bukan yang lain
• asma wasifat: ini bentuk keyakinan keesaan allah dengan nama nama yang indah, nama nama yang sempurna sehingga tidak ada makna arti yang menyimpang seperti di al qur’an maupun di hadist semisal allah maha penyayang, allah maha agung, allah maha bijaksana.

Adapun konsep islam itu ada 3 triologi yakni: islam, iman dan ihsan, adanya pengertian dari 3 ini

• Iman adalah kamu beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, percaya akan bertemu dengan-Nya, beriman kepada rasul-rasul-Nya, dan beriman kepada hari kebangkitan.
• islam ini kamu beribadah kepada Allah dan tidak menyekutukannya dengan suatu apapun, seperti kamu dirikan ṣalat, kamu tunaikan zakat yang diwajibkan, dan berpuasa di bulan Ramaḍan.
• ihsan itu Kamu beribadah kepada Allah seolah-olah melihat Nya dan andaipun kamu tidak melihat-Nya sesungguhnya Dia melihatmu.

Adapun untuk ayat 255 ini dikatakan ayat kursi yaitu arsh yang sering disebut ialah ayat singgahsana maksudnya ilmunya dan kebesarannya allah meliputi langit dan bumi ayat disini untuk menyatakan kekuasaanya yang mutlak, allah yang maha hidup dan tidak pernah mati dia yang maha berdiri sendiri dalam mengatur dan mengawasi seluruh jagat raya, yang terus menerus mengurus ciptaanya dalam pengaturan, pengawasan tanpa kelengahan sedikitpun disni digambarkan bahwa allah tidak pernah tertidur maupun mengantuk dalam menjaganya dan allah pun bukan seperti manusia yang bisa mengantuk dan tidur yang tidak bisa dapat menolaknya, disni bahwa allah benar benar siap siaga.

Allah memberikan syafaat atas yang ia kehendaki tidak ada yang memberikannyaa selain dia, karena perkara syafaat atau pertologan adalah hak proregatif allah bukan hak seseoarang dan allah maha mengehetahui segala seuatu baik itu yang nyata maupun yang gaib maksdnya baik itu di dunia (masa kini) di akhirat (masa yang akan datang) maupun masa lampau. Disni allah memberikan pengetahuan kepada manusia hanya sedikit allah mengisyaratkan akan memberikan ilmunya yang ia kehendaki baik maupun melalui proses atau pun tidak dan apa yang direncanakan allah tidak akan di ketahui kecuali atau seiziinya karna tidak ada yang mengetahui ilmu allah kecuali yang ia ajarkan.

Dsni kita dapat memahami bahwa semua yang allah nyatakan di ayat ini menggambarkan bahwa allah maha tinggi diatas semua mahluk.

Dosen pengampu: Dr.Hamidullah Mahmud, Lc. M. A