Mohon tunggu...
etica
etica Mohon Tunggu... Lainnya - author, supermom

Hanya seorang ibu rumah tangga dengan lima anak, yang menyukai dunia kepenulisan.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Kaleidoskop 2024

27 Desember 2024   11:44 Diperbarui: 27 Desember 2024   11:44 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Melihat berbagai pengalaman dan pencapaian sepanjang tahun 2024. Tahun yang membawa banyak kejutan, namun juga ada kesedihan. Riwayat komunitas yang vakum, di mana ia menjadi tempat yang produktif untuk berkarya sekaligus mendampingi anak-anak tumbuh dan berkembang. 

Berhentinya beberapa aktivitas di rumah seperti TPA dan les karena ketahuan hamil lagi. Sakit-sakitan yang tak kunjung membaik selama beberapa waktu, hingga kehamilan tak terduga, yang baru ketahuan setelah tiga bulanan. Ah, rasanya semua duniaku runtuh. Semangat untuk membuat acara-acara pun tak lagi ada. Aku terbelenggu dalam ketidaknyamanan trimester awal kehamilan.

Tak disangka, sebuah kelas kepenulisan membuat arah hidupku menjadi terang. Mengikuti kelas demi kelas kepenulisan. Dari yang berbayar awalnya hingga menemukan yang gratis tapi tentu sarat tantangan. Setelah mengikuti 20 hari melejitkan kemampuan menulis yang diselenggarakan bersama Pak Cahyadi Takariawan, mampu membangun kepercayaan diri untuk menulis. Tak perlu memikirkan penilaian orang. Cukup menulis dan buatlah ia menjadi kebiasaan sepanjang waktu. Menulis di mana saja, dan kapan saja.

Kemudian kelas menulis online yang kutemukan, meski gratis tapi mesti menaklukkan tantangan selama 30 hari. Diawali dengan ikrar menjadi penulis, sebuah pagar yang mendobrak rasa malu. Dilanjutkan upaya menulis minimal 500 kata setiap hari hingga menjadi novel, yang dipasang di platform menulis serta di cetak. Ini adalah titik awal yang menjadi tolakan dahsyat. Dari konsisten membuat cerita, promosi, hingga belajar dari bintang-bintang penulis ternama untuk belajar menghasilkan cuan.

Namun keasyikan ini tak sekadar jangka pendek. Karya dalam bentuk buku, maupun tulisan online akan menjadi karya yang abadi. Ia adalah prasasti, sekaligus prestasi. Aku bukan siapa-siapa, sehingga hanya ini yang bisa kulakukan untuk menghabiskan sisa usiaku.

Di samping itu, kelahiran anak kelima ternyata tak menghalangi langkahku untuk bisa konsisten menulis. Ya, sekuat tenaga, semampu pikiranku, aku ingin terus menulis. Tiada hari tanpa menulis. Bahkan tak peduli lagi, apakah ada orang yang melirik tulisanku, memuji atau bahkan mencela karyaku. Terus menulis saja.

Adapun anak-anak, keluarga, dan teman-teman telah mengalami banyak perubahan, serta pengalaman baru. Yang patut disyukuri, semua masih dalam koridor. Mereka berkembang, tumbuh sesuai bagian masing-masing. Kepala keluarga pun tak ketinggalan untuk terus melebarkan sayap-sayap usahanya. Semoga berbagai ujian, kekurangan, dan kesedihan tahun 2024 ini, akan berganti menjadi kebahagiaan, kesuksesan, dan kejayaan di tahun depan. Aamiin.

Tetap semangat dan jangan putus harapan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun