Mohon tunggu...
etica
etica Mohon Tunggu... Lainnya - author, supermom

Hanya seorang ibu rumah tangga dengan lima anak, yang menyukai dunia kepenulisan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Beratnya Melahirkan Itu

29 November 2024   15:55 Diperbarui: 29 November 2024   15:55 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Detik demi detik rahim mengeras

Mengkerut, mendorong, menuntun jabang bayi

Meski rasa sakit teramat menggigit

Bagaimanapun beratnya menahan sakit

Namun mulut tak boleh menjerit

Rasa itu hanya bisa ditanggung sang ibu

Ia diberi Ilahi kuasa mengemban beban

Meski tak siapapun menampik beratnya perjuangan

Namun berkali-kali pun dilakoni sang ibu

Demi penyambung keturunan, jua generasi baru

Selayaknya hormati perjuangan itu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun