Mohon tunggu...
etica
etica Mohon Tunggu... Lainnya - author, supermom

Hanya seorang ibu rumah tangga dengan lima anak, yang menyukai dunia kepenulisan.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Sibuk

23 Januari 2025   18:01 Diperbarui: 23 Januari 2025   18:03 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Semenjak aku memiliki anak yang kelima, rasanya hari-hariku semakin padat. Tak teratur, meski telah kucoba untuk membuat daftar yang harus dikerjakan. Seringkali itu hanya menjadi niat di awal, tapi lalai dalam pelaksanaannya. Terlebih jika pekerjaan rumah tangga yang digarap adalah sisa kemarin yang belum juga tuntas. Biasanya keterlambatan penyelesaian itu karena kondisi yang tidak memungkinkan, seperti bayi yang rewel dan minta gendong seharian.

Untuk menentramkan diri, kadang aku harus menerima rumah yang berantakan. Pesan makanan jadi karena tak sempat memasak. Sisanya, sebisaku untuk mengerjakannya. Anak-anak belum cukup bisa diandalkan untuk membantu orang tua. Mengajarinya mungkin tak sulit, tapi menyuruhnya agar mengikuti segera apa yang diminta, itu perlu nafas panjang. Tak ingin lelah marah-marah, pada akhirnya kubiarkan saja apa yang mereka kerjakan. Hanya jika waktu telah maghrib, rumah sudah dikondisikan untuk mengaji. 

Kesibukan yang muncul akhir-akhir ini, rasanya tak lagi tertangani dengan baik. Lantaran pekerjaanku bertambah, yaitu menulis sepanjang waktu yang memungkinkan. Kesibukan yang telah muncul sekitar setahun ini, membuat hariku terasa lebih padat dari sebelumnya. Karena aku hampir tak memiliki waktu untuk bersenang-senang. Setiap hari seperti ada yang kurang, jika belum menyelesaikan tulisan. Ya, entah itu sebuah artikel, atau cerita dalam novel yang sedang kukerjakan.

Tapi aku bersyukur, kesibukan ini bukanlah kesia-siaan. Justru ini adalah batu loncatan bagiku, menjadi orang yang mampu menghasilkan karya dari menulis. Semoga suatu saat nanti, ia akan menjadi berlian, atau harta karun yang terus memiliki manfaat. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun